75
tindakan, kemudian mendiskusikan implementasi rancangan tindakan dengan peneliti.
Dari jabaran siklus di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian siklus adalah suatu perputaran kegiatan yang terdiri dari: a perencanaan
planning
, b pelaksanaan tindakan
action
, c pengamatan Observasi
observing
, dan d refleksi
reflecting
. Apabila dari data yang diperoleh belum mencapai kriteria keberhasilan maka peneliti
melakukan perbaikan yang diterapkan pada siklus berikutnya. 3.
Siklus II Siklus kedua dilaksanakan dengan tahap yang sama apabila pada
siklus pertama belum mencapai indikator keberhasilan tujuan. Siklus II dilaksanakan atas dasar hasil refleksi siklus I apabila pada siklus I belum
memenuhi KKM, dan apabila indikator belum tercapai pada siklus II maka dilaksanakan siklus berikutnya dengan alur yang sama. Siklus II
merupakan perbaikan hasil refleksi dari siklus I. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil keterampilan menulis
karangan narasi.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data guna memperoleh keterangan secara lengkap. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes menulis karangan dan observasi. Tes menulis berupa tugas menulis karangan narasi yang diberikan
secara individu kepada siswa di akhir setiap siklus. Tes menulis diberikan
76
untuk mengukur peningkatan keterampilan menulis karangan narasi siswa
kelas IV SD N 2 Kedunglegok. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap kegiatan
pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas IV. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga melakukan pencatatan menggunakan lembar
observasi atau blanko pengamatan sebagai instrument. Melalui observasi,
peneliti dapat mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam
menulis karangan narasi.
F. Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto 2015: 85 menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah semua alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data tentang
proses pembelajaran secara keseluruhan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Lembar observasi proses pembelajaran menulis karangan narasi.
Lembar observasi akan memudahkan peneliti untuk mendapatkan
informasi tentang proses pembelajaran menulis karangan narasi
berdasarkan media
pop-up book
. Berikut tabel Pedoman observasi siswa
pada proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan
media
pop-up book
.
77
Tabel 2. Pedoman Observasi Siswa pada Proses Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media
Pop-Up Book.
No. Aspek yang diamati
Kriteria Skor Kurang
1 Cukup
2 Baik
3 Sangat Baik
4
1. Siswa
berkonsentrasi saat
pembelajaran berlangsung. 2.
Siswa antusias
mengikuti kegiatan pembelajaran menulis
karangan narasi menggunakan media
pop-up book
3. Siswa bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas
yang diberikan guru.
4. Siswa aktif dalam bertanya,
berpikir, berpendapat,
dan berinisiatif.
5. Siswa bertanggung jawab dalam
mengoreksi karangan
narasi teman
kelompoknya, yaitu
terkait kesalahan ejaan dan tata bahasa,
serta memberikan
masukan tentang
karangan narasi tersebut.
6. Siswa menuliskan kembali
karangan narasi yang telah diperbaiki.
7. Siswa meneliti
hasil
karangan sebelum dikumpulkan.
8. Siswa mengumpulkan hasil
karangan tepat waktu. 9.
Siswa mempublikasikan hasil karangan narasi yang telah
diperbaiki dengan melakukan kunjung karya.
10. Siswa merasa senang dan
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan
narasi menggunakan media
pop- up book.
Jumlah
78
Tabel 3. Pedoman Observasi Guru pada Proses Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media
Pop-Up Book.
No. Aspek yang Diamati
Kriteria Skor Kurang
1 Cukup
2 Baik
3 Sangat
Baik 4
Kegiatan Awal
1. Melakukan apersepsi melalui
tanya jawab dengan siswa. 2.
Menghubungkan apersepsi
dengan materi pelajaran yang akan dipelajari
3. Menyiapkan ruang, alat dan
media pembelajaran, serta menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
4. Memberikan
penjelasan kepada siswa tentang unsur
intrinsik cerita dan tata cara menulis karangan narasi yang
baik berdasarkan media
pop- up book
5.
Menentukan tema cerita sesuai dengan gambar objek pada
media
pop-up book.
6. Menggunakan media
pop-up book
secara efektif
dan efisien.
7.
Menunjukkan
pop-up book
kepada siswa dan memberi kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya,
berpikir, berpendapat dan berinisiatif
.
8. Membimbing
siswa dalam
diskusi kelompok
membuat
mind map
berdasarkan media rangsang visual berupa
pop-up book.
9. Melakukan pengelolaan kelas
dengan efektif. 10.
Memberikan kesempatan siswa untuk mengomentari karangan
milik teman.
79
No. Aspek yang Diamati
Kriteria Skor Kurang
1 Cukup
2 Baik
3 Sangat
Baik 4
11.
Memberikan masukan
atau perbaikan
tentang kegiatan
menulis karangan narasi yang telah dilakukan siswa
12.
Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal yang
belum jelas berkaitan dengan materi pembelajaran
Kegiatan Akhir
13. Menyimpulkan
kegiatan pembelajaran
dengan melibatkan siswa.
14. Memberi penguatan dan
memotivasi siswa untuk rajin belajar
15. Melakukan tindak lanjut
Jumlah 2.
Tes menulis karangan narasi. Tes digunakan untuk mengukur keterampilan menulis karangan narasi
pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kedunglegok. Pedoman penilaian keterampilan menulis karangan narasi digunakan untuk memudahkan
dalam melakukan penilaian hasil menulis karangan narasi, sehingga perlu dibuat kisi-kisi penilaian dalam menulis karangan narasi. Penilaian
menurut Burhan Nurgiyantoro 2001: 307 adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi No.
Unsur yang Dinilai Skor Maksimum
1. Isi gagasan yang dikemukakan
30 2.
Organisasi isi 25
3. Tata bahasa
20 4.
Gaya: Pilihan struktur dan Kosa kata 15
5. Ejaan
10 Jumlah
100
80
Tabel 5. Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi Unsur yang
Dinilai Keterangan
Skor Kriteria
Isi 1.
Isi cerita
menarik, mudah
dipahami, dan sesuai dengan judul topik permasalahan.
27-30 Sangat
Baik 2.
Isi cerita cukup menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan judul
topik permasalahan. 22-26
Baik
3. Isi cerita kurang menarik, sulit
dipahami dan kurang sesuai dengan judul topik permasalahan.
17-21 Cukup
4. Isi cerita tidak menarik, sulit
dipahami, dan tidak sesuai dengan judul topik permasalahan.
13-16 Kurang
Organisasi isi 1. Gagasan diungkapkan secara jelas,
urutan logis dan mengandung unsur-unsur
intrinsik secara
lengkap tema, penokohan, alur, latarsetting, sudut pandang, dan
gaya bahasa. 21-25
Sangat Baik
2. Gagasan kurang terorganisir, tetapi
urutan logis dan mengandung unsur-unsur
intrinsik secara
lengkap tema, penokohan, alur, latarsetting, sudut pandang, dan
gaya bahasa. 15-20
Baik
3. Gagasan kurang jelas, urutan tidak
logis, dan hanya mengandung beberapa unsur intrinsik.
10-14 Cukup
4. Gagasan tidak terorganisir, urutan
tidak logis, dan hanya mengandung beberapa unsur intrinsik.
7-9 Kurang
Tata bahasa
1. Tata bahasa kompleks, bentuk
kebahasaan tepat.
18-20 Sangat
Baik
2. Tata bahasa sederhana, hanya terjadi
sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan.
14-17 Baik
3. Tata bahasa kurang komunikatif
dan terdapat banyak kesalahan. 10-13
Cukup 4.
Tata bahasa tidak komunikatif dan terdapat banyak kesalahan.
7-9 Kurang
81
Pilihan struktur dan
Kosa kata 1.
Pilihan kata luas, ungkapan tepat, pembentukan kata sesuai.
13-15 Sangat
Baik 2.
Pilihan kata cukup luas, ungkapan tepat, pembentukan kata kadang-
kadang kurang sesuai. 10-12
Baik
3. Pilihan kata terbatas, ungkapan
tidak jelas, pembentukan kata kurang sesuai.
5-9 Cukup
4. Pilihan kata asal-asalan, ungkapan
tidak jelas, pembentukan kata tidak sesuai.
1-4 Kurang
Ejaan 1.
Ejaan sesuai 9-10
Sangat Baik
2. Ejaan sesuai hanya terdapat sedikit
kesalahan 6-8
Baik 3.
Ejaan sering terjadi kesalahan dan makna membingungkan.
3-5 Cukup
4. Ejaan terdapat banyak kesalahan
dan tidak sesuai aturan 1-2
Kurang Jumlah
100
G. Teknik Analisis Data