Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

8 penanganan pembiayaan bermasalah di BPR tersebut adalah dengan cara restructuring, rescheduling, penyitaan jaminan dan write off. Perbedaannya dengan penelitian kali ini yaitu, penelitian sebelumnya hanya melihat penanganan pembiayaan bermasalah dari sisi Bank atau lembaga keuangan yang bersangkutannya saja, sedangkan pada penelitian kali ini penulis ingin melihat dari sisi mitra pembiayaan yang bermasalah itu sendri. 3. Analisis Efektivitas Pengawasan Pembiayaan Murabahah Untuk Meminimalkan Terjadinya NPF Berdasarkan Prinsip-prinsip Penyaluran Pembiayaan, oleh Ismy Estrifiyasa Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2012. Menurut penulis prinsip- prinsip penyaluran pembiayaan 6 C merupakan salah satu cara untuk melakukan pengawasan pembiayaan murabahah dengan menggunakan metode Analisis Hirarki Proses untuk mengetahui dari 6 kriteria yaitu character, capital, collateral, condition, dan constraint. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria capital yang menjadi prioritas utama dalam pengawasan pembiayaan murabahah. Perbedaannya dengan penelitian kali ini yaitu, penelitian sebelumnya hanya melihat penanganan pembiayaan bermasalah dari sisi bank atau lembaga keuangan yang bersangkutannya saja, sedangkan pada penelitian kali ini penulis ingin melihat dari sisi mitra pembiayaan yang bermasalah itu sendri. 4. Pelaksanaan Monioring Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Ciledug, oleh Suharyati Ina Muharani Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2013. Menurut penulis monitoring dilakukan dengan dua tahapan, tahapan pertama yaitu 9 dengan pengawasan administrasi yang meliputi mengisi formulir, melakukan seleksi administrasi, melakukan analisa pembiayaan oleh Kelompok Pemutus Pembiayaan KPP, dan selanjutnya persetujuan pembiayaan. Tahapan kedua yaitu pemantauan. Proses pemantauan dilakukan oleh analisis pembiayaan mengenai objek pemantauan seperti angsuran pembiayaan, keperluan pembiayaan dan jaminan pembiayaan. Perbedaannya dengan penelitian kali ini yaitu, penelitian sebelumnya hanya melihat penanganan pembiayaan bermasalah dari sisi Bank atau lembaga keuangan yang bersangkutannya saja, sedangkan pada penelitian kali ini penulis ingin melihat dari sisi mitra pembiayaan yang bermasalah itu sendri.