3.3.1 Ekstraksi bahan aktif daun katang-katang
Proses ekstraksi bahan aktif dilakukan dengan lima jenis pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda yaitu heksana bersifat non polar, kloroform
bersifat semi polar, etil asetat bersifat semi polar, aseton bersifat polar dan metanol bersifat polar. Proses ekstraksi dilakukan secara bertingkat dimulai dari
pelarut heksana, kloroform, etil asetat, aseton dan metanol. Sebelum ekstraksi dilakukan, sampel daun katang-katang dibersihkan selanjutnya dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan. Sampel daun katang-katang yang telah kering diiris kecil-kecil kemudian dihaluskan dengan blender dan ditimbang ±150 g. Ke
dalam sampel yang telah ditimbang ditambahkan pelarut heksana sampai terendam ±300 ml dan dilakukan proses maserasi selama 24 jam.
Selama proses maserasi bagian atas wadah ditutup dengan foil aluminium untuk mencegah menguapnya kandungan senyawa volatil dalam bahan dan
pelarut. Setelah 24 jam, ekstrak disaring dengan menggunakan kertas saring, filtrat yang dihasilkan diuapkan dengan evaporator putar vakum hingga pelarut
heksana menguap dan diperoleh ekstrak 1. Residu yang dihasilkan selanjutnya dikeringkan dan ditambah pelarut kloroform sampai terendam ±300 ml dan
dilakukan proses maserasi selama 24 jam. Kemudian disaring kembali dan filtrat yang dihasilkan diuapkan hingga pelarut kloroform menguap dan diperoleh
ekstrak 2. Residu yang dihasilkan selanjutnya dikeringkan dan ditambah pelarut etil asetat sampai terendam ±300 ml dan dilakukan proses maserasi selama
24 jam. Kemudian disaring kembali dan filtrat yang dihasilkan diuapkan hingga pelarut etil asetat menguap dan diperoleh ekstrak 3. Residu yang dihasilkan
selanjutnya dikeringkan dan ditambah pelarut aseton sampai terendam ±300 ml dan dilakukan proses maserasi selama 24 jam. Kemudian disaring kembali dan
filtrat yang dihasilkan diuapkan hingga pelarut aseton menguap dan diperoleh ekstrak 4. Residu yang dihasilkan selanjutnya dikeringkan dan ditambah pelarut
metanol ±300 ml dan dimaserasi selama 24 jam, kemudian disaring, diuapkan dan diperoleh ekstrak 5. Dari proses ekstraksi ini diperoleh ekstrak 1 pelarut
heksana, ekstrak 2 pelarut koroform, ekstrak 3 pelarut etil asetat, ekstrak 4 pelarut aseton dan ekstrak 5 pelarut metanol. Diagram alir proses ekstraksi
katang-katang dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Diagram alir proses ekstraksi daun katang-katang.
penghancuran Dimaserasi 24 jam dengan heksana
Ekstrak heksana Residu
Filtrat 2
Ekstrak kloroform Filtrat 3
Ekstrak etil asetat Dievaporasi
Dimaserasi 24 jam dengan kloroform Penyaringan
Penyaringan Dievaporasi
Dievaporasi Dimaserasi 24 jam dengan etil asetat
Filtrat 1 Penyaringan
Residu Daun katang-katang kering
Residu
Filtrat 4
Ekstrak aseton Residu
Filtrat 5
Ekstrak metanol Dimaserasi 24 jam dengan aseton
Penyaringan
Penyaringan Dievaporasi
Dievaporasi Dimaserasi 24 jam dengan metanol
Residu
Setelah mendapatkan ekstrak, dilakukan pengukuran rendemen. Contoh pengukuran rendemen disajikan pada Lampiran 2. Rendemen diperlukan untuk
mengetahui dan membandingkan jumlah senyawa atau ekstrak yang dapat terambil oleh pelarut. Banyak ekstrak dihitung berdasarkan rumus:
3.3.2 Pencucian ekstrak kasar