Kemudian dengan mengurangi kedua sisi persamaan 9 dengan y
t-1
didapat persamaan:
dimana Δ mengindikasikan perbedaan pertama, sedangkan α=ρ-1, sehingga hipotesis nol
menjadi H :
α=0, sedangkan hipotesis alternatif menjadi H
1
: α1. Sedangkan model
umum dari ADF yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Pasaribu, 2003 :
Jika nilai t-statistik ADF lebih kecil daripada t-statistik kritis MacKinnon maka keputusannya adalah menolak H
yang menyatakan bahwa data tidak stasioner atau dengan kata lain data bersifat stasioner.
3.6.2 Penentuan Lag Optimal
Tahap kedua yang harus dilakukan dalam membentuk model VAR yang baik adalah menentukan panjang lag ordo optimal. Penentuan lag optimal dapat
diidentifikasi dengan menggunakan Akaike Info Criterion AIC, Schwarz Criterion SC, Hannan-Quinn Criterion HQ, dan sebagainya. Dalam penelitian ini akan
digunakan kriteria SC. Besarnya lag optimal ditentukan oleh lag yang memiliki kriteria SC terkecil. Mengacu pada Widyanti dalam Hanie 2006, perhitungan SC adalah
sebagai berikut :
t p
t p
t t
t
trend c
y c
y k
y ε
α +
+ Δ
+ +
Δ +
+ =
Δ
− −
−
...
2 1
1 t
t t
y y
ε α
+ =
Δ
−1
10
11
1 log
− +
= T
T q
q AIC
SC 12
dimana q merupakan jumlah variabel, T adalah jumlah observasi, dan AIC merupakan Akaike Information Criteria
dengan perhitungan sebagai berikut Syabran dalam Hanie, 2006:
dengan merupakan jumlah residual kuadrat, N adalah jumlah sampel, dan k adalah jumlah variabel.
3.6.3 Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi bertujuan untuk menentukan apakah variabel-variabel yang tidak stasioner mengalami kointegasi atau tidak. Konsep kointegrasi dikemukakan oleh Engle
dan Granger pada tahun 1987 sebagai fenomena dimana kombinasi linear dari dua atau lebih variabel yang tidak stasioner akan menjadi stasioner. Kombinasi linear ini dikenal
dengan nama persamaan kointegrasi dan dapat diinterpretasikan sebagai hubungan keseimbangan jangka panjang diantara variabel.
Untuk menguji apakah kombinasi variabel yang tidak stasioner mengalami kointegrasi, pengujian yang dapat dilakukan adalah uji kointegrasi Engle-Granger, uji
kointegrasi Johansen, maupun uji kointegrasi Durbin-Watson. Pengujian ini dilakukan dalam rangka memperoleh hubungan jangka panjang antara variabel yang telah
memenuhi persyaratan dalam proses integrasi dimana semua variabel telah stasioner pada derajat yang sama yaitu pada first difference. Salah satu uji kointegrasi yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah uji kointegrasi Johansen. Dengan H = non-
kointegrasi, dan H
1
= kointegrasi. Jika t-trace statistics t-mac-kinnon maka tolak H yang artinya persamaan tersebut terkointegrasi.
N K
N AIC
t
2 log
2
+ =
∑
ε
13
2
∑
t
ε