111
3. Pengujian Efektivitas Pembelajaran
Pengukuran efektivitas pembelajaran dibuktikan berdasarkan teori tuntas belajar dan uji
N-gain. Menurut teori tuntas belajar menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran di SMK Negeri 4 Yogyakarta dapat tercapai
apabila jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai kriteria ketuntasan minimal 75 dari seluruh KI-KD, dan sekurang-kurangnya 85
dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Data yang digunakan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran yaitu menggunakan nilai
posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang sudah ditetapkan di SMK Negeri 4 Yogyakarta, maka dapat dianalisis pencapaian
kompetensi penyempurnaan bahan tekstil siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen yang sudah mencapai KKM tuntas atau yang belum mencapai
KKM tidak tuntas. Hasil analisis ketuntasan belajar nilai pretest-posttest
siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 37. Tabel 37. Ketuntasan Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Pretest
Posttest Tuntas
Tidak Tuntas Tuntas
Tidak Tuntas Kontrol
8 27 22 73
18 60 12 40
Eksperimen 6 20
24 80 26 87
4 13 Ketuntasan belajar pada nilai
pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai hasil yang sama atau tidak berbeda, yaitu 8 siswa
sudah mencapai KKM untuk kelas kontrol dan 6 siswa mencapai KKM untuk kelas eksperimen. Sedangkan ketuntasan belajar pada nilai
posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai hasil yang berbeda, yaitu 18
siswa sudah mencapai KKM pada kelas kontrol dan 26 siswa mencapai KKM
112 pada kelas eksperimen. Gambar 5 menyajikan rangkuman hasil
pretest- posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk siswa yang sudah
mencapai KKM atau tuntas.
Gambar 5. Histogram Ketuntasan Nilai Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen Pembahasan yang pertama yaitu efektivitas pembelajaran pada kelas
kontrol. Jumlah siswa dalam kelas kontrol yang mencapai KKM yaitu sebanyak 18 siswa. Pernyataannya adalah siswa yang mampu menyelesaikan
atau mencapai kriteria ketuntasan minimal 75 dari seluruh KI-KD adalah sebanyak 60 siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional tidak efektif.
Pembahasan yang kedua yaitu efektivitas pembelajaran pada kelas eksperimen. Jumlah siswa dalam kelas eksperimen yang mencapai KKM yaitu
sebanyak 26 siswa. Pernyataannya adalah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai kriteria ketuntasan minimal 75 dari seluruh KI-KD adalah
27 60
20 87
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pretest Posttest
P r
osen tase
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
113 sebanyak 87 siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran kelas eksperimen dengan treatment model discovery learning
efektif. Pengukuran kategori nilai menggunakan uji
N-gain perhitungannya berdasarkan nilai rata-rata
pretest-posttest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Hasil dari perhitungan
N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 38 berikut ini.
Tabel 38.
Hasil Rata-rata
N-Gain Pada Pencapaian Kompetensi Penyempurnaan Bahan Tekstil
Kelas Pretest
Posttest Gain
N-gain Kategori
Peningkatan Eksperimen
69,97 82,07
12,10 0,41
Sedang Kontrol
69,50 76,27
6,77 0,23
Rendah Hasil dari uji
N-gain kemudian diinterpretasikan dalam kriterium nilai gain, sehingga kategori nilai dapat diketahui. Pembelajaran pada kelas
kontrol tergolong rendah, sedangkan pembelajaran kelas eksperimen yang menerapkan model
discovery learning tergolong sedang.
D. Pembahasan Hasil Penelitian