a. Menetapkan misi secara benar
b. Membangun karakter lewat shalat sebagai kekuatan afirmasi
untuk menyelaraskan nilai-nilai keimanan dengna realitas kehidupan
c. Melatih pengendalian diri dengan puasa
4. Ketangguhan sosial
Ketangguhan sosial dapat dibangun dengan prinsip zakat. Prinsip zakat adalah “memberi” memberi kepada lingkungan sosial adalah salah satu
modal awal untuk membentuk sinergi dalam rangka membangun “ketangguhan sosial” zakat adalah bentuk pelatihan dan aplikasi konkrit dari
“prinsip dan keseimbangan bismillah”.
25
G. TAHAPAN SPIRITUAL
26
Tahapan-tahapan di dalam thariqah ada empat. Pertama, taubat dari kemaksiatan. Kedua, istiqomah di dalam ketaatan kepada Allah dan meninggalkan
larangan-larangan Allah tanpa terkecuali. Sementara, untuk dua tahapan yang berikutnya; marilah kita simak maqalah Abuya Dimyathi selanjutnya :
Tahapan ketiga yaitu membersihkan diri. Untuk itu, bagi seseorang santri penempuh jalan amat disyaratkan meninggalkan manusia, tidak bicara, tidak
25
Skripsi Arie Mutya Wulan sari 0052019823, Pelaksanaan Bimbingan Islam dalam Mengembangkan kecerdasan Spiritual Kaum Dhuafa di Yayasan Irtiqo Kebajikan Ciputat
Tangerang, 2008, h. 28-29.
26
H. Murtadho Hadi, Tiga Guru Sufi Tanah Jawa Wejangan-Wejangan Ruhani Abuya Dimyathi Banten, Syaikh Romli Tamim Rejoso, Syaikh Muslih Mranggen, Yogyakarta PT. LkiS
Printing cemerlang, cet-ke I, 2011, h. 85.
makan, dan tidak tidur. Tahapan keempat yaitu taqrib atau taqarrub dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Tahapan ketiga di atas maksudnya adalah bahwa para santri dianjurkan menyedikitkan bergaul dengan manusia, sedikit bicara, dan sedikit tidur.
Sedangkan maksud Abuya Dimyathi dengan “Taqrib” pada tahap keempat yaitu melanggengkan zikir dawam adz-dzikri sehingga sampai-sampai zikir itu sudah
menjadi tabiatnya, dan zikir itu tertanam jauh pada dasar hati. Menurut Abuya Dimyathi empat poin di atas merupakan tahapan-tahapan
yang harus dilalui seseorang jika ingin mendalami spiritual. Jika telah mampu melaksanakan empat tahapan di atas maka seogyanya ia akan naik ke tahap
perkembangan spiritual selanjutnya sesuai dengan izin pembimbingnya Mursyid.
27
Perlu diingat juga, siapa saja yang mendalami profesi spiritual ini maka tidak boleh tidak harus memiliki keimanan, kemakrifatan dan ketauhidan yang
berkualitas. Karena bagaimana mungkin ia dapat menggunakan metode-metode yang sangat erat kaitannya dengan Allah SWT., seperti metode kenabian mimpi,
ilham dan kasysyaf; serta dengan para malaikat-Nya yang bertugas menyampaikan berita, peristiwa dan hal-hal yang bersifat rohaniyah, tersembunyi,
27
H. Murtadho Hadi, Tiga Guru Sufi Tanah Jawa Wejangan-Wejangan Ruhani Abuya Dimyathi Banten, Syaikh Romli Tamim Rejoso, Syaikh Muslih Mranggen, Yogyakarta PT. LkiS
Printing cemerlang, cet-ke I, 2011, h. 85.