10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keterampilan Menulis
1. Pengertian Menulis
Henry Guntur Tarigan 2008: 3 menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung yaitu tanpa harus bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan salah satu dari empat aspek
keterampilan berbahasa
yang sangat
penting dalam
kegiatan pembelajaran. Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar 2009:
248, aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang terakhir dikuasai oleh siswa setelah
kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dari keterampilan- keterampilan tersebut, siswa dapat mengungkapkan pikiran, gagasan, dan
perasaan melalui bahasa tulis. Sebagaimana yang disampaikan oleh
Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi 1999: 159, bahwa menulis merupakan keterampilan
dalam proses menuangkan pikiran, ide, gagasan tentang suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa
secara tertulis. Pernyataan tersebut didukung oleh Rusyana Ahmad Susanto, 2013: 247, bahwa menulis dapat diartikan sebagai kemampuan
mengungkapkan suatu gagasan pesan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis.
11
Akhadiah Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 1999: 262
menjelaskan bahwa menulis merupakan aktivitas dalam mengekspresikan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan kedalam lambang-lambang
kebahasaan bahasa tulis. Pendapat serupa disampaikan oleh Harris dan Lado Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 1999: 263, bahwa
menulis merupakan aktivitas pengekspresian ide, gagasan, pikiran, atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan. Sedangkan menurut
Henry Guntur Tarigan 2008: 22, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Pendapat senada disampaikan Ahmad
Susanto 2013: 248-249, bahwa menulis merupakan salah satu kegiatan menuangkan ide atau gagasan yang ada dipikiran, serta menuangkan isi
hati melalui bahasa tulisan sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain. Murray
Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 1999: 263, mendeskripsikan menulis sebagai proses pengekspresian ide-ide yang
ditemukan dan digali dengan pengaruh pengetahuan dasar yang dimilikinya. Pendapat tersebut didukung oleh Kelly
Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 1999: 276, bahwa kegiatan menulis merupakan
upaya menghasilkan ide dan bahasa sebagai sarana pengekspresiannya. Pendapat lain disampaikan Murray Saleh Abbas, 2006: 127, bahwa
menulis adalah proses berpikir yang berkesinambungan, mulai dari mencoba sampai dengan mengulas kembali. Dengan kata lain sebelum
12
atau sesudah menuangkan gagasan dan perasaan secara tertulis diperlukan keterlibatan proses berpikir. Kegiatan menulis melibatkan aspek bahasa
dan isi, yaitu: penggunaan tanda baca dan ejaan, penggunaan diksi dan kosa kata, penataan kalimat, pengembangan paragraf, pengelolaan
gagasan, serta pengembangan model karangan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa menulis merupakan kegiatan mengekspresikan pikiran, ide, dan gagasan dengan menggunakan bahasa sebagai medium yang diungkapkan
dalam bentuk lambang-lambang bahasa tulis yang melibatkan penggunaan tanda baca, ejaan, kosa kata, serta pengelolaan gagasan sehingga dapat
dikomunikasikan kepada orang lain. Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, keterampilan menulis harus terus ditingkatkan dan dikembangkan dengan melalui pelatihan secara rutin dan
praktik yang teratur agar keterampilan menulis dapat dicapai dengan baik.
2. Fungsi dan Tujuan Menulis