Jenis Penelitian Sumber Data

36 oleh anak TK Kelompok A. Hal tersebut bertujuan untuk menemukan permasalahan yang akan dikaji, dan meminta ijin penelitian kepada pihak sekolah.

b. Observasi Penelitian

Observasi penelitian bertujuan untuk memperoleh data terkait dengan perilaku kreatif anak TK Kelompok A dalam kegiatan finger painting. Hal tersebut dilakukan dengan mengamati subjek dan objek penelitian.

2. Dokumentasi

Perilaku kreatif yang dimiliki anak ditampilkan dalam hasil karya berupa lukisan yang telah dibuat. Berhubungan keterbatasan peneliti dalam melakukan observasi, maka penelitian dilanjutkan melalui hasil karya anak. Data dalam penelitian ini menggunakan hasil karya yang difoto untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis lebih mendalam berkaitan dengan karya tersebut. Hasil karya tersebut dikumpulkan oleh peneliti dalam setiap pertemuan yang dilakukan. Jumlah anak yang mengikuti penelitian selama enam kali pertemuan sebanyak 82 anak dan terkumpul 81 hasil karya lukisan anak, karena terdapat satu anak yang tidak melukis pada saat pertemuan pertama.

3. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, hal tersebut dikemukakan oleh Stainback dalam Sugiyono, 2011: 316. Pedoman wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang berisi catatan pertanyaan secara garis besar mengenai proses pembelajaran di TK 37 kelompok A dalam kegiatan finger painting. Data dalam wawancara tersebut digunakan untuk memperoleh data yang bersifat deskriptif berupa informasi dari partisipan yaitu kepala sekolah, guru, dan anak. Data deskriptif ini bermanfaat sebagai pendukung dalam mengidentifikasi perilaku kreatif anak. Wawancara semi terstruktur digunakan dalam penelitian ini. Pelaksanaan wawancara lebih bebas dengan tujuan untuk menemukan permasalahan lebih terbuka dan peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan Sugiyono, 2013: 73. Pedoman wawancara dibuat oleh peneliti agar kegiatan tanya jawab lebih terarah. Wawancara dilakukan dengan anak yaitu dalam memberikan alasan untuk mengetahui ide, gagasan, dan imajinasi yang terkandung dalam karya yang telah dibuat, serta hal-hal yang dapat dijadikan sumber data dalam penelitian. Karena tanpa melakukan wawancara dengan anak, maka keterperincian elaboration dalam mengemukakan ide, gagasan, dan imajinasi yang dimiliki oleh anak tidak dapat diungkapkan. Wawancara ini bertujuan untuk menstimulasi anak agar mau bercerita mengenai hasil karya yang dibuat. Wawancara yang dilakukan kepada guru untuk mengetahui dan mencocokkan unsur-unsur perilaku kreatif anak yang muncul pada saat kegiatan finger painting.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, dan setelah fokus penelitian ditetapkan dengan jelas maka instrumen penelitian dikembangkan secara sederhana. Instrumen tersebut berupa pedoman observasi menggunakan cheklist, dokumentasi hasil karya anak, dan 38 pedoman wawancara yang berguna untuk membantu peneliti mengumpulkan data dan menganalisis data yang telah diperoleh. 1. Pedoman Observasi cheklist Instrumen penelitan berupa pedoman observasi menggunakan cheklist ditampilkan dalam Tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Kisi-kisi Observasi Perilaku Kreatif Anak TK Kelompok A dalam Kegiatan Finger Painting Keterangan: BSB = Berkembang Sangat Baik; BSH = Berkembang Sesuai Harapan MB = Masih Berkembang; BB = Belum Berkembang No Perilaku Kreatif Indikator Skor Keterangan 1 Fluency Kelancaran Anak mampu mengemukakan ide secara bebas dalam berkarya BSB Menciptakan berbagai macam simbol bentuk dalam berkarya. BSH Menciptakan beberapa macam simbol bentuk dalam berkarya. MB Menciptakan sedikit simbol bentuk dalam berkarya. BB Tidak menciptakan simbol bentuk. 2 Flexibility Keluwesan Anak mampu menghasikan berbagai macam ide dengan objek yang berbeda- beda BSB Simbol bentuk yang diciptakan memiliki ide yang berbeda, tidak kesulitan dalam mencampur dan mengkomposisikan warna. BSH Simbol bentuk yang diciptakan memiliki ide yang hampir sama, terkadang kesulitan dalam mencampur dan mengkomposisikan warna. MB Simbol bentuk yang diciptakan memiliki kesamaan ide, kesulitan dalam mencampur dan mengkomposisikan warna. BB Tidak menciptakan simbol bentuk 3 Originality Keaslian Anak mampu membuat hasil karya dengan pemikiran sendiri BSB Percaya diri dalam menciptakan simbol bentuk, mandiri dalam menyelesaikan hasil karya. BSH Terpengaruh orang lain dalam menciptakan simbol bentuk, namun tetap mandiri dalam menyelesaikan hasil karya. MB Meniru karya orang lain dan menambahinya, sedikit mendapat bantuan dalam menyelesaikan hasil karya. BB Meniru persis karya orang lain, harus dibantu orang lain dalam menyelesaikan hasil karya. 4 Elaboration Keterperincian Anak mampu menceritakan proses tentang konsep karya secara detail hingga bagian sekecil-kecilnya BSB Mampu memberikan alasan mengenai karya yang dibuat secara detail dalam bercerita. BSH Mampu memberikan alasan singkat mengenai karya yang dibuat dalam bercerita. MB Ragu –ragu dalam memberikan alasan mengenai karya yang dibuat dalam bercerita. BB Tidak bercerita dan tidak memberikan alasan mengenai karya yang dibuat diam. 5 Sensitivity Kepekaan Anak mampu memahami dan menanggapi situasi dimana dia berada BSB Merespon penjelasan guru dan kegiatan melukis diselesaikan dengan cepat. BSH Merespon penjelasan guru dan kegiatan melukis diselesaikan dengan lambat. MB Kurang mampu merespon penjelasan guru dan kegiatan tidak diselesaikan. BB Tidak merespon penjelasan guru dan tidak mengikuti kegiatan melukis

Dokumen yang terkait

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Finger Painting Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 14

KEGIATAN BERMAIN KREATIF MELALUI FINGER PAINTING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK DIDIK Kegiatan Bermain Kreatif Melalui Finger Painting Sebagai Upaya Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Kelompok B TK Siwi Peni 16 Kerten Surakart

0 3 18

KEGIATAN BERMAIN KREATIF MELALUI FINGER PAINTING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK Kegiatan Bermain Kreatif Melalui Finger Painting Sebagai Upaya Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Kelompok B TK Siwi Peni 16 Kerten Surakarta Tahu

0 2 11

PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kreativtas Anak Melalui Permainan Finger Painting Pada Anak Kelompok B Tk Aba Jimbung Iii Kalikotes Klaten 2012 / 2013.

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA GAMBRENGAN, SRANDAKAN, BANTUL, YOGYAKARTA.

1 5 151

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A DI TK ABA NGABEAN I TEMPEL SLEMAN.

0 0 168

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF FILLING WORD TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN I TEMPEL.

2 5 60

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK PERKUSI TERHADAP PERSEPSI BUNYI IRAMA PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN I KEMUSUH BANYUREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 132

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI AKTIVITAS MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ABA NGABEAN 2.

1 13 169