3. METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2006–Februari 2007, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan, Departemen Teknologi
Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pengujian GC-MS dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat dan bahan-bahan untuk ekstraksi, identifikasi fitokimia, uji aktivitas inhibitor
topoisomerase I, uji genotoksisitas, fraksinasi ekstrak aktif daun katang-katang, dan identifikasi senyawa aktif.
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan untuk menyiapkan bahan baku adalah evaporator putar vakum IKA, mixer vortex, pelat kromatografi lapis tipis, sentrifuse, UV
kabinet dengan panjang gelombang 254 nm dan 365 nm, seperangkat alat uji fitokimia, seperangkat alat uji inhibitor topoisomerase I seperangkat alat
elektroforesis, seperangkat kromatografi kolom, dan alat GCMS merek Shimadzu HP tipe QP 2010 Japan.
3.2.2 Bahan
Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah daun katang-katang yang dikoleksi di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan, THP, IPB. Daun
berasal dari Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Daun dipisahkan dari ranting dan akar yang masih segar tanpa membedakan daun tua maupun daun muda. Daun katang-
katang yang disediakan di Laboratorium telah dikeringkan dengan cara diangin- anginkan dan dihancurkan dengan blender sehingga berbentuk bubuk halus.
Bubuk daun katang-katang tersebut disimpan dalam keadaan kering. Pada uji fitokimia digunakan bahan-bahan kimia seperti pereaksi
Dragendroff, Mayer, Wagner, dan lain-lain. Pada uji inhibitor topoisomerase digunakan kit topoisomerase I drug screening dari TopoGen yang terdiri dari
enzim topoisomerase I, substrat DNA supercoiled ditambah buffer reaksi, dan kamptotekin sebagai kontrol inhibitor topoisomerase I..
Pada uji genotoksisitas digunakan Serratia marcescens sebagai bakteri target yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi, Sekolah Tinggi Ilmu
Hayati, Institut Teknologi Bandung. Media yang digunakan untuk penyegaran dan pertumbuhan bakteri meliputi pepton, beef extract, dan NaCl. Proses fraksinasi
menggunakan seperangkat bahan kromatografi lapis tipis dan seperangkat kromatografi kolom, seperti lempeng lapis tipis silika gel 60 F
254
, pelarut sebagai eluen, dan lain-lain.
3.3 Tahapan Penelitian