Dalam pengertian yang luas, metode bisa pula diartikan sebagai “segala
sesuatu atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan”.
4
Sedangkan dalam kamus ilmiah populer metode diartikan secara singkat sebagai cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan sesuatu.
5
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan sistematis dan teratur.
2. Jenis-Jenis Metode Dalam Bimbingan
Jenis-jenis metode dalam bimbingan sangatlah banyak, namun ada beberapa metode yang populer dalam bimbingan, diantaranya adalah:
6
a Metode interview
7
Interview wawancara merupakan suatu alat untuk memperoleh faktadatainformasi. Dengan tujuan untuk mendapatkan
data yang diperlukan bimbingan. Sebagai salah satu cara untuk memperoleh datafakta, metode wawancara masih tetap banyak
dimanfaatkan karena interview bergantung pada tujuan fakta apa yang dikehendaki serta untuk siapa fakta tersebut digunakan. Fakta-fakta
tersebut sangat diperlukan untuk pemberian-pemberian bimbingan.
4
Drs. M. Lutfi, MA,. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 120.
5
Achmad Maulana, dkk,. Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Absolut, 2009, h. 306.
6
Drs. Samsul Munir Amin,. Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: PT. Perpustakaan Nasional, 2010, h. 69-73.
7
Drs. M. Lutfi, MA,. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 304.
b Group guidance
8
Dengan menggunakan kelompok, pembimbing dan konselor akan dapat mengembangkan sikap sosial, sikap memahami peranan
anak bimbing dalam lingkungannya. Dalam metode kelompok diberikan group therapy penyembuhan gangguan melalui terapi.
Terapi tersebut dapat diwujudkan dengan penyesuaian situasi kebersamaan hak secara keterkaitan antara yang satu dengan yang
lain. Tujuan utama dari bimbingan kelompok adalah penyebaran informasi mengenai penyesuaian diri dengan berbagai kehidupan
klien. c
Client centered method metode yang dipusatkan pada klien
Metode ini sering juga disebut nondirektif tidak mengarahkan. Dalam metode ini terdapat dasar pandangan bahwa
klien sebagai makhluk yang memiliki kemampuan berkembang sendiri; dan sebagai pencarian kemantapan diri sendiri.
Jika pembimbing mempergunakan metode ini, ia harus bersikap sabar mendengarkan dengan penuh perhatian segala
ungkapan batin klien yang diutarakan kepadanya. Dengan demikian pembimbing seolah-olah pasif, tetapi sesungguhnya bersikap aktif
menganalisa segala apa yang dirasakan oleh klien sebagai beban batinnya.
8
Drs. Samsul Munir Amin,. Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: PT. Perpustakaan Nasional, 2010, h. 125.