84
terintegrasi dengan pusat shelter, layanan kesehatan, dapur umum dan pusat informasi bencana maupun
fasilitas lain yang relevan. Sesuai dengan konsep mitigasi dalam Pasal 44 huruf c dalam UU Nomor 24
Tahun2007 tentang Penanggulangan Bencana Nasional.
4.1.5.4. Harapan Tinggi Guru dan Kepala Sekolah SD Keningar 1 dan 2
Meski demikian,
hasil FGD
dan wawancara
mendalam Kamis, 20 Juni 2013 dengan guru, orang tua murid, pejabat desa dan kepala sekolah di dua
sekolahan tersebut juga menunjukkan harapan yang tinggi para guru terhadap pengalaman pengelolaan
sekolah darurat. Pertama, Dinas Pendidikan menyusun kebijakan khusus bagi sekolah-sekolah risiko tinggi
bencana dengan mengintegrasikan manajemen sekolah dengan kondisi risiko bencana seperti manajemen
evakuasi, mitigasi
dan kesiapsiagaan
sekolah, kurikulum,
infrastruktur, shelter
dan layanan
kesehatan. Kedua, ada pendidikan
atau pelatihan khusus bagi para guru dan Kepala Sekolah terkait
penyelenggaraan sekolah-sekolah risiko tinggi bencana, termasuk
pada saat
situasi darurat.
Ketiga, memperhatikan
dukungan bantuan
teknis dan
peningkatan kemampuan bagi para guru-guru dalam penyelenggaraan sekolah di situasi darurat.
4.1.5.5. Pengurangan Risiko Focus pada Kekuatan dan Inisiatif Lokal
Penjelasan di atas menegaskan penyelenggaraan sekolah di dalam studi kasus ini sangat tergantung
kepada inisiatif lokal, leadership Kepala Sekolah dan kesadaran para guru sebagai pendidik yang tertanam
85
untuk bertanggung jawab terhadap anak didiknya. Termasuk juga inisiatif dukungan pemerintahan dan
masyarakat desa. Mereka dengan suka rela mencari muridnya yang sedang dalam situasi tidak aman.
Meskipun penyelenggaraan sekolah bagi korban bencana masih merupakan inisiatif lokal dan belum
menjadi kesadaran
sistemik, tetapi
pengalaman tersebut dapat menjadi pembelajaran penting untuk
diadopsi di dalam prosedur baku penyelenggaraan sekolah-sekolah di wilayah rawan bencana. Yang terjadi
justru sebaliknya. Disaat situasi bencana erupsi Merapi berlalu, perlakuan terhadap sekolah-sekolah di wilayah
risiko tinggi bencana tetap saja sama seperti sekolah- sekolah lainnya yang berada di wilayah dengan risiko
ancaman bencana
rendah. Kehidupan
di ruang
pendidikan berjalan seperti biasa. Persiapan khusus mitigasi, kesiapsiagaan di sekolah bagi situasi khusus
bencana juga belum masuk di dalam pengajaran para siswa, guru dan kepala sekolah. Sangat disayangkan
jika pengalaman berlalu tanpa mengubah kesadaran.
4.1.6. Analisis Risiko Bencana SD Negeri Keningar