Tabel 4.1. Hasil Pengujian Akar Unit Nilai ADF
Nilai Kritis MacKinnon 5 Variabel
level 1
st
Difference Level
1
st
Difference LM1R -3.150728
-4.186927 -3.478305 -1.945823
LM2R -2.106581 -4.808571
-3.478305 -1.945823 LM1ISLR -3.184189 -4.871297
-3.478305 -1.945823 LM2ISLR -2.867085 -4.588587
-3.478305 -1.945823 LPDBR -2.849481
-5.828555 -3.478305 -1.945823
EXPINF -3.876472 -5.596616
-3.478305 -1.945823 IDEP -2.041460
-2.367211
-3.478305 -1.945823 RS -1.936030
-4.964099 -3.478305 -1.945823
Sumber : Lampiran 1 Catatan : Cetak tebal menunjukkan bahwa data tersebut stasioner pada taraf 5
Setelah dilakukan
first difference, barulah semua data stasioner pada taraf nyata lima persen. Artinya data yang digunakan pada penelitian ini terintegrasi
pada ordo satu atau dapat disingkat menjadi I1. Menurut Sims dalam Nugraha 2006,
penggunaan data perbedaan pertama tidak direkomendasikan karena akan menghilangkan informasi jangka panjang. Oleh karena itu, untuk menganalisis
informasi jangka panjang akan digunakan data level sehingga model VAR akan dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan menjadi VECM.
4.2 Penentuan
Lag Optimal
Penentuan lag optimal sangat penting dalam pendekatan VAR karena lag dari variabel endogen dalam sistem persamaan akan digunakan sebagai variabel
eksogen Enders dalam De Jong, 2005. Pengujian panjang lag optimal ini sangat berguna untuk menghilangkan masalah autokorelasi dalam sistem VAR. Sehingga
dengan digunakannya lag optimal diharapkan tidak muncul lagi masalah autokorelasi. Penentuan lag optimal yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan lag terpendek dengan menggunakan Schwarz Information Criterion SC. Hasil pengujian penentuan lag optimal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Pengujian Lag Optimal VAR
Lag LM1R LM2R LM1ISLR
LM2ISLR 0 -5.655168 -6.693080 -1.629395 -1.735444
1 -7.595590 -8.748189 -2.429522 -2.507683 2
-8.456005 -9.890451
-3.413715 -3.510520
3 -8.515877
-10.07351 -3.169537
-3.261383 4 -7.950825 -9.609169 -2.577178 -2.681131
5 -7.823485 -9.569978 -2.478067 -2.586532
Sumber : Lampiran 2 Catatan : Tanda asterik menunjukkan SC terkecil
Dengan demikian persamaan umum VAR dapat ditulis sebagai berikut : M1 Konvensional
M2 Konvensional
M1 Islam
M2 Islam
dimana : = Variabel analisis untuk konvensional yang terdiri dari keseimbangan
it i
t i
i i
i t
i i
t i
i i
t i
i t
rs lpdb
islr lm
X ε
ψ +
Γ +
Π +
Φ +
=
− =
= −
− =
− =
∑ ∑
∑ ∑
2 1
2 1
2 1
2 1
inf exp
1
it i
t i
i i
t i
i i
t i
i i
t i
i t
rs lpdb
islr lm
X ε
ψ +
Γ +
Π +
Φ +
=
− =
− =
− =
− =
∑ ∑
∑ ∑
2 1
2 1
2 1
2 1
inf exp
2
it t
i i
i t
i i
i t
i i
i t
i i
t
idep lpdb
r lm
Z ε
+ Γ
+ Π
+ Φ
+ Ψ
=
− =
− =
− =
− =
∑ ∑
∑ ∑
1 3
1 3
1 3
1 3
1
inf exp
2
it i
t i
i i
t i
i i
t i
i i
t i
i t
idep lpdb
r lm
Z
ε
+ Γ
+ Π
+ Φ
+ Ψ
=
− =
− =
− =
− =
∑ ∑
∑ ∑
3 1
3 1
3 1
3 1
inf exp
1
t
Z 18
19
20
21