3 Teknik tes lisan untuk mengetahui pencapaian kemampuan komunikasi lisan matematis siswa.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes. Instrument tes yang digunakan yaitu soal untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa. Instrumen non tes yang digunakan yaitu lembar pengamatan dan lembar penilaian tes lisan. Lembar pengamatan ini digunakan selama pembelajaran
untuk mengamati kemampuan komunikasi lisan matematis. Sedangkan lembar penilaian tes lisan digunakan untuk menilai kemampuan komunikasi lisan masing-
masing siswa melalui tes lisan. Dari lembar pengamatan dan lembar penilaian tes lisan akan diketahui pencapaian kemampuan komunikasi lisan matematis siswa
dengan pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP.
3.5.1 Instrumen Tes
Sebelum tes diberikan pada kelas uji coba, kelas eksperimen, dan kelas kontrol, instrument tes diujicobakan terlebih dahulu pada kelas VIII lain yang tidak
digunakan untuk penelitian. Selanjutnya hasil uji coba soal dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran.
3.5.1.1 Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono 2011:168, “Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Oleh karena itu, keabsahan alat evaluasi tergantung pada sejauh mana ketepatan alat
evaluasi itu dalam melaksanakan fungsinya. Dengan demikian suatu alat evaluasi disebut valid jika ia dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasi.
Cara menentukan tingkat validitas soal ialah dengan menghitung koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan diketahui validitasnya dengan alat ukur lain
yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas yang tinggi. Nilai r
xy
diartikan sebagai nilai koefisien korelasi, dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika
maka soal dinyatakan valid. 2 Jika
maka soal dinyatakan tidak valid. Koefisien validitas soal diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi
Product Momen, yaitu: r
xy
= n
XY − X Y n X
2
− X
2
n Y
2
− Y
2
Keterangan: n
: banyaknya subjek X
: skor setiap butir soal Y
: skor total butir soal r
xy
: koefisien korelasi antara X dan Y
Dari proses perhitungan diperoleh koefisien korelasi sama dengan 0,48. Dengan demikian
0,48 0,444. Jadi soal dikatakan valid.
3.5.1.1.1 Validitas Butir Soal
Selain menghitung validitas soal secara keseluruhan, untuk memperoleh instrument yang baik harus dihitung pula validitas untuk butir soal. Arikunto
2007:76 menjelaskan bahwa validitas item atau validitas butir soal adalah sebuah
item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.
Validitas butir soal dapat dihitung dengan rumus korelasi product moment antara skor butir soal dengan jumlah skor keseluruhan. Rumus korelasi product
moment adalah sebagai berikut: r
xy
= n
XY − X Y n X
2
− X
2
n Y
2
− Y
2
Keterangan: n
: banyaknya subjek X
: skor setiap butir soal Y
: skor total butir soal r
xy
: koefisien korelasi antara X dan Y
Kriteria validitas menurut Arifin 2012:325 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Validitas Koefisien Validitas
Interpretasi
0,81 − 1,00
Sangat tinggi 0,61
− 0,80 Tinggi
0,41 − 0,60
Cukup 0,21
− 0,40 Rendah
0,00 − 0,20
Sangat rendah Untuk mengetahui signifikansi nilai validitas digunakan uji-t sebagai
berikut:
= − 2
1 −
2
Keterangan: : koefisien korelasi
: jumlah siswa
3.5.1.2 Reliabilitas Instrumen