26 sini
tester
harus dapat mengeliminasi sejauh mungkin kemungkinan- kemungkinan
“hallo effect” yaitu jawaban soal dengan tulisan yang baik mendapat skor lebih tinggi daripada jawaban soal yang tulisannya lebih
jelek padahal jawaban tersebut sama. Demikian pula “kesan masa lalu” dan lain-lain harus disingkirkan jauh-jauh sehingga evaluasi nantinya
menghasilkan nilai-nilai yang objektif. Dengan kata lain,
tester
harus senantiasa berpikir dan bertindak wajar menurut keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh
kepentingan-kepentingan yang sifatnya subjektif. Prinsip ini sangat penting sebab apabila dalam melakukan evaluasi, subjektivitas menyelinap
masuk dalam suatu evaluasi, kemurnian pekerjaan evaluasi itu sendiri akan ternoda.
E. Penelitian Yang Relevan
Solusi yang dapat ditawarkan untuk permasalahan tersebut adalah
penggunaan model pembelajaran yang bisa diterapkan sebagai salah satu inovasi pembelajaran IPA. Salah satunya adalah model pembelajaran
belajar IPA CLIS Children Learning In Science. “Usman Samatowa, 2010:
74 menyatakan bahwa model pembelajaran
Children Learning In Science
CLIS termasuk dalam model yang menganut pandangan kontruktivisme. Model ini dikembangkan oleh Driver di Inggris tahun 1998. Rangkaian fase
pembelajaran pada model CLIS oleh Driver diberi nama
General Structure Of a Contructivism Teaching Sequence
”.
27 Model CLIS merupakan model pembelajaran yang berusaha
mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekontruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil
pengamatan dan percobaan. Tujuan pembelajaran CLIS adalah meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa yang dilandasi
pandangan kontruktivisme dengan memperhatikan pengalaman dan konsep awal siswa sebagai sumber belajar. Handayani, 2004: 40. Yang perlu
diperhatikan dalam pembelajaran CLIS adalah situasi belajar yang terbuka dan kesempatan bertanya secara bebas. Kemudian Seperti Judul Skripsi dari
Universitas Pendidikan Ganesha yang saya beri kode penelitian 1 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran CLIS Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas IV SD di Gugus III Kecamatan Busungbiu ”. Sementara peneliti sendiri
memberi symbol 2 pada penelitiannya sendiri dan mengambil judul “Pengaruh
Model Pembelajaran IPA dengan Tipe CLIS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sd N
Krapyak Wetan”. Jadi adapun perbedaan dari penelitian 1 dengan penelitian 2 adalah,
penelitian 1 dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar, dengan hasil adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberikan perlakuan dengan
kelompok konvensional, dan penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2014. Kemudian penelitian 2 dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri
Krapyak Wetan yang memberikan perbedaan hasil antara pre post kelompok control dengan kelompok eksperimen. Namun, perbedaan itu tidak terlalu
meningkat tinggi tapi, akan tetapi meningkat di masing-masing antara pre
28 kontrol dengan post kontrol dan antara pre eksperimen dengan post
eksperimen. Model pembelajaran CLIS memiliki karakteristik yaitu, dilandasi
oleh pandangan kontruktivisme, pembelajaran berpusat pada siswa, melakukan aktivitas
handson mind-on
, dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
Pembelajaran dengan menerapkan model CLIS berusaha menciptakan suasana bebas berpendapat dengan selalu berinteraksi dengan
lingkungan serta aktivitas berpusat pada siswa. Hal ini membuat siswa lebih aktif, kreatif serta kritis dalam berpendapat. Dengan lingkungan
sebagai sumber belajar, konsep yang diajarkan tidak akan mudah dilupakan oleh siswa karena akan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari serta
dapat menunjang pencapaian hasil belajar yang maksimal.
F. Kerangka Pikir