3.5.1.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap. Pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Reliabilitas juga dapat diartikan seandainya hasilnya berubah-ubah,
perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Reliabilitas perangkat tes dihitung untuk mengetahui ketetapan hasil tes.
Reliabilitas dapat diartikan sebagai sejauh mana suatu alat ukur dapat diyakini memberikan informasi yang konsisten dan tidak mendua tentang karakteristik peserta
tes yang diujikan. Suatu tes yang sesungguhnya menggambarkan kemampuan peserta tes. Koefisien reliabilitas suatu tes bentuk pilihan ganda dapat ditaksir dengan
menggunakan rumus K-R. 20 sebagai berikut Arikunto, 2001: 109. r
1
= n
n − 1
S
2
pq S
2
Keterangan: r
1
: reliabilitas yang dicari p
: proporsi subjek yang menjawab benar : proporsi subjek yang menjawab salah
n : banyaknya item
: standar deviasi Klasifikasi reliabilitas dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kriteria
r
11
0,40 Rendah
0,40 r
11
0,60 Sedang
0,60 r
11
1,00 Tinggi
3.5.1.3 Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang telah menguasai kompetensi dengan siswa yang
belum atau kurang menguasai kompetensi. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang
menguasai kompetensi dengan siswa yang belum menguasai kompetensi. Daya pembeda suatu butir soal berkisar pada nilai
−1,00 s. d. 1,00. Ketentuan daya pembeda adalah jika nilainya mendekati
1,00, maka daya pembeda soal itu semakin baik, dan apabila nilainya mendekati
0,00, maka daya pembeda soal semakin jelek. Jika nilainya negatif, maka kelompok siswa kurang pandai dapat
menjawab soal tersebut dengan benar dan banyak siswa pandai yang menjawab salah. Kemudian soal yang mempunyai daya pembeda
0,00 mempunyai arti bahwa soal tersebut tidak mempunyai daya pembeda, atau dengan kata lain soal tersebut
tidak dapat memberi informasi kepada kita siswa mana yang termasuk pandai, menengah, dan kurang pandai.
Arifin 2012:350 menjelaskan, untuk menghitung daya pembeda butir soal dapat digunakan rumus:
= � − ��
Keterangan: : daya pembeda
� : jumlah siswa yang gagal dari kelompok bawah �� : jumlah siswa yang gagal dari kelompok atas
: 27 ×
: jumlah siswa
Untuk menginterpretasikan daya pembeda, Arifin 2012:351 memberikan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda Kriteria
DP 0,40
Sangat tinggi 0,30
DP 0,39
Tinggi 0,20
DP 0,29
Sedang 0,19
Rendah
3.5.1.4 Taraf Kesukaran