Shareholder Theory Landasan Teori

23

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Shareholder Theory

Shareholder theory atau teori shareholder adalah teori yang menjelaskan bahwa tanggungjawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai value dari pemegang saham. Jika perusahaan memperhatikan kepentingan pemasok, pelanggan, karyawan, dan lingkungannya, maka value yang didapatkan oleh pemegang saham semakin sedikit, sehingga berjalannya pengurusan oleh direksi harus mempertimbangkan kepentingan pemegang sahamnya untuk memastikan kesehatan perusahaan dalam jangka panjang, termasuk peningkatan value pemegang saham Smerdon dalam Sutedi, 2011. Teori yang menjelaskan hubungan antara manajemen perusahaan dan pemegang saham ini, memiliki tujuan membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan penciptaan nilai sebagai dampak dari aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan dan meminimalkan kerugian yang mungkin muncul bagi shareholder mereka. Dalam penciptaan nilai bagi perusahaan, manajemen perusahaan harus dapat mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik karyawan human capital, aset fisik physical capital maupun structural capital. Apabila seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik maka akan menciptakan value added bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. segala tindakan tersebut dilakukan demi kepentingan pemegang saham. Pemegang saham dalam mengawasi kinerja perusahaan membentuk sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk mengawasi kegiatan yang terjadi pada suatu perusahaan, dimana sekelompok orang yang dipilih tersebut bertugas untuk mengawasi kinerja dari pihak manajemen apakah pihak manajemen telah melaksanakan tanggungjawab utamanya kepada pemagang saham dalam meningkatkan value pemegang saham ataukah pihak manajemen belum melaksanakan tanggungjawab yang telah diberikan kepada pihak manajemen tersebut. Sekelompok orang yang dipilih oleh pihak pemegang saham untuk mengawasi kegiatan dari suatu perusahaan tersebut adalah dewan komisaris. Dewan komisaris adalah sekelompok orang yang dibentuk oleh pemegang saham yang juga merupakan seorang pegawai, petugas, pemegang saham utama, atau seseorang yang berhubungan dengan organisasi perusahaan tersebut. Dewan komisaris adalah sekelompok orang yang mewakili kepentingan dari para pemegang saham, dan terkadang memiliki pengetahuan yang dalam atas kinerja, keuangan, penguasaan pangsa pasar dari organisasi tersebut. Dewan komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada direksi, dewan komisaris yang efektif dalam melakukan tugasnya akan mengurangi kesalahan atau kelalaian, sehingga efektifitas dari dewan komisaris sebagai suatu mekanisme pengawasan, akan menentukan efektifitas dari penerapan corporate governance. Corporate governance dalam penerapannya haruslah memiliki dewan komisaris yang mempu melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan telah menerapkan tata kelola dengan baik dan benar. Dewan komisaris yang juga sebagian besar anggotanya adalah para pemegang saham akan lebih mudah memberikan saran atau nasehat tentang metode atau prinsip apa yang harus digunakan perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan baik dilingkup internal maupun external. Dewan komisaris dengan demikian dapat dengan leluasa memberikan nasehat mengenai metode konservatisme akuntansi ini kepada perusahaan karena mereka sebagai anggota dewan komisaris sekaligus pemegang saham mengetahui dengan benar seperti apa kondisi perusahaan dan langkah apa yang harus diambil bagi kepentingan perusahaan kedepannya guna meningkatkan nilai perusahaan yang juga akan meningkatkan laba perusahaan, dengan meningkatnya nilai dan laba perusahaan, maka harga saham yang dimiliki perusahaan juga akan meningkat sehingga secara otomatis hal ini akan meningkatkan keuntungan dari para pemegang saham. Hal ini sesuai dengan teori shareholder yang mana teori ini menjelaskan bahwa tanggung jawab yang paling mendasar dari para manajemen adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai value dari pemegang saham shareholder.

2.1.2 Stewardship Theory

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI KAJIAN DEWAN KOMISARIS, MODAL MANAJERIAL, DAN KOMITE AUDIT DALAM MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE.

0 0 18

PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 2 64