Tipe Lukisan Tinjauan Lukisan Anak
18
diciptakan oleh anak. Masing-masing anak memiliki karakteristik yang berbeda, namun ada juga anak yang memiliki karakteristik yang sama.
d.
Perkembangan Kreativitas Melukis Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi 2011: 3.1-3.2 berpendapat bahwa
melukis bagi anak usia dini merupakan media untuk mengutarakan pendapat yang di dalamnya terkandung seribu makna, hal tersebut tidak dipunyai oleh orang tua.
Selain itu melukis adalah kegiatan belajar dilakukan oleh anak dengan bermain bentuk, garis, dan warna yang disusun dalam suatu media dengan perasaan senang
sesudah melakukan coretan. Berikut merupakan manfaat melukis bagi perkembangan anak menurut
Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi 2011: 3.11-3.19 antara lain: media mencurahkan perasaan, alat bercerita bahasa visualbentuk, melatih ingatan,
melatih berpikir komprehensif menyeluruh, media sublimasi perasaan, melatih keseimbangan, melatih kreativitas anak, dan menggambarkan rasa kesetiakawanan
sosial yang tinggi. Periodesasi gambar dalam perkembangan anak yang dinyatakan dalam
bentuk gambar dalam rangka untuk mengidentifikasi perkembangan pengamatan menurut Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi 2011: 1.32-1.38 antara lain:
1 Memisahnya Garis Bersambung menjadi Garis dan Titik
Periode ini berlaku pertama kali anak menggambar, yaitu seputar usia 1 sampai 2 tahun. Pada masa ini disebut usia perkembangan garis atau periode
corengan. Anak masih berlatih mengkoordinasikan otak dan kelancararan otot tangan kemudian dinyatakan dalam bentuk garis. Garis yang dihasilkan belum
19
menunjukkan keajegan dan masih berubah berdasarkan bayangan serta perilaku anak ketika menggambar. Penalaran dan perasaan anak belum stabil, jadi anak
menggambar apa yang dia ketahui dan diinginkan bukan apa yang dilihat dalam kondisi sesungguhnya.
2 Pembentukan Figur Manusia
Periode ini dimulai dengan berubahnya garis-garis menjadi bulatan serta munculnya garis lurus dan garis lengkung. Garis-garis tersebut sengaja ditata
berdampingan dengan bulatan, seiring lengan telah dapat mengkoordinasikan pergelangan tangan dan jari-jari menjadi ujung pergerakan tangan secara
keseluruhan. Lambat laun bulatan tersebut diisi dengan garis lurus membentuk matahari manusia yang disebut oleh Rhoda Kellog dalam Hajar Pamadhi dan
Evan Sukardi, 2011: 1.34 tipe mandala atau sinar matahari. Kemudian tipe ini dikembangkan menjadi mandala terbalik dimana bulatan tidak menjadi sumber
munculnya sinar matahari, melainkan garis yang diberi bulatan. Akhir perjalanan tipe mandala adalah terbentuknya figur manusia.
3 Memberi Judul Gambar
Ketika anak sudah mulai menyadari gambarnya sudah dapat dibaca orang lain, dan perkembangan usia biologis di mana mata telah mampu melihat objek
dengan detail, gambarpun mulai berubah. Bulatan-bulatan yang semula sebagai susunan yang tidak berbentuk figur manusia mulai berubah menjadi bulatan yang
bersinar dilambangkan sebagai bentuk matahari. Bentuk tersebut dipengaruhi oleh tingkat penalaran anak, bahwa matahari bersinar terang maka bulatan bersinarpun
diandaikan seperti wajah manusia yang ceria. Perkembangan dirasakan cepat