2.3 Komunikasi Matematis Communication in Mathematics
“Communication is an essential part of mathematics and mathematics education‖ NCTM, 1996:60. Komunikasi merupakan suatu bagian yang sangat
penting dalam matematika dan dalam pendidikan matematika. Terutama dalam pendidikan matematika, komunikasi berperan dalam membelajarkan matematika
kepada setiap orang. Tanpa komunikasi, matematika tidak akan berkembang. Pengetahuan orang akan matematika juga tidak akan berkembang. Karena inti dari
pembelajaran sendiri adalah komunikasi. Kemampuan
komunikasi matematis
adalah kemampuan
untuk mengekspresikan ide-ide dan pemahaman matematika secara lisan dan tulisan
menggunakan bilangan, simbol, gambar, grafik, diagram, atau kata-kata. Komunikasi adalah proses penting dalam belajar matematika, karena melalui komunikasi siswa
dapat menyampaikan dan memperjelas ide-ide matematika dan menghubungkan antar konsep matematika dengan jelas dan tepat dalam menggunakan bahasa
matematika. Menurut laporan Cockroft sebagaimana dikutip oleh Shadiq 2009
mengatakan bahwa ―We believe that all these perceptions of the usefulness of
communication which is powerful, concise, and unambiguous.‖ Pernyataan ini dapat diartikan seabagai perlunya para siswa belajar matematika dengan alas an
matematika merupakan alat komunikasi yang sangat kuat, teliti, dan tidak membingungkan. Kemampuan siswa dalam matematika disamping harus mampu
bernalar dan memecahkan masalah, maka dia harus mampu mengkomunikasikan kemampuan tersebut secara nyata baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Selain itu, pandangan Folland 2010 tentang komunikasi matematis adalah sebagai berikut:
mathematicians are a sort of Frenchmen; they translate whatever you say into their own language, and forthwith it is something entirely different. At
times we may have the same feeling about what others do with the things we say. The problems of communication can produce annoyance and
frustration, but to an inquisitive mind they offer entertainment and illumination, too.
Pernyataan tersebut dapat kita artikan jika matematikawan menerjemahkan bahasa ke dalam bahasa mereka yaitu bahasa matematika yang terlihat berbeda dari
bahasa keseharian. Suatu saat kita dapat merasakan hal yang sama, bahwa seseorang menerjemahkan apa yang kita maksud ke dalam bahasa matematika. Permasalahan
komunikasi ini menjadi bahan keputusasaan bagi sebagian orang yang tidak memahami. Akan tetapi, jika kita terus belajar dan terbiasa mengkomunikasikan
matematika maka bahasa tersebut akan terlihat jelas dan kita akan merasa terhibur dan tercerahkan dengan matematika.
Pentingnya komunikasi matematis diungkapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional seperti yang dikutip oleh Shadiq 2004:20 bahwa: “banyak
persoalan atau informasi disampaikan dengan bahasa matematika, misalnya menyajikan persoalan atau masalah ke dalam model matematika yang dapat berupa
diagram, persamaan matematika, grafik, maupun tabel. Mengkomunikasikan gagasan dengan matematika justru lebih praktis, s
istematis, dan efisien.” Indikator terkait komunikasi matematis menurut NCTM 1996 adalah:
1 organize and consolidate their mathematical thinking though
communication. 2
communicate their mathematical thinking coherently and clearly to peers, teachers, and others.
3 analyze and evaluate the mathematical thinking and strategies of others.
4 use the language of mathematics to express mathematical ideas
precisely. Indikator komunikasi matematis menurut NCTM dapat diartikan sebagai:
1 Menyusun dan memperkuat berpikir matematis siswa melalui komunikasi. 2 Mengkomunikasikan pemikiran matematisnya secara logis dan jelas kepada
siswa lainnya, guru, dan dengan yang lainnya. 3 Menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematisnya dan strategi-strategi
lainnya. 4 Menggunakan bahasa matematis untuk menyatakan ide-ide matematika dengan
tepat. Secara singkat kerangka komunikasi untuk matematika diungkapkan
Brenner 1998:155 sebagai berikut: Communication Framework for Mathematics
Communication about Mathematics
Communication in Mathematics
Communication with Mathematics
1. Reflection on
cognitive processes. Description of
procedures, reasoning.
Metacogniting
– giving reasons for
procedural decisions.
1. Mathematical
register. Special vocabulary.
Particular definitions of
everyday vocabulary.
Syntax, phrasing. Discourse.
1. Problem solving
tool. Investigations.
Basis for meaningfull
action.
2. Communication
with others about cognition. Giving
point of view. Reconciling
differences. 2.
Representations. Symbolic. Verbal.
Physical manipulatives.
Diagrams, graphs.
Geometric. 2.
Alternative solutions.
Interpretation of arguments using
mathematics. Utilization of
mathematical problem solving
in conjunction with other forms
of analysis.
2.4 Komunikasi Lisan Matematis Verbal Communication in