Metode Pengambilan Contoh METODOLOGI KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
32 petani padi sawah penerima PUAP dan petani padi sawah bukan penerima
PUAP. Metode dengan cara membandingkan keadaan usahatani pendapatan dengan dan tanpa PUAP with and without method pada satu musim tanam ini
didasarkan pada pertimbangan, yaitu metode ini mampu mengontrol perkembangan teknologi dan data yang diperoleh akan lebih akurat, sebab petani
hanya mengingat data pola tanam yang baru lewat. Jumlah pengambilan petani contoh dilakukan secara proporsional. Total
petani contoh yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 petani contoh dengan pembagian 30 petani contoh penerima PUAP dan 30 petani contoh bukan
penerima PUAP. Metode analisis SWOT dan QSPM dilakukan secara purposive terhadap
pengambil kebijakan pelaksanaan PUAP yaitu ketua Gapoktan, Penyuluh Pendamping, Penyelia Mitra Tani, Badan Penyuluhan Pertanian, Peternakan,
Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Karawang dan Kementerian Pertanian.
3.4. Metode Analisis 3.4.1. Analisis Kinerja Gapoktan Penerima PUAP denggan Metode Importance
Performance Analysis IPA
Untuk melakukan analisis terhadap kinerja gapoktan penerima PUAP, dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Tujuannya untuk membuat
deskripsi berkaitan dengan faktor-faktor yang ada dalam program PUAP yang menurut penerima sangat mempengaruhi kinerja mereka terhadap pemanfaatan
PUAP, dan faktor-faktor yang menurut penerima perlu ditingkatkan karena kondisi saat ini belum sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan menggunakan skala
likert. Pengukuran faktor dilakukan dengan membandingkan antara tingkat
kepentingan petani sebagai penerima program PUAP dan tingkat kinerja dan program PUAP yang dirasakan oleh petani penerima. Analisis yang digunakan
adalah Importance-Performance Analysis IPA Rangkuti, 2006. Metode Importance-Performance Analysis IPA diperlukan dalam penelitian ini guna
menjelaskan faktor-faktor dalam program PUAP yang berpengaruh terhadap keberlanjutan program pengembangan usaha agribisnis perdesaan PUAP.
33 Metode Importance-Performance Analysis IPA merupakan suatu model
multi-atribut. Tehnik ini mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penawaran pasar dengan menggunakan dua kriteria yaitu kepentingan relatif atribut dan kepuasan
konsumen. Penerapan teknik Importance-Performance Analysis IPA dimulai dengan identifikasi atribut-atribut yang relevan terhadap situasi pilihan yang diamati.
Daftar atribut-atribut dapat dikembangkan dengan mengacu kepada literatur-literatur, melakukan interview, dan menggunakan penilaian manajerial.
Di lain pihak, sekumpulan atribut yang melekat kepada barang atau jasa dievaluasi berdasarkan seberapa penting masing-masing produk tersebut bagi
konsumen dan bagaimana jasa atau barang tersebut dipersepsikan oleh konsumen. Evaluasi ini biasanya dipenuhi dengan melakukan survey terhadap sampel yang
terdiri atas konsumen. Setelah menentukan atribut-atribut yang layak, konsumen ditanya dengan dua pertanyaan. Satu adalah atribut yang menonjol dan yang kedua
adalah kinerja perusahaan yang menggunakan atribut tersebut. Dengan menggunakan mean, median atau pengukuran ranking, skor
kepentingan dan kinerja atribut dikumpulkan dan diklasifikasikan ke dalam kategori tinggi atau rendah; kemudian dengan memasangkan kedua set rangking tersebut,
masing-masing atribut ditempatkan ke dalam salah satu dari empat kuadran kepentingan kinerja. Skor mean kinerja dan kepentingan digunakan sebagai
koordinat untuk memplotkan atribut-atribut individu pada matriks dua dimensi yang ditunjukkan pada Gambar 3 berikut:
Kuadran A Prioritas Utama
Kuadran B Pertahankan Prestasi
Kuadran C Prioritas Rendah
Kuadran D Berlebihan
Gambar 3. Kuadran Kepentingan Kinerja