28
secara  optimal.    Langkah  yang  harus  dilakukan  dalam  kegiatan  finger  painting menurut  Sumanto  2005:  54  yaitu  menyiapkan  bubur  warna  yang  telah  dibuat
dan  pisahkan  masing-masing  warna  agar  tidak  tercampur.  Kertas  gambar  yang digunakan dapat berukuran A3 atau A4 sebagai bidang gambar. Agar meja tidak
kotor dapat  menggunakan koran sebagai  alas kerja. Sebelum kegiatan dilakukan, berikan  apersepsi  terebih  dahulu  untuk  menambah  pengalaman  baru  anak.
Kegiatan  finger  painting  dapat  dilakukan  dengan  menggoreskan  bubur  warna menggunakan  jari  tangan  secara  langsung  sehingga  dapat  menghasilkan  dan
membentuk goresan di atas bidang gambar. Guru  mempersiapkan  langkah  kerja  dan  kemudian  memberi  petunjuk
mengajarkan  finger  painting  kepada  anak.  Menurut  Sumanto  2005:  54-55 petunjuk mengajarkan finger painting di TK yang harus dilakukan oleh guru yaitu
mempersiapkan kertas gambar lepas tidak dibuku gambar, hal tersebut bertujuan agar  anak  dapat  berkreasi  dengan  bidang  gambar  yang  didepannya  dan  mudah
kering  ketika  dijemur.  Bubur  warna  yang  telah  dipersiapkan  dan  dimasukkan dalam  wadah  berukuran  sedang  dimaksudkan  agar  anak  dapat  mengambil  bubur
warna dengan leluasa. Guru menjelaskan kepada anak, bahwa melukis dengan jari bisa  menggunakan  satu  jari  atau  semua  jari  sehingga  dapat  diperoleh  kombinasi
warna  yang  menarik.  Sediakan  air  bersih  dan  kain  lap  untuk  membersihkan  jari tangan setelah selesai melukis.
Langkah  kerja  dan  petunjuk  mengajarkan  finger  painting  dalam penelitian  ini  adalah  guru  mempersiapkan  bubur  warna,  kertas  gambar,  dan
peralatan  yang  mendukung  kegiatan  tersebut.  Setelah  dipersiapkan  dengan  baik,
29
guru  memberikan  apersepsi  kepada  anak.  Petunjuk  mengajarkan  finger  painting yaitu bagaimana cara anak melukis menggunakan satu jari tangan ataupun seluruh
jari  tangan  sehingga  dapat  menghasilkan  goresan  dengan  kombinasi  warna  yang menarik.
D. Kerangka Pikir
Anak  TK  Kelompok  A  termasuk  dalam  kategori  anak  usia  dini  yang memiliki  usia  4-5  tahun.  Pada  usia  ini  perlu  adanya  pemberian  stimulasi  yang
tepat  dan  sesuai  sehingga  berguna  dalam  pertumbuhan  dan  perkembangan  anak, sehingga aspek-aspek seperti fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, nilai agama,
dan  moral  serta  kreativitas  lebih  optimal.  Kreativitas  yang  dimiliki  anak  perlu ditingkatkan  untuk  melatih  pola  berpikir,  berperilaku,  dan  life  skill  anak  dalam
kehidupan  sehari-hari.  Kreativias  nak  TK  Kelompok  A  terlihat  dalam  kegiatan finger  panting.  Kegiatan  tersebut  merupakan  kegiatan  seni  rupa  yang  ada  di  TK
ABA Ngabean I. Pada  saat  kegiatan  finger  painting  berlangsung,  anak  TK  Kelompok  A
terlihat  melukis  tanpa  ada  hambatan  apapun  dalam  megeksplor  diri  untuk berkreasi.  Mereka  terlihat  seperti  sedang  bermain  sehingga  rasa  senang,  bebas,
dan enjoyed dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Perilaku kreatif anak terlihat menonjol  dalam  kegiatan  finger  painting.  Hasil  karya  yang  diciptakan  terlihat
kreatif. Peneliti ingin  mengetahui  perilaku kreatif dan hasil karya berupa  lukisan yang  kreatif  anak  TK  Kelompok  A  secara  lebih  mendalam.  Maka  dari  itu,
kegiatan  ini  tepat  dan  sesuai  dilakukan  karena  memiliki  unsur-unsur  pembentuk manusia berperilaku kreatif. Perilaku kreatif tersebut seperti yang dipaparkan oleh
30
Parnes  dalam  Nursisto,  2000:  31  memiliki  unsur-unsur  yang  membentuk  di dalamnya  meliputi  fluency  kelancaran,  flexibility  keluwesan,  originality
keaslian,  elaboration  keterperincian,  dan  sensitivity  kepekaan.  Unsur-unsur tersebut  dipergunakan  untuk  mengamati  perilaku  kreatif  anak  TK  Kelompok  A
dalam kegiatan finger painting. Kegiatan  finger painting menjadikan  anak TK  Kelompok dapat  melukis
menggunakan tangan secara langsung, sehingga tidak ada alat  yang menghalangi atau menghambat dalam proses berkarya.  Kegiatan ini juga sebagai psychoterapy,
yaitu  menjadikan  anak  yang  awalnya  tidak  mau  bergerak  terdorong  untuk bergerak melakukan kegiatan tersebut. Anak dapat membuat karya dengan cepat,
lancar dalam  menuangkan ide dan  gagasan, bebas dalam berkreasi,  melatih anak dalam mencampur dan mengkomposisikan warna, menceritakan hasil karya yang
telah dibuat sehingga dapat menyampaikan ide dan gagasan,  serta peka terhadap situasi  dimana  anak  berada.  Selain  itu  finger  painting  juga  dapat  melatih  rasa
percaya  diri  anak  dan  kegiatan  tersebut  aman  dilakukan  oleh  anak-anak  karena media yang digunakan terbuat dari bahan alami.
Pada Gambar 3 berikut ditampilkan bagan kerangka pikir dalam penelitian ini: