Media Kokami Media Pembelajaran

45 relatif sama mengenai kejadian itu. Ketika informasi telah direkam, maka informasi tersebut dapat direproduksi dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat dan dapat digunakan secara berulang-ulang Arsyad, 2014. Berdasarkan pengertian model pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat atau bahan yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.

2.1.6.2 Media Kokami

Kokami merupakan singkatan dari Kotak Kartu Misterius. Media kokami merupakan media yang dikombinasikan dengan permainan. Paisah 2013: 29 dalam jurnalnya menyebutkan bahwa kokami adalah gabungan antara media dan permainan yang mampu menarik minat siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran.Media Kotak dan Kartu Misterius Kokami terdiri dari suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius sebab kartu dimasukkan ke dalam amplop yang kemudian amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak diketahui. Penggunaan media kokami berlandaskan bahwa anak sekolah dasar pada hakikatnya masih senang bermain. Piaget menggolongkan anak yang berumur diantara 7-11 tahun masih berada ditahap operasional kongkrit R ifa’I dan Anni, 2011: 29. Siswa kelas IV SD masih berada ditahap operasional kongkrit dimana siswa mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda kongkrit. Benda kongkrit di sini dapat dimaksudkan sebagai simbol. Simbol 46 dapat digunakan dalam permainan kartu seperti kokami. Media pembelajaran ini mampu merangsang daya pikir yang inovatif, kreatif, dan kritis siswa sehingga mereka mampu memahami pesan yangdiberikan. Respon-respon positif yang timbul secara komunikatif merupakan hasil dari permainan yang dirancang dan diatur secara menarik dan sistematis. Perlengkapan yang perlu dipersiapkan guru ketika menggunakan media kokami antara lain sebuah kotak, amplop, dan kartu pesan. Kotak yang digunakan dalam kokami dapat dibuat secara sederhana yang fungsinya sebagai wadah tempat amplop-amplop berisi kartu pesan. Sedangkan kartu pesan berisi materi pelajaran yang ingin disampaikan kepada siswa. Kartu pesan merupakan komponen yang paling penting dalam permainan ini karena arah kegiatan belajar mengajar tertuang di dalamnya. Agar permainan menjadi lebih menarik, maka kartu-kartu pesanyang dirancang bervariasi dalam bentuk perintah atau bentuk lainnnya. Kelompok siswa dibentuk secara heterogen yang terdiri atas 4-5 siswa. Setiap kelompok yang terbentuk kemudian memilih satu juru bicara yang akan maju ke depan dan mengambil kartu dikotak. Juru bicara wajib membacakan isi dari kartu tersebut. Isi dari kartu tersebut merupakan tugas masing-masing kelompok. Tugas tersebut kemudian diselesaikan bersama dengan teman satu kelompoknya. Kegiatan berakhir ketika guru menyampaikan kesimpulan materi. Media kokami memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Kelebihan penggunaan media kokami dalam pembelajaran IPA adalah 1 media kokami mudah digunakan karena bentuknya yang sederhana dan cara 47 pembuatannya yang mudah; 2 menarik bagi siswa untuk mengikutinya, karena media ini digunakan melalui permainan dalam kelompok; dan 3 biaya yang diperlukan untuk menggunakan media ini murah. Kelemahan media ini adalah 1 kelas cenderung ramai ketika permainan berlangsung apabila guru kurang bisa mengelola kelas dengan baik; 2 media pembelajaran ini merupakan media sekali pakai, sehingga jika guru berganti materi, maka guru harus membuat media kokami yang baru dengan menyesuaikan materi yang akan dipelajarinya.

2.1.7 Penerapan Model PBI Berbantuan Media Kokami di Kelas

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01

5 42 468

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS III SDN GUNUNGPATI 02

0 11 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA KARTU MASALAH PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 03

1 13 329

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVA SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 14 232