Dalam  hal  ini  peneliti  terlibat  langsung  dalam  proses  kegiatan bimbingan  kecerdasan  spiritual  bagi  karyawan  di  PT.  ISI  Indomuda  Satria
Internusa.  Peneliti  terlibat  langsung  dalam  kegiatan  bimbingan  kecerdasan spiritual  bagi  karyawan  PT.  ISI  lebih  kurang  sebanyak  tiga  puluh  kali
mengikuti,  yang di mulai dari 12 Januari 2014 hingga 27 April 2014. Selain itu,  peneliti  juga  melakukan  wawancara  terhadap  karyawan  PT.  ISI
Indomuda  Satria  Internusa  yang  mengikuti  kegiatan  bimbingan  kecerdasan Spiritual  tersebut.  Selanjutnya,  untuk  memperkuat  dan  mengecek  validitas
data  hasil  observasi  atau  wawancara  tersebut  maka  dilengkapi  dengan  data hasil  kuesioner.  Data  yang  diperoleh  dari  metode  triangulasi  tersebut
dilakukan  terus  menerus  sepanjang  proses  mengumpulkan  data  dan  analisis data, sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-
perbedaan,dan  tidak  ada  lagi  yang  perlu  dikonfirmasikan  kepada  informan, serta akan disajikan dalam berbagai sudut pandang yang utuh, yang bertujuan
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian.
2. Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada  dasarnya  banyak  lokasi  yang  bisa  dijadikan  tempat  penelitian. Namun,  lokasi  yang  dipilih  penulis  untuk  melakukan  penelitian  adalah  PT.
ISI  Indomuda  Satria  Internusa  Jl.  Prapanca  Raya  Blok:  P.  I  No.  116 Kebayoran  Baru,  Jakarta  Selatan.Di  mulai  pada  tanggal  12  Januari  2014
sampai 27 April 2014.  Alasan peneliti mengambil penelitian  PT.  ISItersebut adalah  pertama,  belum  ada  yang  meneliti  tentang  bimbingan  kecerdasan
spiritual  bagi  karyawan  khususnya  di  bidang  perusahaan.  Di  lain  sisi,
ditempat  penelitian  pun  belum  ada  yang  meneliti  tentang  metodedirektif dalam  bimbingankecerdasan  spiritual  bagi  karyawan.  Kedua,  pihak
perusahaan  bersedia  untuk  dijadikan  sebagai  tempat  penelitian  dan  siap memberikan  data  dan  informasi  sesuai  dengan  yang  dibutuhkan  oleh
peneliti.Ketiga,  PT.  ISI  Indomuda  Satria  Internusa  adalah  salah  satu perusahaan  yang  bekerja  sekaligus  mengelola  jasa  teknik,  pengadaan  dan
konstruksi  untuk  pekerjaan  listrik  dan  instrument,  pekerjaan  mekanis  dan pemasangan  pipa,  pembangkit  tenaga  listrik  dan  saluran  transmisi.
Olehkarena  itu,peneliti  merasa  tertarik  karena  sangat  jarang  perusahaan- perusahaan  di  Indonesia  yang  melakukan  bimbingan  kecerdasan  spiritual
terhadap karyawannya, kalaupun ada hanya bersifat ritual dan pengajian saja.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek  dalam  penelitian  ini  adalah  perusahaan,  pemilik perusahaan,  hingga  karyawan  perusahaan  PT.  ISI  Indomuda  Satria
Internusa. b.
Objek Penelitian Objek  penelitian  ini  adalah  analisis  metode  direktif  bagi
karyawan  PT.  ISI  Indomuda  Satria  Internusa  untuk  meningkatkan kecerdasan spiritual.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan: a.
Observasi
Observasi  adalah  teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan secara  sistematis  dan  sengaja,  melalui  pengamatan  dan  pencatatan
terhadap  gejala-gejala  yang  diselidiki.  Observasi  dilakukan  untuk memperoleh  fakta-fakta  tentang  tingkah  laku  objek  dalam  melakukan
segala aktifitas yang bisa menjadi sumber analisis permasalahan.
9
Adadua  model  observasi  yang  sudah  biasa  dilakukan  sesuai dengan standar  yang ditetapkan.Pertama, observasi  secara langsung dan
ikut terlibat dalam peristiwa yang sedang dijadikan objek observasi, atau sering disebut dengan observasi partisipasi participant observacy.
Dalam  hal  ini  pembimbing  ikut  berbaur  dengan  objek  yang diidentifikasi, atau mungkin pula ikut serta bermain peranan seperti yang
diperankan  objeknya.  Sehingga  data  yang  diperoleh  secara  akurat  dan objektif  sebagaimana  adanya.Kedua,observasi  non  partisipan,  yakni
pembimbing  berada  di  luar  objek  atau  peran  yang  sedang  diidentifikasi, bisa  dari  jarak  dekat  atau  jarak  jauh.  Artinya,  pihak  observer  hanya
mengamati  dan  mencatat  fakta  atau  kejadian-kejadian  yang  tampak sebagaimana  layaknya  orang  yang  sedang  mengamati  sesuatu.  Namun,
pihak observer tetap mengikuti dan mencermati secara teliti atau seksama dari fakta-fakta yang sesungguhnya.
10
Teknik observasi Daymon dan Holloway, 2008: 321-322 tidak melakukan  intervensi  dan  dengan  demikian  tidak  mengganggu
9
Maman  Supriatna,  Bimbingan  dan  Konseling  Berbasis  Kompetensi:  Orientasi  Dasar Pengembangan Profesi Konselor, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h. 208.
10
M.    Lutfi.  MA,  Dasar-dasar  Bimbingan  dan  Penyuluhan  konseling  Islam,  Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah 2008, h. 124.