Uji Normalitas Dat Uji Linieritas Membuat Persamaan Garis Regresi Dua Prediktor

64 3 Menghitung panjang kelas. 5 b. Selain disajikan dalam bentuk tabel, penyajian data akan disajikan dalam bentuk grafik batang histogram. c. Menghitung Central Tedency gejala pusat yang meliputi Mean M, Median Me, dan Modus Mo. d. Menghitung variabilitas dengan menghitung Standar Deviasi simpangan baku. e. Penentuan kedudukan dilakukan dengan membagi data dalam empat kategori sebagai berikut: Sangat Tinggi = Mi + 1.SDi ke atas Tinggi = Mi sampai Mi + 1.SDi Rendah = Mi – 1.SDi sampai Mi Sangat Rendah = Mi – 1.SDi ke bawah 6 Djemari Mardapi yang dikutip Ashef Fiqo Failasuf, 2013: 70, Sedangkan untuk mengetahui Mean Ideal dan Standar Deviasi Ideal digunakan rumus sebagai berikut: Mean Ideal = ½ skor tertinggi ideal + skor terendah ideal. Standar Deviasi Ideal = 16 skor tertinggi ideal – skor terendah ideal. 7

2. Uji Prasyarat Analisis

Pada penelitian ini ada beberapa analisis yang harus dipenuhi sebelum tahap pengujian hipotesis. Untuk memenuhi persyaratan tersebut diperlukan uji normalitas data, uji linieritas data, dan uji multikolinieritas. a. Uji Normalitas Data. Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel- variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang 65 dilakukan analisis menggunakan bantuan Program SPSS Versi 16.0 For Windows. Dengan menggunakan Program SPSS Versi 16.0 For Windows dilihat pada baris Asymp. Sig 2-tailed. Jika nilai Asymp. Sig 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asymp. Sig 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Ali Muhson yang dikutip Ashef Fiqo Failasuf, 2013: 71.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas yang dijadikan prediktor mempunyai hubungan linier atau tidak terhadap variabel terikat. Dalam uji linearitas ini akan menggunakan bantuan Program SPSS Versi 16.0 For Windows, dengan menguji koefisien regresi pada taraf signifikansi 5. Pada uji linearitas ini asumsi yang digunakan untuk mengetahui apakah antara kedua variabel bebas X 1 dan X 2 memiliki bentuk linear atau tidak terhadap variabel terikat Y adalah berdasarkan perbandingan antara F hitung dengan F tabel , yaitu: 1 Jika harga F hitung F tabel , maka dapat dinyatakan bahwa hubungan antara variabel X 1 dengan Y dan X 2 dengan Y adalah linear. 2 Jika harga F hitung F tabel , maka dapat dinyatakan bahwa hubungan antara variabel X 1 dengan Y dan X 2 dengan Y adalah tidak linear. Harga F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan taraf signifikansi 5. Apabila harga F hitung lebih besar dari pada F tabel , maka hubungan variabel bebas X 1 dan X 2 dengan variabel terikat Y dinyatakan linier.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Uji multikolinieritas dapat dilakukan 66 dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Jika harga VIF 10 berarti tidak terjadi multikolinieritas, maka analisis data dapat dilanjutkan. Multikolinieritas terjadi jika harga VIF 10, maka analisis dapat dilanjutkan namun secara variabel bebas sendiri-sendiri tidak secara bersama-sama. Imam Ghozali yang dikutip Ashef Fiqo Failasuf, 2013: 73.

3. Pengujian Hipotesis

Jika data hasil penelitian telah memenuhi syarat uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas, maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan. Hipotesis menunjukkan hubungan ganda sehingga untuk menguji hipotesis ini digunakan dengan teknik analisis regresi ganda, yaitu untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel bebas X 1 dan X 2 secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi ganda ini sebagai berikut:

a. Membuat Persamaan Garis Regresi Dua Prediktor

Rumus yang digunakan yaitu: Y = K + b 1 X 1 + b 2 X 2 8 Keterangan: Y = kriterium X 1 X 2 = prediktor 1 dan prediktor 2 K = bilangan konstanta b 1, b 2 = koefisien prediktor 1 dan koefisien prediktor 2 Sutrisno Hadi, 2004: 21

b. Mencari Koefisien Determinan R

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25