15 untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik secara psikologis peserta didik. Oleh sebab itu, setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa, pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang untuk mendukung proses belajar
peserta didik, yaitu dengan upaya menjalankan, menyelenggarakan, dan mengupayakan prosedur dan alternatif yang telah diputuskan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran dapat direalisasikan secara optimal. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan wajib membuat perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
3. Model-model Pembelajaran yang Sesuai dengan Kurikulum 2013
Hanafiah dan Cucu Suhana 2012: 41, berpendapat bahwa model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati
perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik
learning style dan gaya mengajar guru teaching style yang keduanya disingkat menjadi SOLAT
Style of Learning and Teaching.
16 Asis Saefuddin dan Ika Berdiati 2014: 48, mengungkapkan bahwa
“model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas pembelajaran.” Pendapat lain dikemukakan oleh Joyce dan Weil Rusman, 2011: 133 berpendapat bahwa, model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana
pembelajaran jangka
panjang, merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan untuk membentuk
kurikulum ataupun kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasi pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu. Selain itu, juga berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar, sebagai siasat
perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Pembelajaran dalam kurikulum 2013 lebih menekankan pada
pembelajaran kontekstual dengan student center dan pendekatan ilmiah.
Ketiga penekanan tersebut dalam pelaksanaanya menuntut guru untuk dapat secara efektif mendayagunakan lingkungannya sebagai sumber belajar.
Harapannya dapat mengefektifkan pembelajaran dan memudahkan pembentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta pencapaian tujuan
pembelajaran.
17 Memahami uraian diatas, dalam rangka implementasi kurikulum 2013,
para guru secara bertahap dilatih berbagai pendekatan dan model pembelajaran agar dapat memfasilitasi peserta didik belajar. Perlu ditekankan
kembali, bahwa berbagai model yang direvitalisasi kembali, yakni Problem
Based Learning PBL, Project Based Learning PjBL dan Discovery Learning DL. Model tersebut dipandang cocok untuk merealisasikan dan
menyukseskan tema kurikulum 2013, sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat, serta sesuai pula dengan karakteristik peserta
didik. Berdasarkan mata pelajaran yang akan diajarkan yaitu mata pelajaran
tektil lebih efektif jika meggunakan model discovery learning. Alasannya
adalah mata pelajaran tekstil pada kompetensi penyempurnaan bahan tekstil merupakan mata pelajaran yang menekankan pada teori dan praktik yang
bersifat sains. Oleh karena itu, pembelajaran kompetensi penyempurnaan bahan tekstil sulit karena di dalam proses belajarannya membutuhkan tingkat
pemahaman tinggi. Model pembelajaran yang menekankan pentingnya membantu siswa memahami struktur dan ide-ide pokok disiplin ilmu dan
kebutuhan untuk keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Prinsip pembelajarannya yaitu pengetahuan yang didapat dengan cara penemuan
pribadi dapat melekat dalam ingatan lebih lama. Berdasarkan karakteristik model
discovery learning, maka pelaksanaan pembelajarannya sangat cocok diterapkan pada kompetensi penyempurnaan bahan tekstil, karena siswa
dapat menemukan bahan pelajarannya melalui kegiatan eksplorasi dan elaborasi informasi yang ada di alam.
18
4. Model Discovery Learning a. Pengertian Model Discovery Learning