mempengaruhi permintaan uang baik pada sistem konvensional maupun pada sistem Islam. Sebagai biaya imbangan dalam memegang uang, pada permintaan
uang konvensional dimasukkan variabel suku bunga. Sedangkan pada permintaan uang Islam, variabel suku bunga digantikan oleh tingkat return pada skim syariah.
Kemudian dilihat juga apakah jumlah uang beredar masing-masing sistem berhubungan dengan sasaran akhir otoritas moneter yaitu stabilitas harga.
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual
2.13 Hipotesis Penelitian
Dari teori-teori dan penelitian terdahulu hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
untuk model permintaan uang konvensional pada jangka panjang, PDB berpengaruh positif, sedangkan inflasi dan suku bunga berpengaruh
negatif; Variabel Makroekonomi :
-PDB -inflasi yang diharapkan
Permintaan M1 Permintaan M2
Permintaan M1-Islam Permintaan M2-Islam
Return Syariah
Suku Bunga
Tingkat Harga
untuk model permintaan uang Islam pada jangka panjang, PDB
berpengaruh positif, sedangkan inflasi dan return syariah berpengaruh negatif;
Permintaan uang pada sistem Islam lebih stabil dibandingkan dengan permintaan uang sistem konvensional;
Terdapat hubungan antara jumlah uang beredar dengan tingkat harga.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder negara Indonesia dalam bentuk bulanan yang diperoleh dari Statistik Ekonomi dan
Keuangan Indonesia Bank Indonesia SEKI-BI dan Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia SPS-BI dan data return syariah dari Bank Muamalat Indonesia dalam
periode waktu antara bulan Januari 2001 sampai dengan bulan Desember 2006. Dengan demikian data yang digunakan merupakan data time series. Data yang digunakan diubah
ke dalam bentuk logaritma natural untuk memudahkan hasil analisis, kecuali data suku bunga, inflasi, dan rate of return bank umum syariah. Selain itu, penulis juga melakukan
studi pustaka dengan membaca literatur yang berkaitan dengan penelitian penulis baik dari media cetak maupun internet.
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
Berikut ini penjelasan mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian beserta definisi operasionalnya :
a. Jumlah uang beredar dalam arti sempit M1 adalah uang kartal ditambah
demand deposit pada bank konvensional.
b. Jumlah uang beredar dalam arti luas M2 adalah M1 ditambah saving
deposit dan time deposit pada bank konvensional.
c. Jumlah uang beredar Islam dalam arti sempit M1ISL adalah uang kartal
ditambah demand deposit giro wadi’ah pada bank syariah.
d. Jumlah uang beredar Islam dalam arti luas M2ISL adalah M1ISL
ditambah tabungan mudharabah dan investasi mudharabah. e.
Tingkat output riil PDB riil adalah nilai Produk Domestik Bruto yang dideflasi dengan tingkat IHK tahun dasar 2002.
f. Tingkat inflasi yang diharapkan EXPINF adalah tingkat inflasi pada
satu periode sebelumnya dengan IHK tahun dasar 2002. g.
Suku bunga deposito IDEP adalah suku bunga deposito jangka waktu 6 bulan.
h. Rate of return RS adalah tingkat pengembalian dana pada bank umum
syariah berupa equivalent rate investasi mudharabah.
3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Stabilitas moneter pada sistem perbankan ganda dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan Vector Autoregression VAR. Kemudian jika data yang
digunakan stasioner pada perbedaan pertama maka model VAR akan dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan menjadi Vector Error Correction Model VECM.
Semua data dalam penelitian ini ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural ln kecuali suku bunga, rate of return, dan inflasi untuk mendapatkan hasil analisis
yang lebih valid dan konsisten. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel 2003 dan program Eviews 4.1.
3.4 Analisis
Vector Autoregression VAR
Model VAR pertama dikembangkan oleh Sims pada tahun 1980. VAR adalah model a-priori terhadap teori ekonomi. Namun demikian model ini sangat berguna