Pengujian Stabilitas VAR HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.3. Uji Stabilitas Model VAR Model Kisaran Modulus LM1R 0.080699-0.897403 LM2R 0.339967-0.908146 LM1ISLR 0.252866-0.859786 LM2ISLR 0.296331-0.859966 Sumber : Lampiran 3 4.4 Pengujian Kointegrasi Konsep kointegrasi ini dikemukakan oleh Engle dan Granger pada tahun 1987 sebagai fenomena kombinasi linear dari dua atau lebih variabel yang tidak stasioner akan menjadi stasioner. Kombinasi linear ini dikenal dengan istilah persamaan kointegrasi dan dapat diinterpretasikan sebagai hubungan keseimbangan jangka panjang diantara variabel Verbeek dalam Nugraha, 2006. metode pengujian kointegrasi didasarkan pada metode Johansen. Pengujian ini dilakukan dalam rangka memperoleh hubungan jangka panjang antar variabel yang telah memenuhi persyaratan selama proses integrasi yaitu dimana semua variabel telah stasioner pada derajat yang sama yaitu derajat 1 I1. Informasi jangka panjang diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu rank kointegrasi untuk mengetahui berapa sistem persamaan yang dapat menerangkan dari keseluruhan sistem yang ada. Kriteria pengujian kointegrasi pada penelitian ini didasarkan pada trace-statistics. Apabila nilai trace-statistics lebih besar daripada nilai kritis lima persen maka hipotesis alternatif yang menyatakan jumlah rank kointegrasi dapat diterima. Hasil pengujian kointegrasi dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Pengujian Kointegrasi Trace Statistics H r=0 r=1 r=2 r=3 Model H 1 r=1 r=2 r=3 r=4 LM1R 57.09578 19.79565 10.45848 3.834314 LM2R 62.84106 22.77961 10.50753 2.468704 LM1ISLR 60.21652 22.40516 7.276304 1.742614 LM2ISLR 59.37895 21.27718 6.276524 1.827060 5 critical value 39.89 24.31 12.53 3.84 Sumber : Lampiran 5 Catatan : Cetak tebal menunjukkan bahwa trace statistics 5 critical value dan terjadi kointegrasi Tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa untuk masing-masing persamaan terdapat minimal satu rank kointegrasi pada taraf nyata lima persen. Informasi jumlah rank ini akan digunakan sebagai model koreksi kesalahan ECM yang akan dimasukkan ke dalam model VAR menjadi VECM.

4.5 Hasil Estimasi VECM Permintaan M1 Konvensional

Estimasi VECM dilakukan untuk melihat analisis jangka panjang dan jangka pendek. Hasil estimasi VECM baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dilihat pada Tabel 4.5. Pada jangka panjang menunjukkan bahwa output PDB berpengaruh positif secara signifikan terhadap permintaan keseimbangan M1 riil konvensional sebesar 0.957497. Artinya ketika PDB meningkat sebesar satu persen maka permintaan keseimbangan M1 riil meningkat juga sebesar 0.957497 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa ketika output meningkat, maka semakin banyak transaksi yang harus dibiayai, sehingga permintaan akan uang meningkat. Variabel inflasi yang diharapkan juga secara signifikan mempengaruhi permintaan uang M1 secara negatif. Koefisien sebesar -0.360059 dapat diartikan ketika inflasi yang diharapkan meningkat sebesar satu persen maka permintaan M1 akan turun sebesar 0.360059 persen. Hasil ini sejalan dengan teori bahwa tingkat inflasi yang diharapkan merupakan tingkat pengembalian riil yang diharapkan dalam memegang uang. Jadi ketika tingkat inflasi yang diharapkan meningkat, maka orang akan meminimalkan resiko inflasi tersebut dengan menurunkan jumlah uang yang dipegangnya di masa sekarang Mankiw, 2003. Tabel 4.5. Hasil Estimasi VECM Permintaan M1 JANGKA PENDEK VARIABEL KOEFISIEN T-STATISTICS CointEq1 -0.004782 -0.18227 DLM1R-1 -0.226543 -1.65451 DLM1R-2 -0.124576 -0.81925 DLM1R-3 -0.098427 -0.74329 DLPDBR-1 0.148982 0.19384 DLPDBR-2 0.230850 0.18344 DLPDBR-3 0.820409 0.92703 DIDEP-1 -0.016460 -0.71095 DIDEP-2 -0.040887 -1.38395 DIDEP-3 0.043755 2.13883 DEXPINF-1 -0.000194 -0.02517 DEXPINF-2 -0.000696 -0.12658 DEXPINF-3 -0.002046 -0.57493 JANGKA PANJANG LPDBR-1 0.957497 137.698 IDEP-1 -0.005443 -0.85300 EXPINF-1 -0.360059 -6.51895 Sumber : Lampiran 6 Catatan : Tanda asterik menunjukkan variabel signifikan pada taraf 5 Variabel suku bunga dalam penelitian ini berpengaruh negatif terhadap permintaan M1, tetapi tidak signifikan. Hal ini tentu saja sesuai dengan teori bahwa suku bunga memang berpengaruh negatif terhadap permintaan uang. Hal