128
Ruang lingkup
Strategi Manajemen
Sekolah Berbasis Bencana Erupsi Merapi meliputi kebijakan di
lingkup SD Negeri Keningar 1 dan 2 bagi siswa, guru, tenaga kependidikan dan orang tua murid. Yaitu: 1.
Prosedur Keselamatan Dasar dan Evakuasi PKDE Sekolah. 2. Standar Manajemen Sekolah Darurat di
Pengungsian.
4.2.2. Konsep
Strategi Manajemen
Sekolah Berbasis Bencana Erupsi SMSBBE Merapi
4.2.2.1. Pengertian
Strategi manajemen
sekolah adalah
suatu tindakan kegiatan mengikat, komprehensif dan terpadu
di dalam
organisasi sekolah
terhadap tantangan
lingkungan sekolah
yang prosesnya
merupakan gabungan antara ilmu dan seni untuk mencapai tujuan
tertentu bersama
orang lain
melalui kegiatan
perencanaan planning,
pelaksanaan implementing,
directing actuating, pengawasan controlling, dan pembinaan
leading. Dalam
kontek manajemen
berbasis bencana
erupsi Merapi
adalah upaya
membangun manajemen
sekolah yang
terintegrasi dengan
pengalaman dan
kebutuhan lokal
bagi pengurangan dampak risiko bencana erupsi Merapi.
Manajemen pendidikan bencana adalah proses pengelolaan pembelajaran bersama antara sekolah, orang
tua murid, Komite Sekolah dan desa pada satu tujuan bersama untuk mengurangi dampak risiko bencana bagi
sekolah. Kunci
utama yang
dibangun dalam
pengurangan risiko bencana adalah pengakuan dan penggunaan kearifan tradisional dan pengetahuan lokal
129
Affeltranger, 2007.
Oleh sebab
itu pendidikan
pengurangan risiko
bencana merupakan
perspektif materi pendidikan formal. Konsep Manajemen Sekolah
Berbasis Bencana
Erupsi Merapi
di dalam
sistem pendidikan meliputi memasukan pertimbangan kritis
berdasarkan pengalaman dan kebutuhan sekolah dalam pengurangan
risiko bencana.
Pertimbangan- pertimbangan pengurangan risiko bencana diaplikasikan
dalam dua arah. Pertama, pengembangan kebijakan dan program strategis sekolah. Meliputi kerangka strategis,
perencanaan, implementasi,
strukur kelembagaan,
sarana prasarana
dan implementasi
pembelajaran. Kedua, Mengembangkan kegiatan-kegiatan pencegahan,
mitigasi bencana dan kesiapsiagaan bencana di Sekolah.
4.2.2.2. Konsep Dasar
Konsep dasar
SMSBBE Merapi
di SD Negeri
Keningar 1 dan SD Negeri Keningar 2 adalah konsep kebutuhan
strategi manajemen
sekolah mengikuti
siklus status Merapi. Pada saat status Merapi Aktif Normal dan Waspada. Kebutuhan manajemen sekolah
adalah kurikulum
kebencanaan dan
manajemen sekolah berbasis bencana. Pada saat Siaga Merapi
kebutuhan manajemen
sekolah adalah
melakukan simulasi, informasi, lokasi dan prosedur pengungsian.
Pada saat status awas Merapi, Kebutuhan Sekolah adalah
Mengungsi ke
Tempat Pengungsian
sesuai dengan Prosedur Keselamatan Dasar dan Evakuasi
PKDE Sekolah. Sementara pada saat menjalankan sekolah
darurat di
pengungsian, kebutuhan
manajemen sekolah
adalah materi
dan alat-
alatsaranaprasarana sekolah
darurat. Pada
saat
130
kembali ke
sekolah, kebutuhan
sekolah adalah
perbaikan kerusakan infrastruktur dan memastikan segera kegiatan belajar mengajar aktif kembali.
Gambar 4.6 Siklus Kebutuhan Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi Merapi
Siklus tersebut merupakan spiral yang bergerak keatas dari mulai Aktif Normal dan Waspada Merapi
menuju ke Siaga Merapi, Awas Merapi, Sekolah Darurat dan Kembali ke Sekolah. Pada saat kembali ke sekolah,
siklus lanjutan dimulai lagi dari bawah dimana status Merapi adalah Normal Aktif dan Waspada Merapi.
Perbedaannya siklus pertama dan kedua adalah level kualitas manajemen sekolah yang diperlukan. Pada
saat kondisi
sekolah normal
kembali, sekolah
mengevaluasi terhadap
pendekatan manajemen,
prosedur, sumber
daya manusia
dan kebijakan
maupun alat-alat pendukung berjalan sesuai dengan konsep Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana
Erupsi Merapi SMSBBE yang ditetapkan. Dengan
131
siklus ini maka semua pengalaman respon bencana yang telah dilakukan akan menjadi basis pengetahuan
baru untuk dikembang dalam manajemen sekolah yang selalu meningkat.
a. Mengapa perlu MSBB Erupsi Merapi?