Tahap Pembelajaran Sosial social learning

86 “Setiap fasilitator diharapkan memilik rancangan proses pembelajaran mas ”. Saya kira semua sudah membuat rancangannya masing-masing kan tidak mungkin seorang pendidik mengajar tanpa mempelajarinya dan mempersiapkannya dulu, nah kalau soal RPP kami membebaskan temen- temen pendidik untuk modifikasi dalam bentuk rancangan apapun, tapi di sekolah kami juga ada silabus dan TPB target proses belajar dan banyak lagi jenisnya dan nama lainya mas”. HW 7 Berdasarkan hasil obesrvasi dan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidik sudah memahami tahapan persiapan model pembelajaran “Daur Belajar”, terbukti dari persiapan yang dilaksanakan setiap fasilitator. namun terdapat perbedaan dalam hasil wawancara pendidik terhadap RPP, Silabus dan TPB beberapa berpendapat RPP, silabus dan TPB merupakan bukan satu-satunya bagian inti dari proses pembelajaran model “Daur Belajar” tetapi praktek proses pemebelajaran dan pengalaman peserta didiklah yang menajadi bagian penting dari model pembelajaran “Daur Belajar”. Akan tetapi, secara pelaksanaan teknis semua pendidik sudah melaksanakan model pembelajaran “Daur Belajar” dengan baik.

3. Tahap Pembelajaran Sosial social learning

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9-27 Februari 2015, tahap pembelajaran sosial dilakukan setiap saat dilingkungan SD SALAM Sanggar Anak Alam, lingkungan sekitar dan ketika berkujung ketempat-tempat sumber belajar lainnya. Pada tahap ini, pendidik mengajak berdiskusi untuk menyiapakan persiapan peserta didik ketika akan berkunjung ke tempat sumber belajar dengan merencanakann dan menyiapkan yang akan disampaikan pada saat berada di lokasi sumber belajar. Kegiatan ini diperkuat dengan hasil catatan observasi lapangan yang diambil oleh peneliti di bawah ini: 87 “....Setelah semuanya selesai saya memutuskan utuk mengikuti kegitan bersama kelas 4 tadi yang memulai dari riset dengan perencanaan yang sederhana di kelas 4 justru perencanaan kegiatan yang dimatangkan nampak peserta didik berdikusi mengidentifikasi, dari berbagai sumber belajar seperti perpustaakaan, halaman SD SALAM Sanggar Anak Alam, internet dan pendidik itu sendiri, seperti Vg yang saya temani merencanakan menanam cabai dengan terus mencari tahu tentang cabai dan ternyata dia menemukan ada bibit cabai pelagi dipenelusuran internetnya selanjutnya ia tertarik untuk menanam cabai itu. pun yang lainya ada mencari tahu tentang kecambah,seledri dan banyak lagi ....” CL III “oh iya mas nanti setelah ini kebetulan kita ada menanam padi bersama petani kampung dibelakang sekolah mas silahkan aja perhatikan kegiatan anak-anak selanjutnya ”. CL III Selain melalui observasi dan dokumentasi, aktivitas tersebut dipertegas dengan pernyataan Ww, Vn, Av, dan Yt, sebagai pendidik yang menceritakan kegiatan yang dilakukan pada tahap pembelajaran sosial: “Ketika peserta didik sedang berkomunikasi dengan teman dan atau dengan orang lain di lingkungan SD SALAM Sanggar Anak Alam secara tidak langsung sudah meru pakan proses pembelajaran sosial kan mas”. HW 1 “Setiap kegiatan belajar pasti membutuhkan komunikasi interakasi bahkan dengan alam sekalipun pada tahapan ini pastilah peserta didik melakukan pembelajaran sosial secara tidak sadar”. HW 4 “Pada saat petualangan sekitar SD SALAM Sanggar Anak Alam mas, peserta didik sering berdiskusi dan bertanya yang ia tidak mengerti kepada masyarakat sekitar, tetapi kalau sekarng di kelas sering diskusi persiapan UN ”. HW 6 Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada salah satu peserta didik By kelas lima SD SALAM Sanggar Anak Alam: “Mengumpulkan data dengan menanya-nanya, diskusi sama teman-temen dan biasanya juga diminta bantu yang kelas satu sama kelas dua buat nanya-nanya di pasar ”. HW 15 88 Dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa setiap pendidik memiliki kegiatan dan strategi proses pembelajaran yang berbeda-beda dalam melakukan tahap pembelajaran sosial. Tetapi pada intinya semua sama dari tahap pembelajaran sosial ini adalah pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berinteaksi dengan lingkungannya.

4. Tahap ZPD Zone of Proximal Development