Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 pembiayan bermasalah itu sendiri. Dan dalam mengidentifikasi masalah, penulis juga membagi kedalam tiga bagian, yaitu; 1. Wilayah penelitian, dalam penelitian ini wilayah penelitian kajiannya hanya pada Manajemen pada BMT Prima Syariah saja. 2. Pendekatan penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan empiris yang mengkaji serta menganalisis data-data dari subjek penelitian di lapangan. 3. Jenis masalah, dalam penelitian ini jenis masalahnya yaitu mengenai perspektif mitra pembiayaan terhadap pembiayaan bermasalah pada BMT Prima Syariah.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini agar tidak terlalu luas pembahasan permasalahannya maka penulis hanya akan menganalisis pada perspektif yang merupakan sudut pandang mitra pembiayaan yang masih tercatat sebagai nasabah dengan pembiayaan bermasalah pada BMT Prima Syariah terhadap pembiayaan bemasalah yang terjadi. Dan dalam pembatasan masalah penulis membagi dalam tiga bagian, yaitu; 1. Waktu penelitian, dalam penelitian ini waktu penelitian yang digunakan pada data nasabah yang bermasalah yaitu antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. 2. Variabel, dalam penelitian ini variabel yang digunakan antara lain yaitu administrasi persyaratan awal, pendapa tan, I‟tikad, dan evaluasi. 3. Lokasi, dalam penelitian ini lokasi yang digunakan penulis adalah BMT Prima Syariah yang terletak di Kalisari, Jakarta timur. 5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan bermasalah? 2. Bagaimana perspektif mitra pembiayaan terhadap pembiayaan bermasalah yang dialami?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pembiayaan bermasalah. 2. Untuk mengetahui bagaimana perspektif mitra pembiayaan terhadap pembiayaan bermasalah. 1. Manfaat bagi penulis Mengetahui lebih dalam tentang bagaimana pembiayaan bermasalah non performing financing dalam sebuah lembaga mikro seperti BMT, terutama dalam persepsi para mitra pembiayaan terhadap pembiayaan bermasalah yang terjadi sehingga bisa di analisis agar mampu memberi keputusan yang baik bagi lembaga keuangan tersebut dalam menyelesaikan serta menanggapi permasalahan pembiayaan bermasalah tersebut secara baik dan benar. 6 2. Manfaat bagi lembaga keuangan Sebagai salah satu masukan bagi lembaga keuangan atau pimpinan lembaga tersebut dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dalam penyelesaian non performing financing dalam pembiayaan. 3. Manfaat bagi peneliti lain Sebagai bahan untuk pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya sehingga dapat memudahkan penelitian serta memahami dan mengetahui lebih dalam mengenai pembiayaan bermasalah.

F. Review Studi Terdahulu

1. Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada Produk Murabahah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS Al- Wadi‟ah Tasikmalaya, oleh Roby Abdillah. Jurnal tahun 2012. Menurut penulis di dalam penelitiannya tersebut menyebutkan bahwa dari hasil penelitiannya yang telah dilakukan, diketahui faktor internal yang mempengaruhi pembiayaan murabahah bermasalah ini. Adapun faktor internalnya meliputi tidak akuratnya account officer dalam menganalisis nasabah yang ingin melakukan pembiayaan murabahah. Sedangkan upaya yang dilakukan account officer untuk menangani pembiayaan bermasalah produk murabahah ini adalah dengan melakukan upaya pencegahan, seperti memberikan kebijakan rescheduling penjadwalan kembali, pendekatan secara kekeluargaan, surat peringatan sertamelakukan teguran secara lisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian kali ini yaitu, penelitian sebelumnya hanya melihat penanganan pembiayaan bermasalah dari sisi Bank atau lembaga keuangan