Ukuran Dewan Komisaris Kompetensi Dewan Komisaris

cenderung mensyaratkan akuntansi yang konservatif. Salah satu fungsi utama dari dewan komisaris adalah untuk menjalankan fungsi monitoring yang bersifat independen terhadap kinerja manajemen perusahaan. Keberadaan komisaris yang dapat menyeimbangkan kekuatan pihak manajemen terutama CEO dalam pengelolaan perusahaan melalui fungsi monitoringnya Wardhani, 2008. Untuk itulah keberadaan komisaris independen dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Dengan menambah atau memperbesar proporsi komisaris independen yang ada pada perusahaan, maka perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan dapat meningkatkan pengawasan terhadap direksi dan manajer yang akan berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan.

2.2.3 Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris adalah jumlah yang tepat dari anggota dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya. Menurut pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia, jumlah anggota dewan komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. Lara et al., 2005 menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki dewan yang kuat sebagai mekanisme corporate governance mensyaratkan tingkat konservatisme yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan dewan yang lemah. Untuk menentukan ukuran dewan komisaris yang tepat, dewan direksi harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhi keefektifan dari dewan komisaris seperti, ukuran dewan direksi itu sendiri, industri dan jenis keahlian yang dibutuhkan, risiko menyeluruh yang dihadapi, dan komite ayang ada. Dengan adanya dewan komisaris yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka, akan membantu kinerja dari dewan direksi dalam melakukan tugas pengawasan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.

2.2.4 Kompetensi Dewan Komisaris

Kompetensi dewan komisaris adalah kemampuan atau keahlian yang harus dimiliki oleh dewan komisaris mengenai pemahaman yang memadai tentang akuntansi, keuangan dan bisnis serta sistem yang berlaku dalam perusahaan. Sesuai dengan tugas yang diemban sebagai pengawas yang melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada direksi untuk menghasilkan laporan keuangan dengan kualitas yang baik, maka anggota dewan komisaris sudah sepantasnya memiliki kemampuan dalam hal akuntansi dan keuangan. Walaupun tidak mengharuskan anggotanya memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan namun ada baiknya jika dewan komisaris memiliki latar belakang yang sesuai yaitu tentang akuntansi dan keuangan. Bray dan Howard serta Goland dalam Kusumastuti et al., 2007 menyatakan bahwa pendidikan universitas membantu seseorang dalam kemajuan karirnya, dimana seseorang yang berpendidikan tinggi akan memiliki jenjang karir yang lebih tinggi dan lebih cepat. Diharapkan dengan anggota dewan komisaris yang memiliki latar belakang pendidikan dibidang akuntansi dan keuangan akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan kerjanya dan akan lebih tanggap dalam menangani masalah yang terjadi pada perusahaan. Selain itu dengan kemampuan akuntansi dan keuangan yang dimiliki olehnya, anggota dewan komisaris lebih berkompeten untuk memberikan saran-saran yang terkait strategi perusahaan dimasa yang akan datang dan dengan adanya anggota dewan komisaris yang berkompeten maka diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan dengan kualitas yang baik.

2.2.5 Frekuensi Pertemuan Komite Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI KAJIAN DEWAN KOMISARIS, MODAL MANAJERIAL, DAN KOMITE AUDIT DALAM MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE.

0 0 18

PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 2 64