LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN
pada rating kelayakan: kurang layak - cukup layak dengan rentangan nilai skor: antara 2 sampai 6. Hal ini dikuatkan oleh data bahwa bentuk-
bentuk kegiatan yang diselenggarakan tidak cukup merata disemua perusahaan yang ada dikawasan industri, terutama pada KBN Marunda
dan kawasan KBN Tanjung Priok kurang terpenuhi. Dimana rating skor tertinggi nilai kelayakan pembinaan agama dan moral diberikan kepada
perusahaan di kawasan PT JIEP Pulo Gadung dan selanjutnya KBN Cakung.
3. Dimensi keberagamaan yang ditemukan pada karyawan dan pihak
manajemen di perusahaan kawasan industri masih bernuansa ritual keagamaan dan belum menyentuh aspek-aspek aktivitas spiritual yang
hakiki dan lebih luas. Dengan itu, aspek penguatan keyakinan, pengalaman keberagamaan dan praktik-praktik keberagamaan masih
dalam taraf yang kurang tersentuh, terutama oleh pihak manajemen dan karyawan sendiri. Sentral keberagamaan masih terpusat pada keberadaan
fasilitas masjid dan musala, dimana tingkat kelayakan keberadaannya juga masih relatif kurang mendukung bagi pengembangan pembinaan
agama dan moral, seperti fasilitas keberadaan kitab suci Al- Qur’andan
kitab-kitab agama, perpustakaan, buletin dan majalah agama, termasuk penyediaan konsultasi agama, pembentukan kelompok-kelompok
pengajian. 4.
Perspektif pembinaan agama dan moral diperusahaan pada kawasan industri, dalam waktu lama masih kental pada praktik hubungan vertikal
ketimbang hubungan horisontal sosial, sehingga implikasinya pada etos kerja kurang berarti.
2
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa di beberapa kawasan industri di DKI Jakarta, kebijakan perusahaan umumnya kurang memperhatikan aspek
pembinaan agama dan moral. Akibatnya penguatan basis agama di kawasan industri lama berkembang.
Sebaliknya pada perusahaan yang telah menetapkan pembinaan agama dan moral pada perusahaannya, akan terus berkembang, bukan saja keakraban,
emosi spiritual diantara manajemen dengan karyawan saja yang meningkat akan tetapi juga etos kerja dan kejujuran. Akibatnya omset dan provit perusahaan pun
meningkat seiring dengan naiknya produktivitas karyawan.
3
Mengingat, bahwa penyakit orang akhir zaman ini adalah jiwa jati diri, pikiran dan akhlak serta mental yang kurang sehat. Menurut Hawari 2002:5,
kesehatan mental manusia seutuhnya dalam perkembangan kepribadian seseorang mempunyai empat pilar; yaitu a sehat secara jasmanifisik biologis, b sehat
secara kejiwaan psikiatrispsikologis, c sehat secara sosial, d sehat secara spiritual kerohanianagama. Manusia akan selalu diambang kehancuran tanpa
pembekalan yang baik dari keempat unsur di atas. Unsur yang perlu perhatian tinggi adalah sehat secara spiritualkerohanian. Rohani yang sehat dan
dikembangkan dengan baik akan membentuk seseorang jauh lebih maju dan baik.
2
Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A., Agama di Kawasan Industri, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005, h. 129-130.
3
Ibid, h. 128.
Kesehatan spiritual akan terwujud dengan mengetahui segala kebutuhannya. Salah satu faktor keberhasilan sesuatu apa pun tetap tergantung
dari pemenuhan kebutuhan pokoknya. Semakin terpenuhi kebutuhan, maka akan semakin mudah untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya.
4
Oleh karena itu, sumbangan agama Islam yang terpenting dalam hal ini ialah sistem keimanan berdasarkan tauhid. Tauhid adalah ajaran yang menegaskan
bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia, termasuk peradaban dan ilmu pengetahuannya.Dengan Tauhid kaum Muslim diharapkan mampu
menawarkan penyelesaian atas masalah kehampaan spiritual dan krisis moral serta etika yang menimpa ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Ilmu pengetahuan
berasal dari Tuhan dan harus digunakan dalam semangat untuk mengabdi kepada- Nya. Pada saat bersamaan, manusia harus didasarkan kembali akan fungsinya
sebagai ciptaan Tuhan yang dipilih menjadi khalifah-Nya. Dengan demikian sangat dibutuhkan pembimbing agama yang handal
dan profesional serta berwawasan luas tentang spiritual, karena dengan adanya bimbingan spiritual diharapkan menjadi solusi dalam menghadapi dinamika
kehidupan setiap manusia serta menjadikannya sebagai penawar penyelesaian masalah yang ada.
Disisi lain, inteligensi spiritual juga merupakan akses manusia untuk menggunakan makna, visi dan nilai-nilai dalam jalan yang kita pikirkan dan
keputusan yang kita buat. Manusia menggunakan inteligensi spiritual untuk
4
Rafy Sapuri, M. Si., Psikologi Islam: Tuntunan Jiwa Manusia Modern, Jakarta: Rajawali Pers 2009, h. 217-218.
mentransformasikan diri mereka dan orang lain, menyembuhkan luka dalam hubungan, bertahan dalam kedukaan, dan bergerak dari kebiasaan di masa lalu.
Inteligensi spiritual merupakan pemikiran tentang diri seseorang dan ekspresi dari realitas yang lebih tinggi. Dengan inteligensi spiritual, manusia menyadari sumber
daya yang tersedia bagi mereka. Manusia menyadari bahwa alam bukan merupakan sesuatu yang harus dieksploitasi. Manusia menemukan kebebasan dari
keterbatasan sebagai manusia dan mencapai keilahian. Inteligensi spiritual membuat manusia dapat mencapai keutuhan dan memberi integritas kemanusiaan.
Dengan inteligensi ini seseorang dapat menggali dirinya sendiri, mempertanyakan pertanyaan mendasar dan membentuk kerangka jawaban yang diperoleh. Semakin
jauh mereka berjalan, semakin dalam tingkatan seseorang yang terbuka, yang membutuhkan penyempurnaan. Inteligensi spiritual memotivasi orang untuk
memiliki keseimbangan bekerja. Inteligensi spiritual juga memberi kebutuhan manusia dalam konteks nilai kehidupan. Inteligensi spiritual membuat seseorang
berkembang sebagai seorang manusia.
5
Perusahaan dan kawasan industri di ibu kota selalu dipenuhi dengan pekerjaan. Sebagaimana dapat dilihat di televisi, koran dan media lainnya banyak
karyawan di perusahaan diberlakukan seperti budak hamba, disuruh bekerja tanpa mengenal waktu dan keluarga, dengan banyaknya pekerjaan yang diberikan
kepada karyawan, maka tidak sedikit karyawan yang lupa terhadap kewajibannya kepada Allah SWT. Dengan kata lain, waktu yang digunakan dalam sehari-hari
5
Aliah B. Purwakania Hasan., Psikologi Perkembangan Islami Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran Hingga Pascakematian, Jakarta: RajaGrafindo Persada
2008, h. 312.
hanya untuk bekerja sehingga mereka lupa kewajiban terhadap perintah Allah yang telah dituliskan di dalam Al-Quran dan Al-Hadits.
PT. ISI Indomuda Satria Internusa adalah merupakan salah satu perusahaan yang bekerja sekaligus mengelola jasa teknik, pengadaan dan
konstruksi untuk pekerjaan listrik dan instrument, pekerjaan mekanis dan pemasangan pipa, pembangkit tenaga listrik dan saluran transmisi. Perusahaan ini
terletak di Jl. Prapanca Raya, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. PT. ISI memiliki kurang lebih 150 karyawan dan mempunyai banyak proyek di negara lain, seperti
Malaysia, Jepang, Al-jazair dan negara lainnya. Namun ada hal yang menarik di PT. ISI, yaitu bimbingan kecerdasan spiritual bagi para karyawannya.
PT. ISI Indomuda Satria Internusa merupakan salah satu perusahaan yang menanamkan nilai-nilai dakwah di dalamnya. Berdakwah kepada semua
orang pada dasarnya adalah salah satu tugas manusia di muka bumi, namun yang membedakannya
adalah cara
berdakwah yang
digunakan kepada
mad’unya.Dakwah pada umumnya hanya dilakukan dengan bil-lisan dan adakalanya bil-qalam.Namun, nilai-nilai dakwahyang ditanamkan kepada
karyawanPT. ISI adalah melalui bimbingan kecerdasan spiritual dengan menggunakan metode direktif.
Metode direktif pada umumnya banyak digunakan para guru, ahli hukum, dokter dan pembimbing agama. Dalam rangkausaha mencari tahu tentang keadaan
klien. Dengan mengetahui keadaan masing-masing klien tersebut, konselor dapat
memberikan bantuan pemecahan problem yang dihadapi.
6
Metode direktif yang digunakan bagi karyawan PT. ISI Indomuda Satria Internusa dilatarbelakangi
dengan terbatasnya waktu mereka untuk mengikuti bimbingan kecerdasan spiritual. Metode direktif yang digunakan bagi karyawan PT. ISI Indomuda
Satria Internusalebih santai danlebih mudah, karena tidak terikat dengan tempat dan waktu, bisa dilakukan di kantor dan di luar kantor, seperti di rumah
pembimbing ataupun terbimbing, dengan kata lainmetode direktif bisa dilakukan di kantor dan di tempat umum. Dengan alasan demikianlah bimbingan kecerdasan
spiritual bagi karyawan PT. ISI Indomuda Satria Internusa menggunakan metode direktif. Kegiatan bimbingan kecerdasan spiritual bagi karyawan PT. ISI
Indomuda Satria Internusa sudah dilakukan sejak dari 20 tahun yang lalu. Oleh karena itu, penulis merasa ini merupakan hal yang baru khsususnya bagi
pembimbing agama, karena selama ini bimbingan lebih sering dilakukan di lembaga formal, ditambah lagi sangat sedikit terdapat bimbingan, khususnya
dalam bentuk spiritual yang dilakukan di perusahaan ataupun kawasan industri. Berdasarkan uraian di atas, maka sangat perlu dilakukan penelitian dan
pengkajian terhadap kecerdasan spiritual dalam bentuk karya ilmiah atau skripsi dengan judul
“ANALISIS METODE DIREKTIF BAGI KARYAWAN PT. ISI INDOMUDA SATRIA INTERNUSA UNTUK MENINGKATKAN
KECERDASAN SPIRITUAL ”.