setiap bulan. Fungsi dari tinjauan ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. karena dapat dipastikan pemahaman siswa berbeda-beda. Setelah mengetahui
pemahaman siswa, guru dapat memberikan bantuan yang sesuai untuk masing- masing siswa. Selain itu tinjauan ini juga digunakan untuk mengetahui ketepatan
pembelajaran, sesuai dengan hasil yang ingin dicapai.
2.2.1 Metode Proyek
Metode proyek berawal dari gerakan pendidikan progresif Amerika pada tahun 1908 untuk digunakan dalam pendidikan pertanian. Namun secara luas
digunakan oleh William Heard Kilpatrick mealalui konsepnya yang terkenal, yaitu The Project Method
. Kilpatrick 1929:1 mengembangkan konsep “The Project Method: the use of the purposeful act in the educative process
”, dan telah digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara-negara Eropa.
Moeslichatoen sebagaimana yang dikutip oleh Rosniati 2012 menjelaskan bahwa metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar
yang menghadapkan anak dengan persoalan tertentu untuk dipecahkan secara berkelompok. Metode ini berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep learning
by doing. Proses ini merupakan proses perolehan hasil belajar dengan siswa mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama proses
penguasaan siswa dalam melakukan suatu pekerjaan. Gagasan John Dewey tentang learning by doing kemudian dikembangkan
oleh William Heard Kilpatrick dalam metode proyek. Kilpatrick 1929 menjelaskan langkah-langkah dalam metode proyek adalah sebagai berikut:
1 Tahap pertama yaitu menjelaskan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Siswa bersama dengan guru melakukan tahap pertama ini. Jadi guru
harus menjelaskan tujuan diberikannya suatu kasus. Kemudian siswa merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan. Setelah merencanakan maka
siswa akan menyelesaikan kasus tersebut. Guru dan siswa bersama-sama membuat penilaian atas tindakan kelompok siswa tersebut.
2 Tahap kedua adalah siswa mengalami sendiri daftar proyek yang diberikan. 3 Tahap ketiga adalah permasalahan. Dewey 1910 mengungkapkan bahwa
masalah adalah pengetahuan yang paling baik. Pada tahap ini siswa akan menganalisis masalah yang muncul atau diberikan agar ditemukan solusinya.
4 Tahap terakhir adalah penyampaian solusi dari masalah tahap ketiga. Catatan penting adalah beberapa guru masih belum dapat membedakan antara drill
sebagai proyek dengan drill sebagai latihan. Meskipun hasil dari keduanya sangat berbeda.
Tahapan-tahapan dalam metode proyek ini mendukung model pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP terutama pada tahap seatwork. Good and
Grouws 1979 menjelaskan bahwa pada tahap seatwork siswa mendapat latihan setelah tahap pengembangan. Latihan yang diberikan dapat berupa kegiatan proyek
yang dikerjakan secara berkelompok. Latihan yang diberikan harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Guru akan melihat dan memberikan nilai atas latihan yang
diberikan.
2.3 Komunikasi Matematis Communication in Mathematics