114
membentuk lingkaran, garis vertikal dan persegi sehingga membentuk simbol balon udara.
b Simbol Balon Udara Kuning
Gambar 83. Balon Udara Kuning
Simbol balon udara yang dilukiskan oleh PT memiliki bentuk yang sama namun ukuran dan warna yang digoreskan berbeda. Simbol balon udara yang
berwarna kuning dapat dilihat pada Gambar 81. Goresan tersebut tersusun rapi membentuk lingkaran, garis vertikal dan persegi sehingga membentuk simbol
balon udara. c
Simbol Balon Udara Biru
Gambar 84. Balon Udara Biru
Simbol balon udara yang dilukiskan oleh PT memiliki bentuk yang sama namun ukuran dan warna yang digoreskan berbeda. Simbol balon udara yang
berwarna biru dapat dilihat pada Gambar 84. Goresan tersebut tersusun rapi membentuk lingkaran, garis vertikal dan persegi sehingga membentuk simbol
balon udara.
115
4 Karakter Lukisan PT
Goresan dalam lukisan PT membentuk satu jenis bentuk tertentu kemudian dilukis secara berulang-ulang sehingga bentuk tersebut menjadi banyak.
Namun dalam setiap bentuk yang dilukis menggunakan warna yang berbeda tetapi ada juga warna yang sama. Tipe lukisan yang diciptakan oleh PT adalah
stereotype.
o. Karya 15 oleh ST
Gambar 85. Hasil Karya Finger Painting Judul “Pohon, Pocong, Koki, Orang”
Karya: ST, Ukuran: 29,7 x 42,0 cm A3 Media: Bubur Warna
1 Deskripsi Karya
Lukisan yang dilukis ST berjudul “Pohon, Pocong, Koki, dan Orang”. Simbol bentuk yang dilukis tersebut hampir mengalami kemiripan. Lukisan yang dibuat
oleh anak memiliki berbagai makna di dalamnya. Imajinasi yang tertuang dalam lukisan tersebut bercerita tentang pemikiran anak. ST bercerita bahwa lukisan
yang diciptakan tersebut adalah simbol bentuk pohon, pocong, koki, dan orang. Ide, gagasan, dan imajinasi yang terkandung dalam karya yang dibuat oleh anak
116
diketahui oleh peneliti setelah dilakukan wawancara kepada anak. Wawancara dilakukan dengan cara berdialog antara peneliti dan anak. Hal tersebut untuk
merangsang anak untuk bercerita mengenai lukisan yang dibuat, sehigga secara tidak langsung anak terrangsang untuk melakukan kegiatan bercerita.
Perilaku kreatif ST diamati pada saat kegiatan finger painting berlangsung. Perilaku kreatif ST dapat dideskripsikan sebagai berikut: fluency
kelancaran dalam membuat karya yaitu anak tersebut mampu menciptakan berbagai macam simbol bentuk. Flexibility keluwesan anak dapat dilihat pada
Gambar 85, anak menciptakan ide dalam simbol bentuk yang berbeda, tidak kesulitan dalam mencampur dan mengkomposisikan warna. Terkait dengan
originality keaslian yaitu proses ST dalam berkarya dilakukan dengan percaya diri dalam menciptakan simbol bentuk tersebut dan mandiri dalam menyelesaikan
karya. Dalam bercerita mengenai karya yang dibuat tersebut, ST mampu memberikan alasan secara singkat dan anak mampu merespon penjelasan dan
lukisan dapat diselesaikan secara perlahanlambat, hal tersebut terkait dengan sensitivity kepekaan.
2 Proses Kreatif
Perilaku kreatif yang tampak dalam diri anak terdapat dalam proses kreatif pada saat anak melakukan kegiatan dan ditampilkan dalam bentuk karya.
Perilaku kreatif yang muncul pada ST dideskripsikan dalam Tabel 21 berikut ini:
117
Tabel 21. Perilaku Kreatif ST dalam Kegiatan Finger Painting Perilaku Kreatif yang muncul
Keterangan Fluency Kelancaran
ST melukis berbagai macam simbol bentuk, dalam lukisan tersebut terdapat empat objek.
Flexibility Keluwesan Goresan yang dilukiskan ST tersebut hampir memiliki
bentuk yang sama satu sama lain. Namun terdapat sedikit perbedaan yang dapat membedakan dan
menunjukkan bahwa simbol tersebut memiliki ide yang berbeda. Yaitu ada pohon, orang, koki, dan pocong.
Originality Keaslian Anak tersebut percaya diri dalam menyelesaikan lukisan
tersebut tanpa adanya pengaruh dan bantuan orang lain. ST fokus dengan lukisan yang dibuat selama proses
pembuatan berlangsung hingga selesai.
Elaboration Keterperincian Peneliti merangsang anak agar mau bercerita dengan
menggunakan pertanyaan. ST kemudian menceritakan lukisan secara singkat.
Peneliti: “Mbk ST, melukis apa saja?”.
ST: “Pohon, koki, pocong sembari menunjuk simbol bentuk yang dilukis”.
Peneliti: “Pocong sama kokinya sedang apa itu?”. ST: “Nggak tau tidak tau”.
Dialog di atas merupakan cerita yang dilakukan oleh ST secara singkat.
Sensitivity Kepekaan ST mampu merespon penjelasan. Misal: ketika akan
kegiatan dimualai dan diberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu berdoa,
menaikkan lengan baju dan aba-aba memulai melukis bebas. Maka ST dapat mengikuti penjelasan tersebut,
namun lukisan dapat diselesaikan secara perlahan.
3 Simbolisasi Bentuk dan Warna
a Simbol Pohon
Gambar 86. Simbol Pohon
118
Goresan yang dilukiskan ST berbentuk garis-garis pendek yang membentuk simbol pohon. Kombinasi warna dalam simbol pohon yaitu biru dan
merah. Lukisan di atas apabila dilihat oleh orang dewasa terlihat abstrak. ST menyebut simbol tersebut adalah pohon. Hal tersebut terungkap pada saat
dilakukan wawancara kepada ST. b
Simbol Pocong
Gambar 87. Simbol pocong
Lukisan pada Gambar 87 hampir memiliki bentuk yang sama dengan Gambar 88. Namun, goresan yang melukiskan simbol pocong tersebut lebih jelas
dan memiliki wajah. Pada simbol bentuk tersebut warna dominan adalah merah. c
Simbol Koki
Gambar 88. Simbol Koki