8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Konsep Dasar Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Depdiknas 2008: 24, belajar adalah berusaha mengetahui sesuatu, berusaha memperoleh ilmu pengetahuan
kepandaian, keterampilan. Menurut Slameto 2003: 2, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Hilgrad dan Bower dalam buku Theories of Learning 1975 mengemukakan:
“Learning is the process by which an activity originates or is changes through reacting to an encountered situation, provided that the
characteristics of the change in activity cannot be explained on the basic of native response tendencies, maturation, or temporary states of the organism
e.q. fatigue, drugs, etc. ”. C.R. Hilgrad G.H. Bower, 1975: 2.
Dalam buku Psikologi Pendidikan, M. Ngalim Purwanto menerjemahkan yang dikemukakan Hilgrad dan Bower bahwa:
“Belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang misalnya
kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya”. M. galim urwanto, 2007: 84.
Morgan dalam buku Introduction to Psychology 1971 mengemukakan: “Learning may be defined as any relatively permanent change in behavior which
occurs as a result of experience or practice”. Clifford T. Morgan, 1971:63.
9 Dalam buku Psikologi Pendidikan, M. Ngalim Purwanto menerjemahkan
yang dikemukakan Morgan bahwa: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman
”. M. Ngalim Purwanto, 2007: 84. Gagne dalam buku The Conditions of Learning 1977 menyatakan bahwa:
“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya performance-
nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi
”. M. Ngalim Purwanto, 2007: 84. Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan bahwa:
“Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian ”. M. Ngalim Purwanto, 2007: 84.
“Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya”. Sugihartono, dkk., 2007: 74. Menurut Santrock dan Yussen 1994 yang dikutip
Sugihartono, dkk. 2007: 74, mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen karena adanya pengalaman. Menurut Ruber 1988 yang dikutip
Sugihartono, dkk. 2007: 74, mendefinisikan belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai
hasil latihan yang diperkuat. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau
menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan
10 tersebut tidak hanya bertambahnya ilmu pengetahuan, namun juga berwujud
keterampilan, kecakapan, sikap, tingkah laku, pola pikir, kepribadian, dan lain-lain.
b. Ciri-ciri Perilaku Belajar