Pencapaian Kompetensi Penyempurnaan Bahan Tekstil dilihat Dari Nilai

114

1. Pencapaian Kompetensi Penyempurnaan Bahan Tekstil dilihat Dari Nilai

Pretest dan Posttest Pada Kelas Kontrol yang Menggunakan Pembelajaran Konvensional Siswa Kelas X di SMK Negeri 4 Yogyakarta Hasil pengumpulan dan analisis data pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai pretest dan nilai posttest. Hasil dari nilai pretest kelas kontrol diperoleh nilai maksimum 78, nilai minimum 60 dan nilai rata-rata 69,50. Sedangkan nilai posttest kelas kontrol diperoleh nilai maksimum 87, nilai minimum 68 dan nilai rata-rata 76,27. Berdasarkan nilai rata-rata pretest-posttest kelas kontrol terjadi peningkatan sebesar 8. Peningkatan tersebut terjadi karena siswa sudah mengalami proses pembelajaran. Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan demonstrasi. Setiap proses pembelajaran pasti terjadi kontak antara siswa dan guru yang dapat memberikan pengaruh selama proses pembelajaran. Kesimpulannya adalah proses pembelajaran pada kelas kontrol terjadi peningkatan dan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi siswa, tetapi peningkatan kompetensi siswa belum efektif atau optimal. Rendahnya kompetensi siswa tersebut terjadi karena proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan demonstrasi yang masih menekankan pembelajaran terpusat pada guru. Pembelajaran yang terpusat pada guru berdampak pada rendahnya pengalaman belajar siswa. Siswa menjadi pasif dalam belajar, mendengarkan guru, mencatat materi pelajaran, mengerjakan tugas tanpa terlibat langsung di dalam proses 115 pembelajaran tersebut. Dampaknya pada pembentukan sikap, sosial, mental, kreatifitas dan kemandirian siswa tidak berkembang, sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Mulyasa 2015: 96, yang menyatakan bahwa untuk membentuk kompetensi siswa yaitu mencakup penyampaian informasi tentang bahan belajar atau materi standar yang telah disiapkan, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi siswa, serta melakukan tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama. Kegiatan inti pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh siswa terlibat aktif, baik mental fisik maupun sosial. Berdasarkan teori belajar tuntas diketahui bahwa hasil pretest kelas kontrol dinyatakan sebanyak 22 siswa belum mencapai KKM, sedangkan 8 siswa sudah mencapai KKM, jadi hanya terdapat 27 siswa yang sudah mencapai kompetensi. Kesimpulannya adalah pencapaian kompetensi penyempurnaan bahan tekstil pada kelas kontrol dilihat dari nilai pretest tidak tercapai, karena sebanyak 73 siswa masuk dalam kategori tidak kompeten. Sedangkan ketuntasan belajar pada hasil posttest kelas kontrol diketahui bahwa sebanyak 12 siswa belum mencapai KKM, sedangkan 18 siswa sudah mencapai KKM, jadi masih terdapat 40 siswa yang belum mencapai kompetensi. Berdasarkan hasil posttest dapat dinyatakan bahwa pencapaian kompetensi penyempurnaan bahan tekstil pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional di SMK Negeri 4 Yogyakarta 116 tidak tercapai, karena hanya sebanyak 60 siswa yang masuk dalam kategori kompeten. Berikut ini akan disajikan hasil perbandingan ketuntasan belajar dari nilai pretest dan posttest kelas kontrol pada pencapaian kompetensi penyempurnaan bahan tekstil di SMK Negeri 4 Yogyakarta, dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Histogram Ketuntasan Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

2. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dengan Treatment Model

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODUL PEMBELAJARAN PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PEMBUATAN KAIN TENUN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

0 0 93

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

3 14 201

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI ANALISIS RANGKAIAN RLC SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 4 109

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL DENGAN PENDEKATAN STUDENT CENTER LEARNING (SCL) PADA SISWA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 305

Pengembangan Media Katalog Pada Pemilihan Bahan Utama Tekstil Siswa Kelas X Busana Butik Di SMK Negeri 6 Yogyakarta.

2 26 188

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR ANALISIS KARAKTERISTIK KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 1 149

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI DESAIN JARINGAN KOMPUTER SISWA KELAS X DI SMK N 2 PENGASIH.

0 0 63

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PEER TUTORING UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK SISWA KELAS X DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 102

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDON.

0 0 174

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDONG.

0 0 174