Frekuensi Pertemuan Komite Audit Ukuran Komite Audit

terjadi pada perusahaan. Selain itu dengan kemampuan akuntansi dan keuangan yang dimiliki olehnya, anggota dewan komisaris lebih berkompeten untuk memberikan saran-saran yang terkait strategi perusahaan dimasa yang akan datang dan dengan adanya anggota dewan komisaris yang berkompeten maka diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan dengan kualitas yang baik.

2.2.5 Frekuensi Pertemuan Komite Audit

Frekuensi pertemuan komite audit adalah jumlah pertemuan yang dilaksanakan oleh komite audit dalam 1 tahun. Efektifitas komite audit dalam melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan dan pengendalian internal memerlukan pertemuan yang rutin. Dimana pertemuan rutin yang dilakukan oleh komite audit ini bertujuan untuk membantu komite audit dalam melakukan tugasnya sebagai pemeriksaan internal perusahaan yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan guna untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan. Wahid 2013 mengatakan bahwa pertemuan komite audit berfungsi sebagai media formal untuk para anggota komite audit dalam rangka pengawan proses corporate governance. Dengan dilakukannya pertemuan secara rutin, komite audit diharapkan dapat mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan serta dalam pembuatan keputusan oleh manajemen karena aktivitas pengendalian internal perusahaan dilakukan secara rutin dan terstruktur sehingga permasalahan yang ada dalam internal perusahaan cepat terdeteksi dan bisa segera diselesaikan dengan baik oleh pihak manajemen.

2.2.6 Ukuran Komite Audit

Ukuran komite audit adalah jumlah seluruh anggota komite audit. Jumlah anggota komite audit berkaitan erat dengan seberapa banyak sumber daya yang dialokasikan untuk menghadapi permasalahan yang ada pada perusahaan. Dalam rangka untuk membuat komite audit yang efektif dalam pengendalian dan pemantauan atas kegiatan pengelolaan perusahaan, komite harus memiliki anggota yang cukup untuk melaksanakan tanggungjawab. Ukuran komite yang lebih besar menyebabkan adanya pertukaran pengetahuan dan informasi Tao dan Hutchinson, 2011. Jumlah anggota komite audit disesuaikan besar-kecilnya dengan perusahaan dan tanggung jawab. Menurut Wallace dan Zinkin 2005 rentang yang efektif adalah sebesar 3 - 6 orang. Komite audit yang terlalu kecil akan mengalami kesulitan dalam pendistribusian kerja. Namun, biasanya 3 - 5 anggota merupakan jumlah yang cukup ideal FCGI, 2002; KNKG, 2006. Di Indonesia, berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep 29PM2004 juga menyatakan bahwa perusahaan go public wajib untuk memiliki komite audit dengan jumlah minimal tiga orang. Jumlah tersebut mayoritas harus bersifat independen.

2.2.7 Kompetensi Komite Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI KAJIAN DEWAN KOMISARIS, MODAL MANAJERIAL, DAN KOMITE AUDIT DALAM MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE.

0 0 18

PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 2 64