Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

45 Menurut Pranata dalam Arif Mustofa dan Thobroni muhammad 2011: 151, beberapa hal yang mendapat perhatian pembelajaran konstruktivistik, yaitu : a Mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam konteks yang relevan. b Mengutamakan proses. c Menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman sosial. d Pembelajaran dilakukan dalam upaya mengonstruksi pengalaman. Dari bebrapa teori yang telah dipaparkan di atas, teori belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruktifistik yang diungkapkan, Menurut teori konstruktivistik bukanlah sekadar menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil “pemberian” dari orang lain seperti pendidik, akan tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu.

D. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Reri Safitri yang berjudul Penerapan Experiental Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Deskripsi Kelas I SMU N 1 Jombang pada tahun 2007. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik mengalami peningkatan baik dari aspek isi maupun aspek kebahasaan. Dari aspek isi, peserta didik mengalami peningkatan rata-rata sebesar 75 secara kuantitatif peningkatan kemampuan menulis deskripsi keenam peserta didik tersebut berkisar antara 33-47. Hal ini menunjukkan bahwa Experiental Learning dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi peserta didik. 2. Ristiani Musyarofah 2009. “Efektivitas Sekolah Alam studi kasus di SDIT Alam Nurul Islam Sleman Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep alam di SDIT Alam Nurul Islam lebih cenderung dimaknai sebagai 46 universe bukan nature memanfaatkan alam sebagai media utama pembelajaran. Metode pembelajaran praktek langsung lebih dominan dengan memanfaatkan sumber daya sekitar sekolah secara optimal dan mengutamakan prinsip keterpaduan. Pembelajaran di sekolah alam menggunakan spider web, sehingga pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran bersifat integratif, komprehensif, dan aplikatif. Kenyataan menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran tersebut dilaksanakan sesuai kriteria dalam standar proses dan penilaian dari 8 Standar Nasional Pendidikan SNP. Dengan terpenuhinya standar tersebut maka pola pembelajaran sekolah alam dinyatakan efektif.

E. Kerangka Berpikir

Sekolah alam merupakan suatu pendidikan alternatif yang hadir sebagai bentuk perkembangan kesadaran yang ditandai dengan perubahan sistem pendidikan dengan memanfaatkan lingkungan alam sebagai media pembelajaran dan mengajak peserta didik untuk belajar aktif mandiri langsung dari lingkungan dan alam. SD SALAM Sanggar Anak Alam merupakan salah satu sekolah alam yang menerapkan uraian pembelajaran berkonsep lingkungan alam tidak seperti sekolah Formal pada umumnya di SALAM Sanggar Anak Alam memiliki model belajar yang berbeda, di salam menggunakan model pembelajaran “Daur Belajar” yang lebih banyak manfaatkan lingkungan alam dan pengalaman sebagai media belajar. Di SALAM Sanggar Anak Alam, peserta didik belajar lebih banyak di alam terbuka dengan menggunakan metode belajar mengajar aktif atau active 47 learning dimana anak belajar melalui lingkungan dan pengalaman. Pembelajaran yang diberikan secara langsung diharapkan peserta didik dapat belajar dengan lebih bersemangat, tidak bosan, dan lebih aktif. Adapun pernyataan penggunaan lingkungan alam sebagai media belajar diharapkan agar kelak peserta didik jadi lebih peduli dan mengetahui aplikasi dari pengetahuan yang dipelajari sehingga tidak hanya sebatas teori dan pengetahuan yang sesaat. Konsep SD SALAM Sanggar Anak Alam ini mengembangkan dan mengoptimalkan model “Daur Belajar” dalam proses pembelajarannya. Dengan tetap mengacu pada konsep lingkungan alam, peserta didik dapat belajar langsung di ruang terbuka untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, kreativitas, serta menumbuhkan nilai-nilai sikap yang dibangun melalui pengalaman dan pengetahuan. Hal ini tercermin dari setiap kegiatan sehari-hari peserta didik yang lebih mandiri dan bertanggungjawab serta menerapkan nilai-nilai hasil belajarnya. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian terhadap pelaksanaan model pembelajaran “Daur Belajar” di SALAM Snaggar Anak Alam Nitiprayan Bantul Yogyakarta yang ditinjau menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivistik milik Vygotsky dengan prinsip pembelajaran, yaitu 1 pemebelajaran sosial social lerning, 2 ZPD zone proximal development, 3 masa magang kognitif cognitive apprenticeship, dan 4 pembelajaran termediasi mediated lerning.

F. Pertanyaan Penelitian