89 menjawab buat belajar yang lain masih heran setelah Kja menjelaskan
keguanaanya yang lainpun jadi tertarik untuk membahasnya ”. CL VII
Kegiatan ini diperkuat juga dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa pendidik Ww, Vn dan Yt terkait kegiatan pada tahap
ZPD zone of proximal development: “Apa ya mungkin ketika diskusi hasil riset di pasty pasar ikan tentang
tema ikan, peserta didik punya pandangannya sendiri-sendiri tentang konsep ikan yang dia lihat bersama-sama nah disitu semuanya dapet
tantangan buat menyampaikan pendapatnya, tetapi setelah diakir materi biasanya saya benarkan yang kira-kira masih belum tepat
”. HW 1 “Pada tahap ini saya biarkan peserta didik menemukan sendiri dan mencari
sumber belajarnya sendiri, ketika mereka belajar mengenal tumbuhan peserta didik mencari sendiri pengetahuan dan sumbernya kemudian
diakhir kita bantu seperlunya
.” HW 3 “Dalam tahap ini mungkin di SD SALAM Sanggar Anak Alamnya
sendiri sudah menjadi area pengembangan pembelajaran, peserta didik kita tinggal membantu dalam menubuh-kembangkan bankatnya
”. HW 6 Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, dapat disimpulkan
bahwa pada tahap ZPD zone of proximal development merupakan tahap dimana lingkungan sekitar berpengaruh besar tehadap proses pemebelajaran peserta didik
dalam mengembangkan potensi dan bakatnya berkaitan dengan kebebasan untuk memilih tema pembelajaranya. Pada tahap ini peserta didik mulai mengalami
peristiwa yang terjadi dan menemukan sendiri tantangannya.
5. Tahap Masa Magang Kognitif cognitive apprenticenship
Dari hasil observasi tanggal 9-26 Februari 2015, pada tahap ini peserta didik diberikan kesempatan menanyakan secara langsung kepada ahlinya dan
disumbernya, seperti yang terjadi pada riset ikan di Pasty pasar ikan dan ketika kegiatan kelas lima di museum benteng Vredeburg dalam kegitan ini semua
90 peserta didik aktif mecari tahu dan bertanya apa yang peserta didik butuhkan,
Kegiatan pada tahap masa magang kognitif cognitive apprenticenship dilakukan dengan berkunjung ke museum, ke pengerajin bata, Pasty pasar ikan kegiatan ini
sesuai hasil observasi sebagai berikut:
“Keesokan harinyanya saya ikut bersama rombongan kelas 5 untuk berkujung ke museum benteng Vredeburg, tepat pukul 09:00 pesrta didik
datang dengan diantar oang tuanya masing-masing, karena kesepakatannya kita berkumpul di museum benteng Vredeburg, terlihat peserta didik
sangat antusias dan tidak sabar untuk mengawali kegiatannya, namun sebelum memasuki museum pesrta didik dikumpulkan terlebih dahulu
kemudian mempersiapkan bahan catatan dan tulisan pertanyaan yang direncanakan sebelumnya dan membuat kesepakatan-kesepakatan etika
yang dilakukan di museum setelah itu bedoa sebelum mulai beraktivitas. Kegiatan didalam museum peserta didik secara bersama mengikuti
pemandu menanyakan dan pemandu menjelaskan sejarahnya, sampai akirnya setelah selesai peserta didik berkumpul dihalaman museum
”. CL VI
Kegiatan ini di perkuat dengan hasil dokumentasi yang dilamapirkan pada
lampiran gambar 1, 2 dan 3 terkait dengan pembelajaran tahap masa magang kognitif diperkuat juga dengan hasil wawancara sesuai dengan pernyataan Ww,
Vn, Ks, dan Yt selaku pendidik yang disampaikan kepada peneliti ketika
wawancara:
“Tergantung pembelajarnnya, setelah saya mempersiapkan tema materi yang diangkat biasanya kita berkunjung ke sumber belajarnya langsung
seperti tema skarang ikan kmarin kita kan ke pasty pasar ikan nah disana anak-anak bisa tau sendiri tentang ikan dari penjualnya
”.HW1 “Ketika anak-anak praktek langsung dan menanyakan cara atau tumbuhan
padi kepada petaninya langsung ”. HW 3
“Pada tahap ini kita berencana mengunjungi para pengerajin bata di daerah SD SALAM Sanggar Anak Alam dan menyocokan proses yang
kemari anak-anak dikusikan dengan pernyataan pengerajin bata ”. HW 5
“Berdiskusi dengan anak-anak, kegiatan kelompok yang kiranya bisa memcahkan masalah dan bekerjasa sama
”. HW 6
91 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi bahwa tahap masa magang
kognitif cognitive apprenticenship setiap pendidik memiliki pandangan berbeda, ada yang menyatakan dengan berkegiatan diskusi, ada yang menyatakan dengan
mengunjungi dan bertanya langsung ke sumbernya, dan ada yang menyatakan dalam tahap persiapan perencanaan merupakan masa magang kognitif, yang
intinya dimaksudkan untuk mengajak peserta menggali terus pengtahuan dan informasi yang benar dari sumber yang sesuai.
6. Tahap Pembelajaran Termediasi mediated learning