58
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Skema kerangka berpikir penelitian yang menunjukkan kondisi awal, tindakan, dan kondisi akhir disusun sebagai berikut:
Gambar 2.2 : Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Awal: Kualitas pembelajaran IPA rendah, yang ditandai dengan:
1. Pada keterampilan guru, guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang didapatnya.
2. Siswa kurang kurang responsif dan masih kesulitan dalam pemecahan masalah pada pembelajaran IPA.
3. Hasil belajar siswa masih rendah, yaitu dari 28 siswa, hanya 10 siswa 36 yang mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 70,
sedangkan sisanya 18 siswa 64 nilainya di bawah KKM.
4.
Kondisi Akhir: Kualitas pembelajaran IPA meningkat, yang ditandai dengan:
1. Keterampilan guru meningkat dengan indikator baik. 2. Aktivitas siswa meningkat dengan indikator baik.
3. Hasil belajar siswa telah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70. Tindakan:
Melaksanakan pembelajaran IPA dengan menerapkan model Problem Based Instruction berbantuan media kokami dalam pembelajaran IPA, dengan sintaks
sebagai berikut: 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan permasalahan tentang sumber daya
alam. 2. Membentuk kelompok kecil.
3. Menjelaskan materi pembelajaran. 4. Membimbing penggunaan media kokami
5. Membimbing pemecahan masalah. 6. Membimbing presentasikan hasil diskusi.
7. Memberi penguatan. 8. Menyampaikan kesimpulan dan evaluasi.
59
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah. a.
Penerapan model Problem Based Instruction berbantuan media kokami dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA KD 11.1, 11.2, dan
11.3 pada siswa kelas IV SDN 1 Bebengan Kendal. b.
Penerapan model Problem Based Instruction berbantuan media kokami dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA KD 11.1, 11.2, dan
11.3 pada siswa kelas IV SDN 1 Bebengan Kendal. c.
Penerapan model Problem Based Instruction berbantuan media kokami dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA KD 11.1, 11.2, dan
11.3 pada siswa kelas IV SDN 1 Bebengan Kendal.
60
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas empat tahap. Tahap-tahap yang ada pada penelitian tindakan kelas antara lain: 1
perencanaan planning; 2 pelaksanaan acting; 3 pengamatan observing; dan 4 refleksi reflecting Arikunto, 2010: 16. Bagan penelitian tindakan kelas
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1: BaganPenelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2010: 16
3.1.1 Perencanaan
Tahap perencanaan bertujuan untuk menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan penelitian kelas tersebut
dilakukan. Hasil kesepakatan antara peneliti dan kolaborator bahwa tahap