Landasan Hukum Syariah Murabahah

21

e. Manfaat dan Resiko Murabahah

Ba‟i al Murabahah memberi banyak manfaat bagi lembaga keuangan syariah, salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisish harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Se lain itu ba‟i al murabahah juga sangat sederhana, sehingga memudahkan penanganan administrasinya di lembaga syariah tersebut. 16 Selain memberikan manfaat, ba‟i al murabahah ini juga memiliki berbagai resiko yang harus diantisipasi, diantaranya: 17 1. Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran. 2. Fluktuasi harga komparatif, ini terjadi bila harga suatu barang di pasar naik setelah bank atau lembaga keuangan tersebut membeli untuk nasabah, dan bank tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut. 3. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena beberapa sebab, seperti: barang rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya, atau spesifikasi dari barang tersebut berbeda dengan yang dipesan. Dalam hal ini bank atau lembaga keuangan tersebut telah menandatangani kontrak pembelian dengan penjualnya, maka barang tersebut menjadi milik bank atau lembaga keuangan. dengan demikian bank mempunyai resiko untuk menjualnya kepada pihak lain. 4. Dijual, karena ba‟i al murabahah bersifat jual beli dengan hutang, maka ketika kontrak ditandatangani barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap asset miliknya, termasuk untuk menjualnya. 16 Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta: Gema Insani Press, 2001 h.151 17 Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta: Gema Insani Press, 2001 h.151-152 22

f. Aplikasi dan Skema Murabahah

Secara umum aplikasi ba‟i al murabahah dapat digambarkan dalam sekema berikut ini : Gambar 2.1 18 Skema Pembiayaan Murabahah 1. Negosiasi dan Persyaratan 3a. Akad Murabahah 3b. Serah terima abarang 4. Bayar Kewajiban 2. Beli Barang Tunai 3c. Kirim Barang Keterangan: 1 Nasabah atau Mitra pembiayaan dan Bank atau Lembaga Keuangan Syariah melakukan negosiasi harga dan spesifikasi barang. 2 Bank atau Lembaga Keuangan Syariah membeli barang yang dibutuhkan nasabah atau mitra pembiayaan secara tunai kepada supplier atau penjual. 3 a Pihak bank atau lembaga keuangan syariah dan nasabah atau mitra pembiayaan melakukan perjanjian transaksi jual beli dengan akad murabahah. b Terjadinya serah terima barang antara bank atau lembaga keuangan syariah dengan nasabah atau mitra pembiayaan. 18 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Press,2011 edisi.1, cet.3, h.83 Bank Syariah Lembaga Keuangan Syariah Nasabah Mitra Pembiayaan Supplier Penjual