Prinsip-prinsip SMSBBE Merapi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi) T2 942012005 BAB IV

134 diutamakan untuk mengintegrasikan materi pembelajaran pendidikan kebencanaan kedalam kurikulum tingkat satuan pendidikan, bagi semua satuan pendidikan dasar dan menengah 2007.

b. Prinsip-prinsip SMSBBE Merapi

Sesuai kompilasi Surat Edaran Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 70aMPNSE2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah 2010 dan Hyogo Frame Work for Action HFA 2005 – 2015 prinsip dasar Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi Merapi adalah: 1. Interdisiplin dan menyeluruh. Pembelajaran untuk pembangunan berkelanjutan terkandung dalam keseluruhan kurikulum tidak harus sebagai mata pelajaran yang terpisah. 2. Berorientasi nilai kearifan lokal; nilai dan prinsip pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal yang pro lingkungan. 3. Kritis dan kontekstual. Mampu membangun kepercayaan diri dan sesuai dengan kebutuhan pemecahan masalah lokal Sekolah terkait dilema dan tantangan ancaman bahaya erupsi Merapi. 4. Multimetode; Pendekatan belajar di fokuskan untuk mendapatkan pengetahuan dan membangun lingkungan pengetahuan yang menyenangkan. 5. Partisipatif; Pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan penerima manfaat. 6. Aplikatif; Pengalaman pembelajaran terintegrasi 135 dalam keseharian warga sekolah dan nilai-nilai budaya lokal. 7. Pro gender dan kelompok rentan.

4.2.2.3. Materi SMSBBE Merapi a. Prosedur Keselamatan Dasar dan Evakuasi PKDE

Sekolah. 1. Tujuan Membangun budaya aman safety dan kesiapsiagaan bagi pengurangan dampak risiko bencana erupsi Merapi di lingkungan sekolah SD Negeri Keningar 1 dan 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang yang terintegrasi dengan kebijakan Desa.

2. Sasaran

Seluruh komunitas sekolah meliputi Kepala Sekolah, siswa, guru dan tenaga administrasi, orang tua siswa dan masyarakat desa di lingkungan SD Keningar 1 dan 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

3. Ruang lingkup

Ruang lingkup Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi Merapi meliputi prosedur pelaksanaan prosedur keselamatan dasar dan prosedur evakuasi bagi komunitas SD Negeri Keningar 1 dan 2 dan masyarakat desa dalam pengurangan risiko bencana erupsi Merapi.

4. Materi

Materi kurikulum pendidikan bencana di integrasikan dengan mata pelajaran lainnya dengan pesan materi utama sebagai berikut: a Bencana dan cara pandang terhadap erupsi Merapi. 136 b Pemahaman tentang peta ancaman bahaya erupsi bagi sekolah. c Pemahaman tentang peta kerentanan dan kapasitas sekolah. d Pemahaman tentang manajemen erupsi Merapi di Sekolah e Bimbingan Konseling kelas bagi siswa

5. Prosedur Keselamatan Dasar Sekolah

Prosedur Keselamatan Dasar Sekolah SD Keningar 1 dan 2 merupakan prosedur dasar yang dipakai oleh sekolah jika terjadi erupsi Merapi, tetapi belum diperlukan evakuasi bagi komunitas sekolah. Kondisi ini bisa terjadi di semua level status Merapi. Oleh sebab itu, Prosedur Keselamatan Dasar PKD Sekolah penting dikembangkan untuk menjamin kesehatan, keselamatan dan kenyamanan komunitas sekolah didalam kegiatan belajar mengajar. Tahapan PKSD: Pertama, Informasi Status Merapi. Informasi status Merapi disampaikan melalui pengeras suara di Musholla sekolahan maupun melalui pengeras suara milik sekolah. Update informasi status Merapi memberikan gambaran status Merapi kepada komunitas sekolah dari waktu ke waktu. Tujuannya untuk membangun kesiapsiagaan komunitas sekolah jika sewaktu-waktu harus melakukan evakuasi. Kedua, Peringatan Bahaya. Peringatan bahaya dilakukan melalui suara panjang bel sekolah atau bisa melalui pengeras suara maupun kentongan yang dipukul berkali-kali titir. Pilihan penggunaan berbagai alat peringatan ini untuk mengantisipasi kemungkinan listrik di desa mati. Begitu terjadi peringatan bahaya 137 maka seluruh komunitas sekolah termasuk masyarakatorang tua siswa yang berada dilingkungan sekolah mengambil dan mengenakan alat-alat keselamatan dasar seperti masker, kacamata dan penutup kepala ditempat yang disediakan, kemudian kembali menjalankan kegiatan belajar. Ketiga, jika terjadi korban luka, maka akan mendapatkan pertolongan pertama di UKS Sekolah SD Negeri Keningar 2 dan di kantor Polindes untuk SD Keningar 1. Keempat, pada saat kondisi aman, alat-alat keselamatan dasar dapat di lepas dan di kembalikan ke tempat penyimpanan sekolah untuk kemudian bisa di pakai kembali lain waktu.

6. Prosedur Evakuasi Sekolah

Prosedur evakuasi ditetapkan untuk memastikan bahwa seluruh komunitas sekolah SD Negeri Keningar 1 dan 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang mampu menyelenggarakan penyelamatan dan pengungsian dengan baik. Konsep prosedur evakuasi sekolah disusun bersarkan asumsi dan kebutuhan bahwa erupsi Marapi terjadi pada saat kegiatan belajar sedang berlangsung dilingkungan sekolah. Prosedur evakuasi mengikuti alur dibawah ini. Pertama, Informasi Status Merapi. Informasi status Merapi disampaikan melalui pengeras suara di Mushola sekolahan maupun melalui pengeras suara milik sekolah. Update informasi status Merapi dari waktu ke waktu untuk membangun kesiapsiagaan komunitas sekolah. Kedua, Peringatan Bahaya. Peringatan bahaya disampaikan melalui suara panjang bel sekolah atau 138 bisa melalui pengeras suara maupun kentongan yang dipukul berkali-kali titir. Pilihan penggunaan berbagai alat peringatan ini untuk mengantisipasi kemungkinan listrik di desa mati. Begitu terjadi peringatan bahaya maka seluruh komunitas sekolah termasuk masyarakatorang tua siswa yang berada dilingkungan sekolah mengambil dan mengenakan alat-alat keselamatan dasar seperti masker, kacamata dan penutup kepala ditempat yang disediakan, kemudian berkumpul ke Titik Kumpul yang telah ditentukan. Ketiga, Titik Kumpul. Titik Kumpul SD Negeri Keningar 1 ada di lapangan depan sekolah. Titik Kumpul SD Negeri Keningar 2 di halaman sekolah. Komunitas sekolah SD Negeri Keningar 1 dan 2 telah berkumpul di titik kumpul dengan mengenakan alat- alat keselamatan dasar. Komunitas sekolah menunggu dievakuasi ke Tempat Pengungsian Akhir TPA bersama dengan masyarakat desa Keningar lainnya. Keempat, pendataan. Pada saat berada di titik kumpul menunggu diangkut ke Tempat Pengungsian Akhir TPA dilakukan pendataan oleh petugas sekolah untuk memastikan nama dan jumlah pengungsi dari komunitas sekolah SD Negeri Keningar 1 dan 2. Data ini kemudian di serahkan kepada kepala sekolah dan kepala desa Keningar. Kelima, Jalur Evakuasi. Jalur evakuasi pengungsi dari SD Negeri Keningar 1 dan 2 adalah melalui jalan utama desa menuju ke Muntilan masuk arah jalan ke Borobudur menuju Desa Ngrajek Kecamatan Mungkid. Jalur evakuasi dari Dusun Gondangrejo Desa Keningar dapat langsung turun melalui desa Sumber Kecamatan Mungkid Kabu Gambar 4.7. Jalur Evakuasi Keenam, alat transp para pengungsi adalah k dan kendaraan pribadi wa sekolah dan Petugas Evak Gambar 4.8. Peta Lokasi Tempa Keningar. Desa Ngrajek Kecama 139 r menuju ke Desa Ngrajek abupaten Magelang. asi Desa Keningar Tahun 2010 nsportasi. Alat transportasi bagi h kendaraan Truk bak terbuka warga yang telah disiapkan oleh akuasi dari desa Keningar. pat Pengungsian Akhir Desa matan Mungkid. Ketujuh, Tempat Pengungsi an Akhir. Adalah tempat di mana penduduk dari desa Keningar mengungsi 140 selama erupsi Merapi berlangsung. Tempat Pengungsian Akhir desa Keningar adalah Desa Ngrajek Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Kedelapan, sesampainya di Tempat Pengungsian Akhir, petugas dari sekolah dan desa Keningar menyerahkan dokumen data pengungsi kepada petugas setempat untuk data.

7. Alat-alat

Didalam menjalankan Prosedur Keselamatan Dasar dan Evakuasi PKDE Sekolah, diperlukan alat- alat keselamatan dasar meliputi masker, kacamata, penutup kepalapayungtopi, oksigen, pengeras suara, alat komunikasi dan kendaraan alat transportasi untuk evakuasi.

8. Organisasi

Penyelenggaraan Prosedur Keselamatan Dasar dan Evakuasi PKDE sekolah merupakan tanggung jawab Kepala Sekolah dibantu oleh seluruh komunitas sekolah, masyarakat desa dan pemerintah desa. Serta pada kondisi darurat perlu di dukung juga oleh paramedik maupun tenaga guru bimbingan dan konseling. Secara khusus sekolah membentuk unit kerja panitia dari Guru atau Tenaga Kependidikan untuk menjadi Petugas Pelaksana pelaksanaan standar keselamatan dasar di sekolah. Petugas ini kemudian bertanggung jawab melatih dan menjalankannya.

9. Peran Masyarakat

Didalam seluruh proses perencanaan dan implementasi Prosedur Keselamatan Dasar dan Evakuasi PKDE Sekolah meliputi pendataan, 141 menyusun alur dan prosedur evakuasi, komunitas sekolah dan masyarakat terlibat bersama. Kepala Desa menjadi salah penanggung jawab dan tulang punggung berjalannya Prosedur Keselamatan Dasar dan Evakuasi PKDE Sekolah yang terintegrasi dengan desa.

10. Pembiayaan

Biaya pelaksanaan dan manajemen Prosedur Keselamatan Dasar dan Evakuasi PKDE Sekolah di biayai dari kas sekolah dan Desa Keningar. Dalam pembiayaan dimungkinkan menggalang kontribusi bantuan dari masyarakat, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan universitas.

b. Standar Manajemen

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi)

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi) T2 942012005 BAB I

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi) T2 942012005 BAB II

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi) T2 942012005 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi)

0 3 67

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar T2 BAB IV

0 0 49

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB IV

0 1 70

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah Di SD Negeri Genuk 01 Ungaran Baratabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 48

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kurikulum Pendidikan Katekisasi (Studi di Gereja Protestan Maluku) T2 BAB IV

3 5 46

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB IV

0 0 34