54 materi dan media hanya untuk mendapatkan pengaruh setelah
mengikuti pembelajaran di dalam kelas selama penelitian ini. Harapannya untuk jangka panjangnya setidaknya di kelas
tinggi seperti 4,5, dan 6 siswa harus merasakan model pembelajaran IPA dengan
tipe C
hildren’s Learning In Science CLIS, Model pembelajaran IPA dengan tipe CLIS walaupun
tidak dapat pengaruhnya di data penelitian misalnya secara signifikan, tapi dapat pengaruhnya untuk kehidupan generasi
penerus bangsa secara signifikan untuk membantu kualitas diri setiap anak bangsa indonesia. Dikarenakan model CLIS ini
melatih dan mengembangkan ide dan gagasan siswa dalam bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari, selain itu didalam
CLIS ini terkandung nilai-nilai karakter sosial yang dapat melekat pada jiwa peserta didik.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen
1. Deskripsi Pelaksanaan
Pre Test
Siswa Kelas Eksperimen
Penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen sebelum pemberian
treatment
yaitu pertama dilakukan
pre test
untuk mengetahui kemampuan awal siswa, hasilnya telah diperoleh dari pre
test digunakan untuk membandingkan apakah pemberian sebelum
tratment
dan susudah pemberian
treatment
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa.
55 Hasil dari data penelitian ini dideskripsikan berdasarkan butir soal
tes yang diberikan yaitu sebanyak 20 butir. Data penelitian menunjukkan nilai tertinggi sebesar 70, nilai terendah 40, mean 59,4
dan standar deviasi 1,727. Distribusi frekuensi
pre test
siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 12 dibawah ini:
Tabel 12. Distribusi Frekuensi
Pre Test
Siswa Kelas Eksperimen
Interval Kelas Frekuensi
Frekuensi Kurang
9 37,5
Cukup 15
62,5 Baik
- -
Jumlah 24
100 Berdasarkan distrubusi frequensi hasil belajar siswa
pre test
kelas eksperimen, dapat digambarkan dengan diagram batang berikut.
Gambar 2. Diagram batang hasil belajar
pre test
kelas eksperimen
2 4
6 8
10 12
14 16
Kurang Cukup
Baik 9
15
Pre-Test Kelompok Eksperimen
56 Berdasakan gambar diagram batang di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar pre test kelas eksperimen pada kategori kurang dengan nilai 4-4,99 sebanyak 2 siswa, dan nilai kurang juga
dengan nilai 5-5,99 sebanyak 7 siswa. Kategori cukup dengan nilai 7- 7,99 sebanyak 5 siswa, dan dengan nilai 6-6,99 sebanyak 10 siswa.
2. Deskripsi Pelaksanaan
Post Test
Siswa Kelas Eksperimen Pembelajaran kelas eksperimen berikut ini yaitu pembelajaran
dengan menggunakan Model Pembelajaran IPA dengan Tipe Children’s Learning In Science. Mata pelajaran yang diberikan yaitu
mata pelajaran IPA dengan materi Sifat-sifat cahaya yang diajarkan sama dengan materi yang diberikan dikelas kontrol, tetapi apabila di
kelas kontrol tidak menggunakan model seperti di kelas eksperimen. Model pembelajaran
Children’s Learning In Science diberikan dalam pembelajaran kelas eksperimen, diharapkan siswa dapat meningkatkan
hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPA. Pada pembelajaran tersebut siswa dibentuk dalam kelompok secara heterogen, sebelum
diberikan perlakuan dari tahap-tahap CLIS siswa diberikan
pre test
terlebih dahulu untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Setelah itu guru memberikan materi untuk dipelajari secara individu, siswa masuk
kedalam kelompoknya masing-masing untuk pembahasan lembar kerja siswa lks yang telah diberikan. Setiap kelompok harus dipastikan
bahwa semua anggotanya paham dengan materi yang telah dipelajari secara berkelompok. Setiap kelompok siswa mempresentasikan hasil
57 diskusi kelompoknya masing-masing didepan teman-teman kelompok
lain. Guru memberikan pengayaan pada kelompok yang dapat
mengerjakan LKS dengan skor, Karena setiap butir-butir LKS yang berkaitan dengan materi akan di berikan penghargaan dari guru. Guru
juga memberikan
post test
kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh atau peningkatan yang diperoleh setelah
diterapkannya model Children’s Learning In Science.
Pada saat pembelajaran apabila ada anggota kelompok dalam satu kelompok belum mengerti maka mereka akan saling membantu,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga pada waktu tes di akhir pertemuan nilai pada kelompok eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Adapun untukkelas eksperimen menggunakan
Children’s Learning In Science pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan dalam
penelitian eksperimen. Hasil rekapan yang diperoleh menunjukkan bahwa setiap pertemuan siswa mengalami peningkatan, hal ini tampak
pada fakta dengan adanya hsil belajar
post test
siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai
pre test.
Pertemuan pertama Guru memberikan
pre test
pada siswa untuk mengetahui kemampuan dasar siswa. Pada pertemuan kedua dan ketiga siswa belajar secara
berkelompok dan guru memberikan materi. Siswai dibagi menjadi kelompok kecil yaitu sebanyak 5 kelompok, setiap siswa mengerjakan
58 LKS yang diberikan Guru pada masing-masing kelompok, setiap
kelompok harus dipastikan bahwa semua anggota kelompok paham dengan
materi yang
akan dipelajari.
Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing, guru akan memberikan pengayaan kepada kelompok yang mengerjakan
LKS dengan benar, dan setiap anggotanya dapat menguasai materi yang telah dipalajari secara bersama-sama. Kegiatan terakhir yaitu
Guru memberikan
post test
kepada siswa untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Children’s Learning In Science. Hasil dari data penelitian ini dideskripsikan berdasarkan butir
soal tes yang diberikan yaitu sebanyak 20 butir. Data penelitian menunjukkan nilai tertinggi sebesar 70, nilai terendah 45, mean 60,2
dan standar deviasi 1,781. Distribusi frekuensi
post test
siswai pada
kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 13 di bawah ini : Tabel 13. Distribusi Frekuensi
Post Test
Siswa Kelas Eksperimen
Interval Kelas Frekuensi
Frekuensi Kurang
9 37,5
Cukup 15
62,5 Baik
- -
Jumlah 24
100
Berdasarkan distrubusi frequensi hasil belajar siswa
post test
kelas eksperimen, dapat digambarkan dengan diagram batang berikut.
59 Gambar 3. Diagram batang hasil belajar
post test
kelas eksperimen
.
Berdasakan gambar diagram batang di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
post test
kelas eksperimen pada kategori kurang dengan nilai 4-4,99 sebanyak 3 siswa, dan nilai
kurang juga dengan nilai 5-5,99 sebanyak 6 siswa. Kategori cukup dan dengan nilai 6-6,99 sebanyak 9 siswa, dan kategori cukup juga
dengan nilai 7-7,99 sebanyak 6 siswa. Hasil rekapan untuk model pembelajaran IPA dengan tipe
CLIS children, learning in science, ada peningkatan yang terjadi pada siswa, terlihat pada hasil belajar siswa setelah diterapkannya
model pembelajaran CLIS yang dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa sebelum pembelajaran 59,4 meningkat menjadi 60,2 setelah
pembelajaran.
2 4
6 8
10 12
14 16
Kurang Cukup
Baik 9
15
Post-Test Kelompok Eksperimen
60
3. Deskripsi Hasil Penelitian Kelas Kontrol