29 ini, akan mendatangkan manfaat dalam segala aspek kehidupan kita, terutama
yang menyangkut pekerjaan kita. Untuk menumbuhkan minat seseorang atau rasa senang seseorang pada
aktivitas membaca, maka seseorang itu harus mampu dan senang membaca, karena membaca sebagai minat mempunyai tujuan untuk menanamkan
kebiasaan dan rasa senang membaca pada diri seseorang. “Semakin disadari bahwa masyarakat gemar membaca reading society
merupakan persyaratan dalam mewujudkan masyarakat gemar belajar learning society yang merupakan salah satu ciri masyarakat maju dan beradab
”. Buletin Pusat Perbukuan, 1998: 4.
Membaca merupakan kunci dalam belajar dan dengan membaca kita dapat menghilangkan rasa keingintahuan kita terhadap informasi dan pengetahuan
yang terkandung dalam bacaan yang kita baca. Seperti pendapat William Baker yang dikutip The Liang Gie 1995: 57, bahwa sekitar 85 dari semua studi di
perguruan tinggi terdiri atas membaca. Dengan mengembangkan minat baca maka seseorang akan mampu
meningkatkan kemampuan seseorang dalam menulis baik dalam bahasa ibu maupun
bahasa lainnya.
Sebagai tambahan
bahwa orang
yang mempertahankan aktifitas mentalnya dengan membaca, memecahkan teka-teki,
dan lainnya lebih sedikit kemungkinannya mengalami kelemahan-kelemahan menurunnya kemampuan mengingat dan gejala yang lain.
e. Manfaat Minat Baca
Pada dasarnya semua aktifitas memerlukan minat karena dengan minat itulah seseorang akan bertindak. Secara terperinci manfaat minat dalam
kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah:
30 1. Minat dapat melahirkan perhatian yang serta merta.
2. Minat dapat memudahkan terciptanya konsentrasi. 3. Minat dapat mecegah gangguan perhatian dari luar.
4. Minat dapat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. 5. Minat dapat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri. The
Liang Gie, 1995: 28-29. Nuckols dan Banducci menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan anak
sebagai berikut: 1. Minat yang mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.
2. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat. Minat anak-anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar.
3. Prestasi sekolah dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat seseorang. 4. Minat yang terbentuk sejak masih kanak-kanak sering terbawa seumur
hidup karena minat membuat kepuasan dan apabila minat ini tidak terwujud, maka akan bisa menjadi obsesi yang akan dibawa mati.
Abdul Wahib, 1998: 107-111.
Terkadang anak kehilangan minatnya untuk belajar atau melakukan suatu kegiatan. Berikut ini adalah cara-cara untuk mengatasinya:
1. Periksalah kondisi jasmani anak untuk mengetahui apakah kondisi yang menjadi sebab.
2. Cek pada orang tua atau guru, apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya terdapat di dalam kelas dan ketika diajar oleh guru.
3. Perhatikan anak di luar kelas atau sekolah, untuk melihat apakah yang menjadi kegiatan yang diminati anak, hal ini dipakai sebagai titik tolak
untuk menarik minat anak bagi kegiatan-kegiatan yang lain. 4. Cobalah menemukan sesuatu yang dapat menarik perhatian anak,
sekali minat tergerak, minat tersebut dapat dialihkan kepada kegiatan- kegiatan lain di sekolah. Abdul Wahib, 1998: 107-111.
Menurut Bernard, minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman atau kebiasaan pada waktu
belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa minat akan selalu terikat dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu, yang penting bagaimana
menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Sadirman AM., 1986: 74.
31 Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa minat itu merupakan satu
unsur kepribadian individu yang memegang peranan dalam menentukan proses dan prestasi belajar. Sebab kalau siswa mempunyai minat terhadap pelajaran
tertentu, maka ia akan memperhatikannya, sebaliknya tidak adanya minat siswa terhadap suatu pelajaran akan menyebabkan timbulnya kesulitan belajar. Minat
menyangkut perasaan senang dan tidak senang, tertarik dan tidak tertarik, yang merupakan dasar suatu minat.
f. Indikator Minat Baca