Membangun mental Ketangguhan pribadi

makan, dan tidak tidur. Tahapan keempat yaitu taqrib atau taqarrub dalam mendekatkan diri kepada Allah. Tahapan ketiga di atas maksudnya adalah bahwa para santri dianjurkan menyedikitkan bergaul dengan manusia, sedikit bicara, dan sedikit tidur. Sedangkan maksud Abuya Dimyathi dengan “Taqrib” pada tahap keempat yaitu melanggengkan zikir dawam adz-dzikri sehingga sampai-sampai zikir itu sudah menjadi tabiatnya, dan zikir itu tertanam jauh pada dasar hati. Menurut Abuya Dimyathi empat poin di atas merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui seseorang jika ingin mendalami spiritual. Jika telah mampu melaksanakan empat tahapan di atas maka seogyanya ia akan naik ke tahap perkembangan spiritual selanjutnya sesuai dengan izin pembimbingnya Mursyid. 27 Perlu diingat juga, siapa saja yang mendalami profesi spiritual ini maka tidak boleh tidak harus memiliki keimanan, kemakrifatan dan ketauhidan yang berkualitas. Karena bagaimana mungkin ia dapat menggunakan metode-metode yang sangat erat kaitannya dengan Allah SWT., seperti metode kenabian mimpi, ilham dan kasysyaf; serta dengan para malaikat-Nya yang bertugas menyampaikan berita, peristiwa dan hal-hal yang bersifat rohaniyah, tersembunyi, 27 H. Murtadho Hadi, Tiga Guru Sufi Tanah Jawa Wejangan-Wejangan Ruhani Abuya Dimyathi Banten, Syaikh Romli Tamim Rejoso, Syaikh Muslih Mranggen, Yogyakarta PT. LkiS Printing cemerlang, cet-ke I, 2011, h. 85. rahasia dan transendental. Maka syarat-syarat utama spiritual yang paling utama harus dimiliki adalah bermakrifat kepada Allah SWT. 28 Dengan bermakrifat dan dekat dengan Allah SWT., maka semua tabir alam transendental khusus insan akan terbuka dan dibukakan oleh-Nya. Masalah ini merupakan kunci yang paling utama, karena apabila makrifat yang utama ini sukses, pasti akan membuka tabir-tabir selanjutnya. Seseorang yang telah dapat menemukan Tuhannya, ridha-Nya, cinta-Nya dan wajah-Nya, maka Dia bukakan segala rahasia perbuatan dan kebijaksanaan- Nya af’al, rahasia nama-nama-Nya yang Maha Baik al Asma’ al Husna dan nama-nama-Nya yang agung Ismul A’zham, rahasia sifat-sifat-Nya dan rahasia-rahasia Dzat-Nya. Melalui itulah akan tersibak rahasia seluruh makhluk dan alam. 29 Suatu kewajiban bagi seseorang yag mendalami dunia spiritual harus memahami dan mampu mengamalkan ilmu tentang makrifat, karena seorang pembimbing sudah seharusnya mengajak kliennya ke jalan Allah, bukan hanya sekedar pemberian solusi terhadap masalah yang dihadapi akan tetapi memberikan suatu cara bagaimana cara menyelesaikan masalah diri sendiri dengan benar dan baik. Prinsip zikrullah harus ditanamkan dalam hati dan benak klien sebagai bentuk psikoterapis dalam kehidupannya sehari-hari. Prinsip psikoterapi islam hendaknya selalu membawa klien untuk ingat kepada Allah, dalam keadaan bagaimanapun ia selalu ingat kepada-Nya. Bila 28 M. Hamdani Bakrah Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam Penerapan Metode Sufistik, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, Cet ke-2, 2002, h. 300. 29 Ibid, h. 300.