Kebiasaan Belajar a. Pengertian Kebiasaan Belajar

31 Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa minat itu merupakan satu unsur kepribadian individu yang memegang peranan dalam menentukan proses dan prestasi belajar. Sebab kalau siswa mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu, maka ia akan memperhatikannya, sebaliknya tidak adanya minat siswa terhadap suatu pelajaran akan menyebabkan timbulnya kesulitan belajar. Minat menyangkut perasaan senang dan tidak senang, tertarik dan tidak tertarik, yang merupakan dasar suatu minat.

f. Indikator Minat Baca

Teori-teori yang tersebut di atas akan menjadi pedoman peneliti sebagai indikator angket dalam penelitian. Adapun indikator untuk minat baca adalah sebagai berikut: 1 Kesenangan membaca. 2 Kesadaran akan manfaat membaca. 3 Frekuensi membaca. 4 Jenis bacaan yang pernah dibaca. Untuk lebih jelasnya indikator tersebut peneliti kembangkan menjadi kisi-kisi instrumen penelitian angket yang dapat dibaca di BAB III.

4. Kebiasaan Belajar a. Pengertian Kebiasaan Belajar

1 Pengertian Kebiasaan Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Depdiknas 2008: 196, kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dilakukan. Kebiasaan juga berarti pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Kebiasaan juga dapat diartikan cara. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Depdiknas 2008: 262, cara adalah jalan aturan, sistem melakukan berbuat, 32 dsb sesuatu; adat kebiasaan; perbuatan kelakuan yang sudah menjadi kebiasaan. Menurut Rochman dan Moleongn yang dikutip Feri Indarwati 2011: 35, kebiasaan merupakan cara berbuat atau bertindak yang dimiliki seseorang dan diperolehnya melalui proses belajar, cara tersebut bersifat tetap, seragam, dan otomatis. Jadi biasanya kebiasaan berjalan atau dilakukan tanpa disadari oleh pemilik kebiasaan itu. Kebiasaan itu pada umumnya diperoleh melalui latihan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merupakan tingkah laku yang terbentuk karena dilakukan berulang- ulang sepanjang hidup individu dan biasanya mengikuti cara atau pola tertentu, sehingga akan terbentuk kebiasaan. 2 Pengertian Kebiasaan Belajar Menurut Burghardt 1973 yang dikutip Muhibin Syah 2012: 118, kebiasaan belajar timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang diperlukan. Karena proses penyusutan atau pengurangan inilah, muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. The Liang Gie 1995: 192, mengemukakan kebiasaan studi adalah segenap perilaku yang ditunjukkan secara ajeg dari waktu ke waktu dalam rangka pelaksanaan studi. Kebiasaan studi bukanlah bakat alamiah atau bawaan, melainkan perilaku yang dipelajari secara sengaja ataupun tak sadar dari waktu ke waktu secara berulang-ulang. “A study habit is a routine which you practice regularly. Keeping up to date in reading assignments, studying at the same time and place every day, and studying by yourself are study h abits.” Suatu kebiasaan studi adalah sebuah langkah rutin yang anda laksanakan secara teratur. 33 Menjalankan tanpa ketinggalan waktu tugas-tugas membaca, melakukan studi pada waktu dan tempat yang sama setiap hari, dan melakukan studi sendiri adalah kebiasaan-kebiasaan studi. The Liang Gie, 1995: 192. Menurut Aunurrahman yang dikutip Feri Indarwati 2011: 37, kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktifitas belajar yang dilakukannya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar merupakan tingkah laku yang terbentuk karena dilakukan berulang-ulang sepanjang hidup individu dan biasanya mengikuti cara atau pola tertentu, sehingga akan terbentuk kebiasaan belajar. Jadi yang dimaksud dengan kebiasaan belajar di sini adalah cara-cara belajar yang paling sering dilakukan oleh siswa dan cara atau kebiasaan belajar dapat terbentuk dari aktifitas belajar, baik secara sengaja ataupun tidak sengaja.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25