Analisis Quantitative Strategies Planning Matrix QSPM

43 relatif dari tindakan alternatif yang layak. Teknik tersebut adalah Quantitative Strategies Planning Matrix QSPM atau Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif, yang merupakan Tahap Tiga dari kerangka kerja analitik dari merumuskan strategi. QSPM menggunakan input analisis dari Tahap Satu dan hasil mencocokkan dari Tahap Dua untuk memutuskan secara sasaran diantara strategi alternatif. Artinya, Matriks EFE, Matriks IFE, dan Matriks SWOT yang disusun pada Tahap Dua, menyediakan informasi yang diperlukan untuk menetapkan QSPM Tahap Tiga. QSPM merupakan alat yang memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. Seperti alat analitis perumusan strategi yang lainnya, QSPM memerlukan penilaian intuitif yang baik. QSPM merupakan teknik yang dipakai pada Tahap Pengambilan Keputusan. Teknik ini secara jelas menunjukkan strategi alternatif mana yang paling baik untuk dipilih. Bentuk dasar QSPM tersaji pada Tabel 8 David, 2002. Tabel 8. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif – QSPM Faktor Kunci Bobot Strategi Alternatif I II III AS TAS AS TAS AS TAS INTERNAL Kekuatan .............. Kelemahan .............. EKSTERNAL Peluang ............... Ancaman .............. JUMLAH RANKING AS= Nilai Daya Tarik, TAS= Total Nilai Daya Tarik Nilai Daya Tarik: 1= tidak dapat diterima, 2=ada peluang diterima, 3=mungkin diterima, 4= pada umumnya di terima. Langkah-langkah dalam analisis QSPM adalah sebagai berikut: 1 Mendaftarkan peluang ancaman kunci eksternal dan kekuatan kelemahan internal ditulis dikiri kolom dari QSPM. Informasi ini harus diambil langsung 44 dari matriks EFE dan Matriks IFE. Minimal 10 faktor sukes kritis eksternal dan 10 faktor sukses kritis internal harus di masukkan dalam QSPM. 2 Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam Matriks EFE dan Matriks IFE. Bobot ini dituliskan dalam kolom di sebelah kanan faktor sukses kritis eksternal dan internal. 3 Memeriksa Tahap 2 pencocokan matriks dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan lembaga untuk diimplementasikan. Catat semua strategi ini dibaris teratas dari QSPM. Kelompokkan strategi menjadi set yang saling ekslusif bila mungkin. 4 Menetapkan Nilai Daya Tarik AS. Tentukan nilai numerik yang menunjukan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif set tertentu. Nilai Daya Tarik ditetapkan dengan memeriksa setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal, satu persatu. Secara spesifik, Nilai Daya Tarik harus diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif dari suatu strategi atas strategi yang lain, mempertimbangkan faktor-faktor tertentu. Nilai Daya Tarik itu adalah: 1 . Tidak menarik 2 . Agak menarik 3 . Cukup menarik 4 . Sangat menarik 5 Menghitung Total Nilai Daya Tarik TAS. Total Nilai Daya Tarik ditetapkan sebagai hasil perkalian bobot dengan Nilai Daya Tarik dalam setiap baris. Total Nilai Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari faktor sukses kritis eksternal atau internal di baris tersebut. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin menarik alternatif strategi itu. 6 Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik. Menjumlahkan Total Nilai Daya Tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Jumlah Total Nilai Daya Tarik mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap set strategi. Semakin tinggi nilai menunjukan strategi itu semakin menarik, 45 mempertimbangkan semua faktor sukses kritis eksternal dan internal relevan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan Jumlah Total Nilai Daya Tarik dalam suatu set alternatif strategi tertentu menunjukan seberapa besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN

4.1. Aspek Geografis Kabupaten Karawang

46 Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 1070 02’-1070 40’ BT dan 50 56’-60 34’ LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0-1.279 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0-20, 2-15 0, 15-40 0, dan diatas 40 0 dengan suhu rata- rata 270 C. Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha, luas tersebut merupakan 3,73 dari luasProvinsi Jawa Barat dan memiliki laut seluas 4 Mil x 84,23 Km, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: • Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa • Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang • Sebelah Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta • Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Cianjur • Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Bekasi

4.2. Aspek Demografi Kabupaten Karawang

Kabupaten Karawang yang terdiri dari 30 tiga puluh Kecamatan yang meliputi 297 dua ratus sembilan puluhtujuh Desa dengan jumlah penduduk di khir tahun 2009 berjumlah 2.133.552 jiwa, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk LPP sebesar 2,51 Salsabila. 2011. Komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan usia pada tahun 2009 sangat bervariasi dimana penduduk berusia 5 – 9 tahun berjumlah 182.654 jiwa atau sekitar 8.57 dan 10 – 14 tahun berjumlah 202.492 jiwa atau sekitar 9,49. Data tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada pada usia sekolah dasar. Jumlah penduduk usia produktif atau usia 15 – 64 tahun berjumlah 1.446.206 jiwa atau sekitar 67,79 Salsabila. 2011. Berdasarkan komposisi penduduk juga dapat dilihat angka beban ketergantungan dependency ratio yaitu perbandingan antara penduduk usia non produktif dengan penduduk usia produktif. Pada tahun 2009 nilai dependency ratio menunjukan angka 47,53 yang berarti bahwa dari 100 orang usia produktif menanggung beban sekitar 48 orang yang tidak produktif. Jika dibandingkan dengan angka dependency ratio pada tahun 2008 sebesar 49 100 orang menanggung