Penentuan HASIL DAN PEMBAHASAN

berdasarkan lag terpendek dengan menggunakan Schwarz Information Criterion SC. Hasil pengujian penentuan lag optimal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Pengujian Lag Optimal VAR Lag LM1R LM2R LM1ISLR LM2ISLR 0 -5.655168 -6.693080 -1.629395 -1.735444 1 -7.595590 -8.748189 -2.429522 -2.507683 2 -8.456005 -9.890451 -3.413715 -3.510520 3 -8.515877 -10.07351 -3.169537 -3.261383 4 -7.950825 -9.609169 -2.577178 -2.681131 5 -7.823485 -9.569978 -2.478067 -2.586532 Sumber : Lampiran 2 Catatan : Tanda asterik menunjukkan SC terkecil Dengan demikian persamaan umum VAR dapat ditulis sebagai berikut : M1 Konvensional M2 Konvensional M1 Islam M2 Islam dimana : = Variabel analisis untuk konvensional yang terdiri dari keseimbangan it i t i i i i t i i t i i i t i i t rs lpdb islr lm X ε ψ + Γ + Π + Φ + = − = = − − = − = ∑ ∑ ∑ ∑ 2 1 2 1 2 1 2 1 inf exp 1 it i t i i i t i i i t i i i t i i t rs lpdb islr lm X ε ψ + Γ + Π + Φ + = − = − = − = − = ∑ ∑ ∑ ∑ 2 1 2 1 2 1 2 1 inf exp 2 it t i i i t i i i t i i i t i i t idep lpdb r lm Z ε + Γ + Π + Φ + Ψ = − = − = − = − = ∑ ∑ ∑ ∑ 1 3 1 3 1 3 1 3 1 inf exp 2 it i t i i i t i i i t i i i t i i t idep lpdb r lm Z ε + Γ + Π + Φ + Ψ = − = − = − = − = ∑ ∑ ∑ ∑ 3 1 3 1 3 1 3 1 inf exp 1 t Z 18 19 20 21 uang riil M1R dan M2R, pendapatan riil PDBR, expected inflation EXPINF, dan suku bunga IDEP = Variabel analisis untuk Islam yang terdiri dari keseimbangan uang riil Islam M1ISLR dan M2ISLR, pendapatan riil PDBR, expected inflation EXPINF, dan rate of return syariah RS = parameter dalam bentuk matriks polinomial finite order matrix dengan lag operator i = vector white noise = panjang lag ordo VAR

4.3 Pengujian Stabilitas VAR

Stabilitas VAR perlu diuji dahulu sebelum melakukan analisis lebih jauh, karena jika hasil estimasi VAR yang akan dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan tidak stabil, maka IRF Impulse Response Function dan FEVD Forecasting Error Variance Decomposition menjadi tidak valid Nugraha, 2006. Untuk menguji stabil atau tidaknya estimasi VAR yang telah dibentuk maka dilakukan VAR stability condition check berupa roots of characteristic polynomial. Suatu sistem VAR dikatakan stabil jika seluruh roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari 1 Lutkepohl dalam Eviews 4 User’s Guide, 2002. Berdasarkan uji stabilitas VAR maka dapat disimpulkan bahwa estimasi VAR yang akan digunakan untuk analisis IRF dan FEVD stabil. Ringkasan pengujian stabilitas VAR dapat dilihat pada Tabel 4.3. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa model VAR yang dibentuk sudah stabil pada lag optimalnya. t X Φ Γ Π , , , ψ it ε i Tabel 4.3. Uji Stabilitas Model VAR Model Kisaran Modulus LM1R 0.080699-0.897403 LM2R 0.339967-0.908146 LM1ISLR 0.252866-0.859786 LM2ISLR 0.296331-0.859966 Sumber : Lampiran 3 4.4 Pengujian Kointegrasi Konsep kointegrasi ini dikemukakan oleh Engle dan Granger pada tahun 1987 sebagai fenomena kombinasi linear dari dua atau lebih variabel yang tidak stasioner akan menjadi stasioner. Kombinasi linear ini dikenal dengan istilah persamaan kointegrasi dan dapat diinterpretasikan sebagai hubungan keseimbangan jangka panjang diantara variabel Verbeek dalam Nugraha, 2006. metode pengujian kointegrasi didasarkan pada metode Johansen. Pengujian ini dilakukan dalam rangka memperoleh hubungan jangka panjang antar variabel yang telah memenuhi persyaratan selama proses integrasi yaitu dimana semua variabel telah stasioner pada derajat yang sama yaitu derajat 1 I1. Informasi jangka panjang diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu rank kointegrasi untuk mengetahui berapa sistem persamaan yang dapat menerangkan dari keseluruhan sistem yang ada. Kriteria pengujian kointegrasi pada penelitian ini didasarkan pada trace-statistics. Apabila nilai trace-statistics lebih besar daripada nilai kritis lima persen maka hipotesis alternatif yang menyatakan jumlah rank kointegrasi dapat diterima. Hasil pengujian kointegrasi dapat dilihat pada Tabel 4.4.