Perbedaan Konsep Suku Bunga dan Konsep Bagi Hasil

loss sharing yaitu nisbah persentase bagi hasil yang besarnya ditetapkan diawal transaksi yang bersifat fixed tetapi nilai nominal rupiahnya belum dapat diketahui dengan pasti melainkan melihat laba rugi yang akan terjadi nanti. Sumber : Sakti 2006 Gambar 2.1. Implikasi Bunga pada Perekonomian Pada Gambar 2.1. dapat terlihat bahwa dalam perekonomian konvensional, sistem riba, fiat money, fractional reserve system dalam perbankan, dan diperbolehkannya spekulasi menyebabkan penciptaan uang kartal dan giral dan tersedotnya uang di sektor moneter untuk mencari keuntungan tanpa risiko. Akibatnya, uang atau investasi yang seharusnya tersalur ke sektor riil untuk tujuan produktif sebagian besar lari ke sektor moneter dan menghambat pertumbuhan bahkan menyusutkan sektor riil. Penciptaan uang tanpa adanya nilai tambah akan menimbulkan inflasi. Pada akhirnya, tujuan pertumbuhan ekonomi akan terhambat. Sementara itu, pada Gambar 2.2. dengan sistem zakat, sistem bagi hasil, dan pelarangan spekulasi dalam perekonomian Islam, akan mendorong iklim investasi yang akan tersalur dengan lancar ke sektor riil untuk tujuan yang Sistem Riba Penciptaan dan Konsentrasi Uang Inflasi Menghambat Laju Ekonomi Menyusutkan Sektor Riil sepenuhnya produktif. Hal ini akan menjamin terdistribusinya kekayaan dan pendapatan serta menumbuhkan sektor riil. Dengan meningkatnya produktivitas dan kesempatan bekerja dan berusaha pada akhirnya pertumbuhan ekonomi terdorong, dan pada akhirnya akan tercapai kesejahteraan masyarakat. Sumber : Sakti 2006 Gambar 2.2. Implikasi Bagi Hasil pada Perekonomian

2.5 Teori Permintaan

Uang Konvensional Jumlah uang beredar adalah jumlah uang yang tersedia Mankiw, 2003.Sedangkan menurut Mishkin 2001 uang diacu juga sebagai money supply didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara umum diterima sebagai alat pembayaran barang dan jasa atau pembayaran kembali utang. Teori permintaan uang pertama kali dikemukakan oleh Irving Fisher. Fisher ingin melihat hubungan antara kuantitas uang dengan jumlah total pengeluaran untuk membeli barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian P x Y, dimana P adalah tingkat harga dan Y adalah pendapatanoutput agregat. Konsep yang menyediakan hubungan ini disebut Investasi Bagi Hasil Distribusi Kekayaan dan Pendapatan Produktivitas dan Kesempatan Mendorong Laju Ekonomi Menumbuhkan Sektor Riil velositas V yang merupakan rata-rata jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli sejumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam setahun. Fungsinya sebagai berikut : 1 dengan mengalikan kedua sisi dengan M, maka kita akan mendapatkan equation of exchange yang menghubungkan pendapatan nominal dengan kuantitas uang dan velositas : 2 Fisher melihat bahwa velositas konstan dalam jangka pendek, sehingga pendapatan nominal ditentukan hanya oleh pergerakan kuantitas uang. Menurut Fisher, permintaan uang adalah murni merupakan fungsi dari pendapatan dan suku bunga tidak berpengaruh terhadap permintaan uang. Hal ini terjadi karena Fisher percaya bahwa orang memegang uang hanya untuk memenuhi kebutuhan transaksi dan tidak punya kebebasan tentang jumlah uang yang ingin dipegang. Untuk para ekonom klasik, teori kuantitas uang menyediakan penjelasan bahwa pergerakan dalam tingkat harga merupakan hasil dari perubahan kuantitas uang. Menurut para ekonom Cambridge, ada dua properti uang yang memotivasi orang untuk memegang uang, yaitu utilitas uang sebagai alat pertukaran dan sebagai penyimpan kekayaan. Karena fungsi uang sebagai media pertukaran, maka orang menggunakan uang untuk melakukan transaksi. Uang juga berfungsi sebagai penyimpan kekayaan. Tingkat kekayaan seseorang mempengaruhi permintaan uang. Ekonom Cambridge percaya bahwa kekayaan nominal dan M Y P V × = Y P V M × = ×