106
Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 2 Kedunglegok Kecamatan
Kemangkon Kabupaten Purbalingga tahun ajaran 20152016 pada siklus I telah mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan siswa
meningkat dari 44 menjadi 69. Meskipun telah terjadi peningkatan, hasil keterampilan menulis karangan narasi siswa belum
mencapai angka keberhasilan seperti yang telah ditetapkan di awal. Padahal angka yang diharapkan adalah 80 siswa memenuhi skor
rata-rata kelas yaitu 75 dan skor rata-rata siswa dalam menulis karangan na
rasi adalah ≥70 KKM keterampilan menulis karangan narasi.
d. Refleksi
Refleksi merupakan bagian akhir dari siklus yang sangat penting
untuk memahami dan memberikan makna terhadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam tahap refleksi ini guru dan peneliti melakukan evaluasi terkait kelebihan dan kekurangan dari
tindakan yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mencari solusi yang dapat diterapkan pada tindakan selanjutnya. Dalam
pelaksanaan tindakan siklus I, semua komponen dalam lembar observasi sudah terlaksana dengan cukup baik. Namun ada beberapa
hal yang belum dilaksanakan secara optimal. Masih ada beberapa siswa yang kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Beberapa siswa masih sering berbicara dengan teman sebangkunya
107
dan mengganggu teman lainnya. Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan
guru, sehingga siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan tugas menulis karangan narasi.
Hasil penilaian keterampilan menulis karangan narasi pada siklus I sudah menunjukkan adanya peningkatan. Namun masih
banyak ditemukan kesalahan pada hasil karangan yang dibuat siswa. Mayoritas kesalahan terletak pada penulisan ejaan. Siswa sering salah
dalam menempatkan huruf kapital dan penempatan tanda baca seperti tanda titik, tanda koma, dan lain-lain. Kosa kata yang dimiliki siswa
juga masih sangat terbatas, sehingga sering ditemukan pengulangan kata kalimat dalam karangan siswa.
Meskipun pada siklus I terjadi peningkatan, namun hasil keterampilan menulis karangan narasi siswa belum mencapai angka
keberhasilan seperti yang telah ditetapkan di awal. Masih ada 5 siswa yang belum mencapai nilai KKM keterampilan menulis karangan
narasi. Belum tercapainya target tindakan pada pelaksanaan siklus I, maka peneliti dan guru sepakat untuk melanjutkan penelitian
tindakan pada siklus II dengan lebih mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dan memperbanyak jumlah media
pop-up book
yang digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, rencana kegiatan
diulangi lagi pada siklus II dengan beberapa perbaikan. Melihat
108
kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka dalam siklus II ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, yakni.
1 Pembagian kelompok masih terlalu besar, untuk itu pada
tindakan selanjutnya dibuat kelompok-kelompok yang lebih kecil supaya proses pembelajaran lebih efektif.
2 Media
pop-up book
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran hanya satu, sehingga guru menggunakannya
secara klasikal di depan kelas. Hal tersebut membuat siswa kurang terkondisikan karena saling berebut untuk mengamati
objek dari dekat. Untuk itu pada tindakan selanjutnya jumlah media
pop-up book
akan ditambah. 3
Sebagian siswa masih pasif dalam kegiatan tanya jawab, untuk itu guru harus lebih interaktif lagi dengan siswa.
4 Siswa sering berbicara sendiri dan menimbulkan kegaduhan
pada saat pembelajaran berlangsung, untuk itu guru harus mengkondisikan siswa dengan baik. Guru harus lebih aktif lagi
dalam menarik perhatian siswa.
4. Deskripsi Hasil Siklus II