14 memecahkan masalah yang ada di lingkunga, misalnya isu yang
berkaitan dengan topik pernapasan adalah mewabahnya influenza, isu kanker paru-paru sebagai penyakit yang menimbulkan
kematian, dan adanya orang yang meninggal karena menggali sumur.
e Pemantapan Gagasan
Konsepsi yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut. Dengan
demikian, diharapkan siswa yang konsepsi awalnya tidak konsisten dengan konsep ilmiah sadar akan mengubah konsepsi awalnya
menjadi konsepsi ilmiah. Pada kesempatan ini dapat juga diberi kesempatan membandingkan konsep ilmiah yang sudah disusun
dengan konsep awal pada tahap b.
5. Contoh Pelaksanaan Model Pembelajaran Tipe CLIS
Children’s
Learning In Science
Contoh model CLIS untuk konsep pernapasan di kelas IV Caturwulan ke-2 Subkonsep: Makhluk Hidup memerlukan udara dan pernapasan
Usman Samatowa, 2010: 76.
15
Tabel 1. Tahapan model pembelajaran CLIS
No Tahap
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Keterangan 1.
Orientasi Menunjukkan Kantung
Kresek Warna Hitam dan Mengajukan
Pertanyaan: “jika
kantung ini dipasang ke kepala ibu pak
guru, apa yang akan terjadi??”
Siswa Menjawab bergantian, antara
lain: “napas
menjadi sesak, gelap, tidak bisa
bernafas” Guru meminta
siswa memperagakan
2. Pemunculan
gagasan Menginstruksi siswa
untuk menjawab pertanyaan no.1-4
dalam LKS Masing-masing
siswa mengerjakan
pertanyaan 1-4 di LKS
Siswa ingin mengetahui
alat pernapasan
pada manusia, hewan dan
tumbuhan
3a. Pertukaran
gagasan Memberikan aba-aba
untuk mendiskusikan jawaban pertanyaan di
atas dalam kelompok masing-masing
Diskusi kelompok untuk
menentukan jawaban
kelompok Jawaban
kelompok ditulis di kertas
tersendiri
3b. Situasi konflik
Membimbing kegiatan percobaan 1 2di
LKS 1 Mengerjakan
kegiatan 1 2 secara
berkelompok Semua anggota
kelompok aktif berpartisipasi
3c. Konstruksi gagasan
baru Membimbing siswa
yang kurang mengerti dengan teknik bertanya
“probing” Diskusi kelompok
menjawab pertanyaan pada
kegiatan 12 Beberapa
siswa memerlukan
bimbingan
4 Penerapan
gagasan Mengamati dan
membimbing kegiatan siswa
Diskusi menjawab
pertanyaan no. 5- 7 di LKS 1
Periksa jawaban yang
belum konsisten
dengan konsep ilmiah
5. Pemantapan
gagasan Mengungkapkan salah
satu konsepsi awal siswa kemudian
dibandingkan dengan hasil percobaan
Mengemukakan argumentasi
Siswa dibimbing
untuk membedakan
oksigen dan udara
16
6. Keunggulan dan Keterbatasannya
Kejelasan setiap tahap dalam CLIS tidak selalu mudah
dilaksanakan, walaupun semula direncanakan dengan baik. Kesulitan ini terutama untuk pindah dari satu fase ke fase lainnya, terutama dari
pertukaran gagasan siswa, sehingga jika hal ini terjadi, tentunya siswa akan kembali kepada konsepsi awal yang memang sulit diubah.
Demikian pembahasan tentang model-model pembelajaran serta contohnya telah diuraikan di depan, mudah-mudahan dapat membekali
para guru SD dalam tugas kesehariannya. Dari berbagai model pembelajaran, model pembelajaran kognitif sangat cocok untuk
pembelajaran IPA, khususnya model pembelajaran yang berlandaskan konstruktivis. Model pembelajaran konstruktivis memili karakteristik
tertentu, semuanya melibatkan proses berpikir. Walaupun terdapat banyak model pembelajaran IPA, model pembelajaran CLIS sangat menarik
dicobakan di sekolah dasar secara realita dengan berlandasakan konstruktivis, sejumlah model pembelajaran telah dikembangkan secara
khusus untuk kelas-kelas tertentu di sekolah dasar yang sudah melalui
tahap uji coba. B.
Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar Kelas Tinggi
WHO, Sunarto dan Agung Hastono, 2013: 57 membagi usia dalam 2 bagian yaitu remaja awal 10-14 dan remaja akhir 15-20 tahun. Jadi
Karakteristik anak usia sekolah dasar kelas tinggi termasuk dalam kurun remaja awal, tentunya masih sangat labil. Ciri-ciri pada umumnya yaitu:
17 1.
Kepribadian sudah mulai mandiri Kepribadian sudah mulai mandiri, yaitu kepribadian yang mencoba
dengan hal-hal yang baru, dan akan tertarik pada yang belum pernah dirasakan anak.
2. Mulai adanya rasa tanggung jawab pribadi
Mulai adanya rasa tanggung jawab pribadi, yaitu mulainya terbentuk sikap kepercayaan diri anak terhadap suatu keputusan yang
dikeluarkan atas dasar mempertanggungjawabkan hal-hal yang ingin disampaikan anak.
3. Toleransi
Yaitu Penilaian terhadap dunia luar tidak hanya di pandang dari dirinya sendiri, tetapi juga dilihat dari diri orang lain.
4. Sudah mulai menunjukkan sikap yang kritis dan rasional
Yaitu terbentuknya pola pikir anak terhadap hal-hal yang diperhatian dengan menganalisa setiap apa yang di lihat dengan cara
memprediksi. 5.
Sudah bisa merepleksi diri sendiri Yaitu sudah bisa menempatkan diri dengan memperhatikan situasi
dan keberadaan anak tersebut.
18
C. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar